Manfaat Pertobatan dan Penyesalan
(Oleh YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira; 净仁法师)
Pengertian Pertobatan dan Penyesalan
Menurut Kamus bahasa Indonesia :
- Pertobatan berasal dari kata Tobat, yaitu: 1. Sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan yang salah, buruk atau jahat) dan berniat untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatan; 2. Kembali kepada agama (jalan. hal ) yang benar; Sedangkan 3. Bertobat adalah menyesal dan berniat hendak memperbaiki (perbuatan yang salah dan lain sebagainya); sedangkan Pertobatan: Perihal bertobat.
- Penyesalan berasal dari kata sesal: yaitu perasaan tidak senang (susah, kecewa dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebainya); sedangkan kata Penyesalan, yaitu ; 1. Perasaan menyesal (menyesali); 2. Proses, cara , perbuatan menyesal (menyesalkan).
《根本说一切有部毘奈耶》卷十五说:懺与悔具有不同的意义,懺是请求原谅;悔是自申罪状。 Di dalam Vinaya Ken Pen Yi Chie yu Pu Pi Na Ye, baba ke 15 dikatakan: bertobat dan menyesal pengertiannya ada yang tidak sama, Chan (bertobat) adalah memohon untuk dimaafkan; Hui menyesal ada menyatakan diri ada kesalahan.
Karma Kelahiran Manusia.
Begitupula dalam kehidupan lahiriah manusia yang mengalami derita berupa lahir, sakit, tua dan mati. Saat lahir ia telah membawa berbagai karma sehingga memiliki kondisi karma sehingga ada yang nasibnya beruntung adapula yang nasibnya malang; Saat tua juga dipengaruhi kondisi karmanya ada yang sakit-sakitan melulu, adapula yang masih sehat; Saat kita sakit, kiranya menderita sakit di bagi 4 kelompok, yaitu: 1. Sakit badan; 2. Sakit jiwa; 3. Sakit karma; 4. Sakit aneh/gangguan. Sakit disebabkan karma, tentu dunia medis dan kedokteran sulit menyembuhkan hanya dengan bertobat dan menyesal baru bisa sembuh; Begitupula bila sakit aneh karena gangguan setan, santet atau Mara/Raja setan, hanya dengan mengandalkan perlindungan dan kekuatan Triratna (Buddha, Dharma dan Sangha) baru bisa mengusir menetralisir dan menyembuhkan penyakit aneh tersebut.
Begitupula penderitaan batin manusia yang berupa : Berpisah yang dicintai, berkumpul yang dibenci, keinginan yang tidak tercapai dan merajarelanya pancaskandha. Batin manusia yang tidak dibina menjadi gelap dan kotor. Batin yang tidak dikendalikan ia menjadi liar dan jahat. Bila batin manusia gelap, kotor, liar dan jahat maka kondisi kehidupannya menjadi buruk, susah, miskin, berjodoh jelek, dan bernasib malang.
Manusia awam hatinya masih gelap dan kotor, cenderung masih khayal, terikat dan terbalik tentu wataknya dibanjiri oleh keserakahan, kebencian dan kebodohan. Sejak menjadi janin dalam kandungan, manusia harus terkurung sembilan bulan, setelah lahir harus dalam dekapan ibu selama lima tahun; harus belajar paling tidak harus enam belas tahun pada masa sekarang untuk sebuah gelar sarjana. Menghadapi era canggih sekarang dan manusia mengejar dan tenggelam dalam produk-produk canggih sehingga merajarelanya panca skandha. Karena terbangkitnya banyak nafsu dan menuntut pelayanan sehingga mencari pasangan hidup dan melahirkan anak-anak, karena memiliki tanggung jawab dan banyak kebutuhan sehingga harus banting tulang cari nafkah dan mengejar impian cita-cita selama antara tiga puluh tahun sampai empat puluh tahun, saat proses penuaan maka itu harus memasuki masa pensiunan, dihari tua tentu banyak sakit dan dilanda masa pikun dan kesepian, dan akhir kehidupan ditutup dengan kematian. Sejak lahir dan mati, berapa banyak air mata yang mengalir? Mengalami kesakitan, penderitaan, merajarelanya pancaskandha, kerisauan, kegalauan, pertengkaran dan ciptakan karma? Tidak terhitung banyaknya.
Kenapa harus Bertobat dan Menyesal?
Pepatah mengatakan: Belum menjadi orang suci, sebagai orang awam pasti tidak luput dari salah, dosa dan karma buruk? Bila karma tidak buruk maka tidak di lahirkan di dunia Saha. Tetapi dapat terlahir di dunia Saha juga begitu sulit diperoleh, apalagi bisa hidup nyaman di dunia Saha tentu lebih sulit lagi karena untuk urusan hidup, manusia harus berjuang keras, penuh persaingan dan pertentangan sekaligus gesekan. Untuk mendapatkan sesuap nasi dan memenuhi kebutuhan pokok manusia harus berjuang keras dengan segala upaya, menguras tenaga dan bercucuran keringat untuk peroleh kebutuhan sandang dan pangan demi kehidupan yang layak, nyaman dan memadai. Selama hidup jadi manusia awam berapa banyak karma buruk yang telah kita ciptakan, tidak terhitung, dan sulit diketahui. Bila masa lalu dan sekarang begitu banyak karma buruk yang sudah kita lakukan, maka kehidupan sekarang menjadi sulit, banyak rintangan dan gangguan. Untuk meringankan dan melenyapkan karma buruk tersebut dibutuhkan upaya bertobat dan penyesalan.
