Hukum Karma (Sebab Akibat) Tidak Dapat Dirubah

Oleh: Suhu Pushan

 

因果不可改, 智慧不可赐, 真法不可说, 无缘不能渡,
Hukum Karma (Sebab Akibat) tidak dapat dirubah;
Kebijaksanaan tidak dapat diberikan, Dharma sejati tidak terkatakan, dan Jika tidak berjodoh mustahil bisa tertolong.

Seorang murid bertanya kepada Sang Buddha: Hyang Buddha, anda adalah orang yang sangat sempurna segala-galanya, penuh dengan cinta kasih , namun mengapa masih banyak makhluk menderita?

Hyang uddha berkata: Meskipun saya memiliki Kesempurnaan Paramita, Kebijaksanaan unggul, welas asih besar dan pencerahan agung di alam semesta, masih ada empat hal yang tidak dapat saya lakukan:

Pertama, sebab dan akibat tidak dapat diubah: ini mengacu pada sebab dan akibat diri sendiri, dan orang lain tidak dapat menggantikan Anda. Jika Anda tidak mengubah faktor internal Anda, Anda tidak akan dapat melihat peluang ketika peluang tersebut diberikan kepada Anda, dan Anda tidak akan dapat menangkapnya ketika Anda melihatnya; Anda tidak akan dapat merasakan kebahagiaan. ketika itu datang padamu. Jangan berharap orang lain mengubah Anda, Anda hanya dapat mengubah sebab dan akibat melalui latihan Anda sendiri.

Kedua, kebijaksanaan tidak dapat diberikan: Siapa pun yang ingin mengembangkan kebijaksanaan tidak dapat melakukannya tanpa pelatihan mereka sendiri; kebanyakan orang mengetahui apa yang mereka ketahui, namun mereka tidak dapat melakukannya. Hanya ketika kebijaksanaan muncul menjadi reaksi naluriah dan perilaku berubah, barulah kita dapat benar-benar memahami dan menjadi master sejati. Saya tahu bahwa berolahraga itu baik untuk kesehatan, tetapi keesokan paginya saya merasa malas dan tidak bangun. Apakah Anda benar-benar memahaminya?

Ketiga, Dharma sejati tidak dapat dijelaskan: kebenaran alam semesta tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, dan seseorang hanya dapat mengandalkan persepsi dan demonstrasinya sendiri. Artinya, jika Anda menemui sesuatu dan Anda tidak dapat memahaminya, saya dapat membantu Anda karena saya pernah mengalami hal yang sama dan dapat mengatasinya. Walaupun saya dapat menceritakan pengalaman dan pemahaman saya, tetapi apakah Anda dapat mengatasinya? , itu masih tergantung pada dirimu sendiri. Yang saya sampaikan hanyalah pengalaman dan ilmu. Ketika Anda melangkah maka akan endapatkan kebijaksanaan. Ini seperti halnya saya menjelaskan kepada anda perbedaan antara madu, gula dan tebu. Namun anda benar-benar tidak akan memahami perbedaan ketiga nya jika anda tidak mencicipi nya.

Keempat, Jika tidak berjodoh maka sulit untuk tertolong (terselamatkan).
Seseorang tanpa jodoh, dia tidak bisa mendengarkan perkataanmu. Seperti kata pepatah, betapapun derasnya hujan, tidak akan membasahi rumput tanpa akar. Jalan Pembebasan dan Dharma tidak terbatas, dan sulit bagi orang tanpa jodoh untuk bertemu dengan Kebenaran Dharma.
Buddha membabarkan Dharma tentu saja benar benar kepada orang yang memiliki kebajikan tinggi, jodoh dan karma baik.

Buddha tidak akan membabarkan Dharma kepada orang yang sedang kelaparan, sebab orang tersebut pasti memikirkan perut yang sedang kosong.

Buddha juga tidak akan membabarkan Dharma kepada orang yang intelektual nya terlalu tinggi sebab orang-orang tersebut hanya akan menggunakan intelektualitas, bukan mempergunakan kebijaksanaan sehingga sulit menerima Kebenaran Dharma.

Buddha juga tidak akan membabarkan Dharma kepada orang yang keras kepala sebab orang demikian tidak bisa menerima pendapat ataupun masukan dari orang lain.

Amituofo