Orang awam yang masih bodoh pasti terjebak khayalan Sang Ego, Demi Ego, Untuk Ego, Terikat Milik Ego, karena berorientasi kepada Ego yang ilusif sehingga memiliki watak dan hati yang penuh keserakahan, kebencian dan kebodohan sehingga melakukan perbuatan bodoh dan jahat melalui pikiran, ucapan dan perbuatan. Bagaikan orang sudah bekerja apapun tentu tubuhnya kotor, bila satu hari tidak mau mandi, pasti tubuhnya lengket, bau dan kotor, bila dua hari tidak mau mandi, tiga hari tidak mau mandi, bahkan sebulan atau bahkan setahun tidak mau mandi. Coba bayangkan, betapa bau dan kotornya tubuh orang tersebut. Bagaimana ia bisa hidup sehat, nyaman dan bisa senangi, didekati oleh keluarga, family, teman dan lainnya? Begitupula batin kita sudah kotor karena terjebak dan terikat oleh khayalan Sang Aku, batinnya tidak sunyi dan sunya (kosong) sehingga banyak aktivitas diskriminasi, khayalan, keterikatan sehingga memiliki kecenderungan dan nafsu, akibatnya banyak karma buruk yang dilakukan dan tersimpan di gudang memory kesadaran. Bila batin tersebut belum pernah dibersihkan, tentu pikiran dan hati manusia tersebut menjadi kotor sehingga gelap, akibatnya wataknya atau tabiatnya jadi buruk senang merusak diri dan merugikan keluarga, meresahkan masyarakat, membuat onar dan kerusuhan untuk bangsa dan Negara , bahkan dapat menyebabkan perang dunia. Semua kejahatan ini bersumber dari batin kotor dan gelap. Untuk membersihkan semua batin yang kotor dan melenyapkan kegelapan maka dibutuhkan upaya untuk bertobat dan penyesalan.
Di era berkembangnya teknologi canggih, tentu godaan dan rangsangan yang membuai begitu banyak dan berkembang akibat banyaknya informasi yang terbuka secara meluas dan dikomsumsi oleh masyarakat. Bila segala informasi baik melalui media elektronik maupun cetak mengabarkan segala informasi tanpa filter (penyaring) maka batin manusia menjadi haus, lapar dan menggelepar mencari yang diinginkan melalui informasi yang diperolehnya. Bila masyarakat tidak bisa mengekang diri, menahan diri atu mengendalikan diri dan menetralisir diri, maka kemauan manusia semakin banyak walaupun kebutuhan hidupnya realitanya sedikit. Coba bayangkan sejak pagi, siang dan malam kita disuguhkan aneka berita, iklan, film dan sebagainya tentu semuanya diserap dan disimpan di dalam benaknya. Bagaimana kondisi batin manusia? Pasti kacau, kotor dan gelap. Bila para tokoh agama tidak mengajarkan kebenaran dan hukum sebab akibat (hukum karma, dan hukum akherat) maka manusia bisa menjadi liar dan jahat. Bila ini semua ini juga tidak diajarkan untuk membersihkan atau memurnikan batin manusia melalui upaya pertobatan dan penyesalan maka watak manusia menjadi sakit mentalnya, merosot ke bawah moral etikanya dan gelap spritualnya akibatnya tindakannya jadi liar dan anarkis, merajerelanya aksi kejahatan, pembunuhan, pencurian, perselingkuhan/perzinaan, penipuan dan mabuk-mabuk akibat konsumsi narkoba dan alcohol. Akibatnya polisi menjadi sibuk menangkap orang-orang liar dan jahat, pengadilan menjadi sesak, dan penjara jadi penuh.
Manusia Tidak Memahami Makna dan Tujuan Hidup
Banyak orang yang belum menyadari saat lahir tidak membawa materi apapun begitupula saat kematian tidak ada satu pun materi termasuk tubuhnya yang selama ini ia cintai dan sayangi tidak bisa dibawa serta. Apalagi sanak family dan harta benda. Orang mati hanya bisa membawa gudang kesadarannya dan karmanya untuk melanjuti kehidupan barunya sesuai karma dan kesadarannya yang dimiliki dan tersimpan di gudang kesadarannya.
Banyak manusia tidak mengetahui Makna dan Tujuan hidup di dunia. Mereka lahir sudah terjerat karma, kondisi dan gudang memory masa lampau yang luar biasa padat semrawutnya, sehingga rupa, kondisi dan watak setiap manusia cenderung berbeda satu sama lainnya. Umumnya manusia awam memiliki kondisi karma yang sudah terbentuk, karma yang sedang membentuk, karma kemampuan dan karma pikiran/ karma pengetahuan. Apakah kelahiran manusia hanya untuk cari makan dan hidup bekeluarga? Kalau begini apa bedanya dengan binatang? Kehidupan binatang memang hanya untuk cari makan dan menyalurkan kebutuhan biologis kawin dan berkembang biak. Bila kehidupan manusia seperti kaum bintang, maka sangatlah bodoh dan patut dikasihani. Justru kelahiran manusia yang memiliki tubuh manusia ini sangatlah berharga dan bernilai, mereka memiliki pikiran, kesadaran dan kebijaksanaan. Keberadaan manusia dimuka bumi ini jangan cuma hidup untuk makan atau makan untuk hidup saja. Melainkan kita berjuang untuk cari makan guna untuk membina diri, memahami hati dan menyadari jati dirinya. Kelahiran sebagai manusia dapat berjuang untuk mencari pembebasan siklus kelahiran dan kematian yang berulang-ulang yang menyakitkan ini dalam proses tumimbal lahir di enam alam (Enam Alam: 1. alam neraka; 2. alam setan kelaparan; 3. alam binatang ;4. alam asura/raja setan 5. alam manusia, 6. alam dewa)
Berapa Banyak Karma Buruk yang di Ciptakan Manusia?
《净度三昧经》里面有一句话:「一人一日中,八亿四千念,念念之所为,无非三途业。」 Sutra Cing Tu San Mei Cing, di dalamnya ada satu bait kata, satu orang selama satu hari, memunculkan 8 milyar empat ribu pikiran, pikiran-pikiran tersebut cenderung tiada bukan ciptakan karma tiga alam celaka;
《地藏经》也说:「南阎浮菩提众生,举止动念,无不是业,无非是罪。」Di dalam Sutra Ti Cang Cing, disabdakan: makhluk-makhluk yang berada di selatan Jambhudvipa (Dunia Saha), pikiran selalu bergerak timbul lenyap, tiada bukan untuk menciptakan karma dan tiada bukan untuk menciptakan dosa kejahatan.
Karma Itu Milik Siapa?
“Aku adalah pemilik karmaku sendiri, mewarisi karmaku sendiri, lahir dari karmaku sendiri, berhubungan/ berjodoh dengan karmaku sendiri dan berlindung pada karmaku sendiri/ (semua kondisi terbentuk adalah hasil dari ulah karmaku sendiri) Apapun yang kulakukan, baik maupun buruk, aku akan mewarisinya.” Upajjhatthana Sutta (AN 5.57) –
Penderitaan asalnya Dari mana?
Semua penderitaan manusia berasal dari batin kita sendiri yang dilanda kebodohan; Dalam setarik nafas saja, kesadaran kita telah membangkitkan banyak pemikiran. Begitu batin mulai mengejar suatu pemikiran, keseluruhan diri kita menjadi terselubungi pemikiran tersebut, setelah itu proses pemikiran itu belanjut menjadi keinginan/niat dan perbuatan, akibatnya karma dibentuk; Begitulah asal penderitaan mulai terbentuk. Satu-satunya jalan untuk mengakhiri penderitaan dan mencapai sukacita adalah memadamkan “Kesadaran Aku” (kemelekatsn khayal kepada EGO/ KEAKUAN) dan “MILIKKU”; Tidak membiarkan muncul pemikiran ilusi apapun adalah satu-satunya jalan untuk mencapai keheningan dan sukacita lahir dan batin.
如何是业障?业障的症状又是如何?
打妄想就是业障。想东想西、想前想后,那就叫业障。
没事想事,这是业障。妄想分别执著是业障。
最大的业障是自私自利,自私自利里最严重的是贪心。贪得了就吝啬,贪不到就生嗔恚、嫉妒,造作无量无边的罪业。什么是业障?障就是障碍,障碍了真心,障碍了本性,什么是障?业就是障,业是事业,人都希望自己事业越大越好,业越大,障越大,烦恼也就大了。人出不了六道轮回,就是造业从来没中断过,拼命在造,作恶有障碍,作善也有障碍,果报都出不了三界。造善业,三善道投胎,造恶业,三恶道受报。佛教我们断一切恶,修一切善,而不著相,就是净业。著相,业就不净,就会产生障碍。
一.业障极重之人,常全身是病,几乎从头到脚都有问题,若如此,便是过去世的业太重所致。
二.业障与魔障有个共同点,即是医生检查不出病因。而其相异之处为. 医生虽检查无病,但其实有病,只是世间的医学,不论中西医,都无法检查出来而已,这便是业障病。至于魔障病,则是医生检查结果是无病,而实际上亦无病。然而,虽说无病,却表现有病,且极其受苦。如此一来,常很可能被别人误解成装病,而不容易受人谅解。
三.昏沉。业障重则常多昏沉,顺顺无生气。
四.掉举。业障重之人学佛之后,很不容易平静下来,而且常易兴奋,不能自己。
五.散乱。业障重者:心很容易散乱,不易集中精神。例如修数息法,从一数到十,他都很难作到,也许偶而能一、两次达成!其实数息法从一数到十,我们每人从小就会了,且又不用思考、亦不须逻辑推理、也无善恶之分辨,可说是最简单不过,然而当盘腿静坐时,许多人就是数不来。这就是因为无明业障,障住了本心之明的缘故,好像被一团大雾笼罩住了,故每次数着数着,就如在大雾中迷失一般而忘失了。
六.失念。业障重则心容易失去正念。
七.妄想。业障重之人:心容易有妄念,胡思乱想。
Bagaimana Disebut Karma Rintangan? Bagaimana Gejala Rintangan Karma?
Berkhayal adalah rintangan karma, berpikir ke timur ke barat, inilah disebut rintangan karma. Tiada urusan dipikirin jadi urusan, inilah rintangan karma. Khayal, diskriminasi/pembedaan, keterikatan adalah rintangan karma. Rintangan karma yang terbesar adalah sikap egois mau menang sendiri, mau cari keuntungan untuk diri sendiri saja. Sikap egois, mau menang sendiri, dan cari untung buat diri sendiri saja yang paling berat adalah hati serakah. Hati serakah sehingga jadi kikir, keserakahan tidak tercapai timbullah kebencian, keiri hatian, menciptakan tidak terukur dan tidak terbatas karma kejahatan. Apa yang disebut rintangan karma? Rintangan karma adalah merintangi. Merintangi hati benar, sudah merintangi kesejatian diri. Bagaimana rintangan itu? Karma itulah rintangan, karma adalah karma urusan, orang-orang berharap sendiri punya usaha makin besar makin baik, karma makin besar rintangan makin besar pula, kegalauan juga makin besar. Orang-orang tidak dapat keluar dari siklus tumimbal lahir, karena ciptakan karma sejak tidak pernah putus. Sepanjang hidupnya ciptakan. Berbuat kejahatan ada rintangan, berbuat kebajikan juga ada rintangan. Balasan buah karma tidak dapat keluar dari Triloka Dhatu. Menciptakan karma baik, terlahir di tiga alam baik, ciptakan karma buruk, pembalasannya di tiga alam celaka. Buddha mengajarkan kita harus lenyapkan semua kejahatan, membina semua kebajikan tetapi tidak terikat bentuk inilah perbuatan suci. Terikat bentuk, perbuatan tidaklah suci, sehingga melahirkan rintangan.
- Orang yang memiliki rintangan karma sangat berat, senantiasa dan seluruh tubuhnya adalah berpenyakit, sejak dari kepala sampai kakinya semuanya ada masalah. Bila demikian terjadi, pastilah kehidupan masa lampaunya karma buruknya terlalu berat.
- Rintangan karma dan rintangan Mara (Iblis) ada memiliki kesamaan. Ketika dokter tidak menemukan sebab penyakit tetapi menemukan ada kelainan. Dokter walaupun sudah periksa tiada penyakit, tapi nyatanya ada penyakit, ini hanyalah dunia medis, bagaimana pun juga medis timur atau barat, semua tidak bisa melacak penyakit yang diderita, ini lah sebutan penyakit karma. Sampai penyakit rintangan dari Mara/Iblis. Hasil diagnosis diperiksa tidak ada penyakit. Memang nyata tiada penyakit , naturalnya walaupun tiada penyakit tapi terlihat ada penyakit, merasakan dan menerima penderitaan. Demikian selama ini senantiasa dapat membuat orang salah paham mengatakan berlagak sakit (pura-pura sakit), sulit orang lain dapat memahami dengan baik.
- Rintangan karma buruk berat senantiada dan banyak ngantuk, ngoyo tiada semangat.
- Tegang, orang yang memiliki rintangan karma buruk setelah menjadi praktisi Buddhis, sangat tidak mudah bisa tenang, senantiasa bergelora/bergejolak tidak mampu mengontrol diri.
- Batinnya kacau. Orang yang memiliki rintangan karma buruk, hatinya mudah kacau, tidak punya semangat dan fokus, seperti praktik menghiting nafas, sejak dari angka satu sampai sepuluh, ia sulit bisa melaksanakan, bahkan mungkin satu, atau dua bisa tercapai. Kenyataannya praktik bernafas sejak angka satu sampai sepuluh, kita setiap hari sejak kecil sudah bisa/terbiasa lakukan, tentu tidak perlu dipertimbangkan, juga tidak perlu penalaran logis, juga tiada kebajikan atau keburukan yang membedakan. Boleh dikatakan paling mudah, naturalnya ketika kaki bersila dengan duduk tenang, banyak orang tidak bisa menghitung, inilah disebabkan Avidya (kegelapan batin) rintangan karma. Sebabnya menghalangi terangnya kesejatian hati . seperti sekelompok kandang kabut menghalangi, sehingga setiap kali menghiting , seperti terhalang kabut besar sehingga bingung kehilangan, dan sebagaian terlupakan.
- Kehilangan ingatan, Hati yang memiliki rintangan karma berat mudah kehilangan pikiran benar.
- Orang yang memiliki rintangan karma yang berat, hati mudah adanya pikiran khayalan, pikiran ngawur dan kacau.
Sebab Akibat Baik dan Buruk
Hati baik, segala kebaikan muncul; Hati jahat, segala kejahatan muncul; Melakukan kebajikan ditempat terang, pahalanya berkurang; Melakukan kejahatan dengan cara gelap, kejahatan meluas; Orang yang memiliki hati jahat tapi berpura pura baik maka orang ini telah menipu dirinya sendiri pasti kebijaksanaannya redup; Orang yang berhati baik tapi tidak merasa dirinya belum baik, orang ini akan berkembang kebaikannya, kebijaksanaannya akan tumbuh berkembang;
Kebaikan tulus adalah kebaikan dalam pikiran, ucapan dan perbuatan; Kebaikan pura pura adalah kebaikan dalam ucapan dan perbuatan tapi pikiran tidak baik; Kebaikan licik adalah kebaikan dalam ucapan dan perbuatan tapi pikiran punya maksud dan tujuan tertentu;
Siapakah yang mengetahui perbuatan baik atau buruk kita?
jawabannya adalah:
- Diri kita sendiri, semua niat dan perbuatan disimpan di dalam gudang memory/ alayavijnana.
- Langit dan bumi, semua makhluk yang mempunyai mata dewa melihat jelas perbuatan kita;
- Dewa Yama, mengetahui dan mencatat segala perbuatan kita.
Semua niat/ kehendak yang muncul sudah menciptakan karma. Niat baik dilanjutkan tapi niat buruk segera dilenyapkan;
Hati adalah sumber pahala dan dosa bagi manusia; untuk itu, kembangkan hati baik, dan lenyapkan hati jahat.
Kenapa Praktik Bertobat dan Penyesalan Begitu Vital dan Penting?
Sutra Avatamsaka di sabdakan: “Buddha, Hati dan Semua Makhluk tidaklah berbeda”. Ini ditilik bahwa semua makhluk memiliki hakikat Buddha, cuma sekarang berbeda karma dan kesadarannya sehingga terlihat semua makhluk ada perbedaannya. Sesungguhnya hakiat dan kesejatian semua makhluk tidaklah berbeda. Orang yang sudah mencapai tataran pencerahan melihat kebenaran satu alam saja (一真法 界 ) yaitu Alam Hakikat Buddha,bila makhluk tersebut belum memperoleh pencerahan maka terlihat adanya sepuluh alam (十法界),sepuluh alam tersebut adalah: 1. Alam Buddha; Alam Bodhisattva; 3. Alam Prayetkha Buddha; 4. Alam Sravaka/Arahat; 5. Alam Dewa; 6.Alam manusia ; 7. Alam Asura/Raja Setan; 8. Alam Binatang; 9. Alam Setan Kelaparan ; 10. Alam Neraka.
Saat Buddha mencapai penerangan sempurna di bawah pohon Bodhi, Beliau mengetahui semua makhluk memiliki Tathagata kebijaksanaan dan pahala unggul, dikarena khayalan, keterikatan dan pikiran terbalik sehingga semua makhluk tidak menyadari dan memperolehnya; Apabila dapat melepaskan khayalan, keterikatan dan pikiran terbalik, maka semua kebijaksanaan, kebijaksanaan natural, kebijaksanaan tanpa guru, kebijaksanaan tanpa rintangan dengan sendirinya dapat muncul.
Semua makhluk memiliki Hakikat Buddha, punya Potensi Kebuddhaan. Pertanyaannya kenapa manusia yang memiliki Hakikat Buddha dan Potensi Kebuddhaan tetapi sekarang tidak memiliki “kondisi Buddha” baik Rupa Buddha, Pengetahuan Buddha, Kondisi Buddha maupun keunggulan-keunggulan layaknya seorang Buddha? Jawabannya: walaupun kita memiliki Hakikat Buddha dan Potensi Kebuddhaan namun hati dan diri kita sudah ditutupi dan dicengkeram oleh kekuatan karma buruk kita sendiri sehingga tidak memiliki rupa, pengetahuan Buddha, kondisi Buddha dan keunggulan-keunggulan layaknya seorang Buddha. Bila saja karma buruk kita sudah lenyap total maka kita akan menampakkan Hakikat Buddha, Potensi Kebuddhaan, Rupa Buddha, Pengetahuan Buddha, Kondisi Buddha dan keunggulan-keunggulan layaknya seperti seorang Buddha.
Perbedaan Kondisi Manusia Berasal Dari Mana?
Umumnya umat manusia mengalami kelahiran, usia tua, sakit dan mati, lalu kenapa ada yang lahirnya baik dan beruntung, ada juga kelahirannya yang buruk dan malang; Adapula yang wajahnya rupawan dan ada pula yang berwajah buruk; Di saat tua ada orang tua yang tubuhnya masih sehat, adapula orang tua yang tubuhnya mengalami sakit-sakit terus menerus; Begitu pula saat kita menjelang ajal dan mengalami proses kematian, terlihat ada yang matinya wajar dengan wajah tenang dan damai; Adapula orang yang matinya tragis, menakutkan dan mengalami kesulitan dan kesusahan menjelang kematian? Kenapa bisa demikian terjadi? Adakah “Makhluk Kuasa” yang mengaturnya? TIDAK!, dalam ajaran Buddha, tidak dikenal istilah Makhluk Super Kuasa yang mengatur kehidupan dan kondisi manusia, Juga tidak dikenal Istilah TAKDIR yang ditentukan oleh “Makhluk Super Kuasa”, yang ada hanyalah pengaruh sirkulasi hukum sebab akibat yang dikenal Hukum Karma. Semua kondisi yang terjadi karena akibat KARMA, karma dan kesadaranlah yang mendominasi manusia saat hidup sekarang maupun setelah kematian?
Praktik Pertobatan dan Penyesalan Untuk Pembebasan
Untuk menghindari, menetralisir dan melenyapkan karma buruk, hanya satu jalan melakukan pertobatan dan penyesalan sekarang juga. Kenapa harus sekarang dimulai pertobatan dan penyesalan? Sebabnya besok apa yang terjadi kita tidak mengetahui. Lagipula bila karma buruk sudah diambang pintu kita sulit menolaknya. Jadi karma buruk yang banyak sudah kita lakukan sebelum berbuah masih ada kesempatan dan kemungkinan untuk meredupkan bahkan menghilangkan karma buruk tersebut. Jadi kita sebagai umat Buddha harus lakukan pertobatan dan penyesalan setiap saat sekaligus harus berbuat banyak kebajikan untuk menetralisirkan dan melenyapkan karma buruk.
Karena kehidupan kita tiada awal dan tiada akhir. Sehingga berapa banyak karma buruk dan karma baik yang sudah kita lakukan? Sebagai orang awam dalam mengalami kelahiran dan kematian yang tidak terbilang itu, Sudah tentu sebagai orang awam karma buruknya pastilah paling banyak yang pernah kita lakukan. Bila kita sudah berbuat buruk ke dalam diri kita sendiri ini mudah dilakukan pertobatan dan penyesalan. Bagaimana bila kita sudah melakukan kejahatan menciptakan karma buruk berdimensi SEPULUH PENJURU YANG LUAS? . Tentu gunakan kekuatan pertobatan dan penyesalan diri sendiri sulit dapat melenyapkan dosa dan karma buruk yang luas. Hanya dengan mengandalkan dan memasuki ikrar agung para Buddha dan petunjuk sesuai Dharma karma buruk kita yang luas akan berangsur-angsur lenyap atau seketika lenyap karena mengandalkan dan memasuki ikrar agung, keunggulan/keistimewaan, kharisma dan wibawa Guru Buddha maka karma buruk dapat lenyap dengan mudah.
Buddha Tidak Bisa Menolong Orang Dalam Tiga Hal:
Guru Buddha pernah berkata: Saya sebagai Buddha tidak dapat menolong para makhluk dalam tiga hal, yaitu: 1. Tidak ada keyakinan; 2. Tidak berjodoh; 3. Buah karma sudah masak/ karma yang sudah berketetapan. Untuk menghilangkan karma buruk, maka kita harus memiliki keyakinan, menciptakan jodoh atau menjalin relasi dengan Hyang Triratna (Buddha, Dharma dan Sangha), saat buah karma belum masak/ karma belum berketetapan. Bila kita memiliki keyakinan, berjodoh dan karma belumlah masak maka kita memiliki kesempatan untuk bertobat dan menyesal atas karma buruk yang pernah kita lakukan dan atas pertobatan dan penyesalan ini semua karma buruk bisa lenyap dan kehidupan saya mulai sekarang menjadi ringan dan cemerlang tidak lagi dibebankan oleh karma buruk, yang ada hanya karma keberuntungan yang selalu menyertai kita. Tentu pertanyaannya dimana keberadaan Hyang Triratna ( Buddha, Dharma dan Sangha)?, hakikatnya Hyang Triratna berada di alam semesta. Barang siapa yang bersujud dan tulus memohon (memohon bimbingan dan perlindungan) pasti mendapat berkah dan kemukjizatan (mendapat berkah bimbingan dan perlindungan).
Sebab Karma Buruk Dapat Menjebloskan Manusia Ke Tiga Alam Celaka
Bila seseorang memiliki banyak karma buruk maka disaat meninggal dunia ia akan mengalami kematian tragis dan kematian buruk. Sebelum mati ia harus mengalami banyak penderitaan yang disebabkan sakit tubuh atau sakit mental. Orang yang memiliki karma buruk di saat proses kematian ia akan mengalami kesakitan yang luar biasa akibat terurainya empat unsur tubuhnya ( unsur padat, cair, udara dan panas tubuh) , juga ia akan menderita lahir batinnya karena dicengkeram oleh gudang kesadarannya akibatnya kelakukan nya dipengaruhi bawah sadar seperti marah-marah tanpa sebab, kehendak buruk, ngoceh sendirian/melantur, badannya terasa sakit sekali atau panas terbakar walau tidak ada penyakit, mendapat gangguan dari makhluk-makhluk yang pernah disakiti, pernah dimakan atau dibunuh, penagih hutang karma semua hadir untuk membalas dendam kesumat atas perbuatan buruknya selama hidup atau perbuatan dimasa lampaunya. Atau selama hidupnya ia pernah memasang susuk menggunakan ilmu hitam agar terlihat menarik dan laris manis, atau pernah memiliki ilmu kebal diri atau ilmu klenik lainnya untuk menghadapai berbagai masalah dan mencapai tujuan atau menuntut kekayaan. Inilah penyebab kematian sulit, tragis dan buruk. Bila ia sebelum wafat ia sudah sadar atas kelakukan buruk nya bila menggunakan ilmu klenik, ia harus bertobat dan lakukan penyesalan dengan mencari Hyang Triratna untuk lakukan pengampunan agar karma buruknya lenyap. Bila selama hidupnya tidak sadar dan menyadari bahayanya penggunaan ilmu klenik dalam meraih apapun juga maka disaat kematiannya hadir maka keluarganya harus mengundang minimal seorang bhiksu untuk mengadakan upacara dengan menjapakan mantra atau sutra, dan memohon pertobatan dan penyesalan dan sekaligus memohon Abhiseka Trisarana, yaitu: Berlindung kepada Buddha tidak dilahirkan di alam neraka; Berlindung kepada Dharma tidak dilahirkan di alam setan kelaparan; Berlindung kepada Sangha tidak dilahirkan di alam binatang. Tentu hanya memohon perlindungan Abhiseka Trisarana yang terbaik adalah di saat masih hidup sudah dilakukan dan selalu diingat dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dua Belas Hutang Karma Hyang Buddha
Apakah seorang Manusia Buddha sudah terbebas dari hukum karma? Bila seorang manusia selama hidupnya atau saat kelahiran dan kematian yang tiada awal dan akhir telah menciptakan karma buruk yang luas dan tiada akhir, bila karma buruknya belum dibayar dan lunas, maka disaat ia jadi Manusia Buddha pun harus menerima konsekuensi karma perbuatannya. Tentu Manusia Buddha terlihat menerima balasan karmanya tapi Ia tidak bergiming, tidak tergerak dan menderita, karena batinnya sudah sunya dan suci terhadap karmanya sendiri. Seorang Manusia Buddha tentu sudah tidak lagi ciptakan karma buruk lagi hanya saja hutang karma masa lampau itu masih harus diterimanya walau ia telah menjadi Buddha sekalipun. Apa saja karma Manusia Buddha Sakyamuni harus menerima karma buruknya? Silakan direnungkan dan di simak.
- Fitnahan Sundari
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang pemabuk bernama Munali. Ia menuduh Pacceka Buddha bernama Surabhi dengan tuduhan kasar, “Orang ini adalah orang yang tidak bermoral yang menyenangi kenikmatan indria secara diam-diam.” Karena kejahatan ucapan-Nya, Beliau terlahir kembali di alam penderitan terus-menerus (Niraya/Neraka). Dan dalam kehidupan terakhirnya sebagai Bhagavà, di depan umum Beliau difitnah oleh Sundari, petapa pengembara perempuan sebagai pencari kesenangan dan telah menjalin hubungan cinta dengannya. - Fitnahan Cincamana
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang siswa bernama Nanda dari seorang Pacceka Buddha bernama Sabbàbhibhu. Ia menuduh gurunya sebagai seorang yang bersifat tidak baik. Karena kejahatan ucapan-Nya, Beliau harus menderita selama seratus ribu tahun di Alam Niraya. Ketika terlahir sebagai manusia, sering kali Beliau dituduh melakukan kejahatan. Dalam kehidupan terakhir-Nya sebagai Buddha, di depan umum Beliau difitnah sekali lagi oleh Cincamana sebagai seorang asusila yang menyebabkan kehamilannya. - 500 Murid Buddha menerima fitnahan Sundari
Bakal Buddha adalah seorang brahmana guru yang menguasai tiga Veda, seorang yang sangat terhormat. Sewaktu Beliau sedang mengajarkan Veda di Hutan Mahàvana kepada lima ratus siswa, Bhagavà Mengajarkan Tujuh Faktor Ketidakmunduran Bagi Para Penguasa. Saat itu mereka melihat di angkasa seorang petapa suci bernama Bhãma mendatangi hutan ini dengan kekuatan batinnya. Bukannya terinsiprasi, Bodhisatta malah memberitahu lima ratus siswa-Nya bahwa petapa itu adalah seorang munafik yang mencari kesenangan. Para siswa memercayai apa yang dikatakan oleh guru mereka dan menyebarkan kata-kata gurunya tentang petapa suci itu sewaktu ia sedang mengumpulkan dàna makanan. Lima ratus siswa itu terlahir kembali sebagai para bhikkhu siswa Bhagavà. Karena fitnah yang mereka lakukan terhadap sang petapa suci sebagai lima ratus siswa brahmana guru dalam kehidupan lampau, mereka dituduh telah membunuh Sundari, si petapa pengembara perempuan, yang sebenarnya adalah korban para petapa itu. Harus dimengerti bahwa tuduhan terhadap para siswa Buddha juga berarti tuduhan terhadap Bhagavà sendiri. - Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggunakan batu besar.
Dalam kehidupan lampau, Bakal Buddha membunuh adik sepupunya karena iri hati. Ia melemparkan adiknya ke dalam jurang kemudian melemparnya dengan sebuah batu besar. Karena perbuatan jahat itu, Bhagavà dalam kehidupan terakhirnya, menjadi korban rencana Devadatta yang hendak membunuh-Nya; tetapi karena seorang Buddha tidak dapat dibunuh, Beliau hanya menderita luka di jari kaki-Nya karena terkena pecahan batu yang dijatuhkan dari atas bukit oleh Devadatta. - Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggirimkan kelompok pembunuh.
Dalam salah satu kehidupan lampau, Bakal Buddha adalah seorang anak nakal dan ketika Beliau bertemu dengan seorang Pacceka Buddha dalam suatu perjalanan, untuk bersenang-senang, Beliau melempari pribadi mulia tersebut dengan batu. Karena perbuatan jahat itu, Bhagavà pernah diserang oleh sekelompok pemanah yang diutus oleh Devadatta yang bertujuan untuk membunuh Buddha. - Percobaan pembunuhan oleh Devadatta dengan menggunakan Gajah Nalagiri
Ketika Bakal Buddha adalah seorang penunggang gajah, Beliau dengan gajah-Nya, menakut-nakuti seorang Pacceka Buddha yang sedang mengumpulkan dàna makanan yang seolah-olah hendak menginjak-injak orang mulia tersebut. Karena perbuatan itu, Bhagavà diancam oleh seekor gajah mabuk bernama Nalagiri di Ràjagaha yang dikirim Devadatta untuk menginjak-injak Bhagavà. - Terluka akibat pecahan batu yang digelindingkan Devadatta
Dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, Bodhisatta adalah seorang raja. Karena keangkuhan-Nya sebagai raja, ia mengeksekusi seorang narapidana (tanpa mempertimbangkan akibat kamma) dengan tangan-Nya sendiri menusuk orang itu dengan tombak. Kejahatan itu membawa-Nya ke alam penderitaan terus-menerus selama banyak tahun yang sangat lama. Dalam kehidupan-Nya sebagai Bhagavà, Beliau menerima perawatan atas jari kaki-Nya yang luka dengan dibedah oleh Jãvaka, seorang dokter ahli, untuk menyembuhkannya (saat terkena pecahan batu yang dijatuhkan oleh Devadatta). - Pembantaian Sanak Keluarga Sakya dan sakit kepala yang dialami Buddha
Dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, Bakal Buddha terlahir dalam sebuah keluarga nelayan. Beliau biasanya bergembira menyaksikan sanak saudara-Nya menyakiti dan membunuh ikan. (Beliau sendiri tidak melakukan pembunuhan). Sebagai akibat dari kejahatan pikiran-Nya, dalam kehidupan terakhir-Nya sebagai Buddha, Beliau sering mengalami sakit kepala. Sedangkan sanak saudara-Nya dalam kehidupan itu, mereka terlahir kembali sebagai para Sakya yang dibantai oleh Vitatubha. - Menerima dana berupa gandum
Ketika Bakal Buddha terlahir sebagai manusia pada masa ajaran Buddha Phussa, ia mencerca para bhikkhu siswa Buddha dengan berkata, “Kalian hanya pantas makan gandum, bukan nasi.” Kata-kata kasar itu berakibat, dalam kehidupan terakhir-Nya, Bhagavà terpaksa memakan makanan gandum selama masa vassa di Desa Brahmana Veranjà (Beliau menetap di sana atas undangan Brahmana Veranjà.”) - Sakit punggung pada Sang Buddha
Pernah Bakal Buddha terlahir sebagai seorang petinju bayaran, saat itu ia memukul punggung lawannya hingga patah. Sebagai akibat dari kejahatan ini, Bhagavà dalam kehidupan terakhir-Nya sering mengalami sakit punggung. - Diare akut pada Sang Buddha
Ketika Bakal Buddha terlahir sebagai seorang dokter dalam salah satu kehidupan lampau-Nya, ia dengan sengaja meresepkan obat yang menyebabkan sakit perut kepada putra seorang kaya yang enggan membayar jasa-Nya. Atas kejahatan itu, Bhagavà dalam kehidupan terakhir-Nya menderita penyakit disentri yang akut dan berdarah, sebelum meninggal dunia. - Dukkharacariya (penyiksaan diri sebelum menjadi Buddha) selama 6 tahun
Bodhisatta pernah terlahir sebagai seorang brahmana bernama Jotipala. Ia mengucapkan kata-kata hinaan terhadap Buddha Kassapa dengan berkata, “Bagaimana mungkin bahwa orang gundul ini telah mencapai Pencerahan Sempurna? Pencerahan Sempurna adalah hal yang sangat jarang terjadi.” Kata-kata hinaan ini berakibat tertundanya Pencerahan Sempurna Bhagavà. Para Bodhisatta lainnya mencapai Pencerahan Sempurna hanya dalam hitungan hari atau bulan, Buddha Gotama harus melewati enam tahun penuh penderitaan dalam pencarian-Nya.
*Hal yang bisa dipelajari dari 12 Hutang Karma Sang Buddha :
- Buddha mengajarkan dan sudah menunjukkan untuk berani menghadapi semua akibat perbuatan yang pernah diperbuat sebelumnya. Mau menghindarpun tidak bisa, lebih baik menghadapi dengan berani.
- Karma pada saat tertentu bisa memanfaatkan kondisi yang ada untuk mematangkan buah karma. Contohnya adalah permusuhan Buddha dan Devadatta. Walaupun demikian, Devadatta tidak melakukan pahala dengan memenuhi karma yaitu melukai kaki Sang Buddha. Malah Devadatta masuk Neraka Avici karena perbuatannya ini.
- Jika Sang Buddha “hanya” membayar 12 kamma terakhir-Nya, Walau tubuh dan kondisinya menerima 12 karma buruk, tapi batin Hyang Buddha tidak tergerak (tidak terhanyut ) oleh kondisi akibat karma lampau, artinya Buddha sejatinya sudah bebas murni dari dari proses dan pembalasan karmanya. Teringat seorang Manusia Buddha saja harus menerima konsekuensi 12 karma buruk, lalu berapa banyak karma burk yang telah kita berbuat dan bagaimanakah kita harus membayarnya? Untuk itu, berhentilah menanam karma buruk sesegera mungkin. Semoga perenungan ini dapat dimanfaatkan.
Manfaat Pertobatan dan Penyesalan
Sutra Empat Puluh Dua Bagian, Hyang Buddha bersabda: “Bila seseorang melakukan banyak kesalahan dan tidak merasa menyesal dan segera menghentikan pikiran jahatnya, maka akibat-akibat buruk akan berkumpul pada dirinya, bagaikan air yang mengalir ke laut, semakin hari semakin luas dan dalam. Bila seseorang telah berbuat kesalahan dan mengetahui kesalahannya lalu memperbaikinya dan akibat-akibat buruknya akan lenyap bagaikan orang sakit setelah mengeluarkan keringat, penyakitnya akan berangsur-angsur sembuh.”
《大乘本生心地觀經》云:「懺悔能燒煩惱薪,懺悔能往生天路,懺悔能得四禪樂,懺悔雨寶摩尼珠,懺悔能延金剛壽,懺悔能入常樂宮,懺悔能出三界獄,懺悔能開菩提華,懺悔見佛大圓鏡,懺悔能至於寶所。」Sutra Ta Sheng Pen Sen Sing Ti Kuan Cing, disabdakan: “ Bertobat dan menyesal dapat membakar sumber kegalauan; Bertobat dan menyesal dapat terlahir di jalan Dewa; Bertobat dan menyesal dapat peroleh kebahagiaan Empat Jhana; Bertobat dan menyesal bagaikan hujan permata manikam; Bertobat dan menyesal dapat memperpanjang usia layaknya usia Vajra/Cing Kang Sou; Bertobat dan menyesal dapat memasuki istana selalu gembira; Bertobat dan menyesal dapat keluar dari penjara Triloka Dhatu (Karma dhatu, Rupa dhatu dan Arupa dhatu); Bertobat dapat membuka bunga Kebodhian; Bertobat dapat melihat Kebuddhaan cermin besar yang terang; Bertobat dan menyesal dapat membimbing peroleh kualitas Ratna (mencapai kesucian dan pencerahan).
《地藏十輪經》裡,佛陀說:「於我法中,有二種人名無所犯:一者、稟性專精本來不犯;二者、犯已慚愧發露懺悔。此二種人於我法中,名為勇健得清淨者。」Di dalam Sutra Ti Cang She Lun Cing, Buddha berkata: “Di dalam Dharma Ku, ada dua jenis orang dinamakan tiada pelanggaran: 1. Ambiguitas dengan fokus dasarnya tidak melenggar; 2. Bila sudah melanggar ia merasa malu berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat sehingga memunculkan rasa bertobat dan penyesalan. Kedua orang ini di dalam Dharma Ku, dinamakan berani melakukan perbuahan sehingga peroleh kemurnian.” 已生惡令斷除; 未生惡令不生;未生善能生起; 已生善令增長. 菩萨畏因,众生畏果.
《四十二章經》裡提到:如果犯錯不懺悔,罪惡就會越來越深重,像海水一樣深廣;如果知錯能改,罪過就能像生病出汗,漸漸痊癒。Sutra She Se Ol Cing diungkapkan: bilamana sudah salah dan melanggar tidak bertobat dan menyesal, maka karma buruk dan kejahatan makin lama makin dalam dan berat, sama seperti air samudra yang dalam dan luas; Bilamana sudah tahu salah dapat merubahnya , maka karma buruk dan kesalahan seperti orang yang lagi sakit bisa keluarkan keringat, pelan-pelan akan sembuh.
读诵此经的功德,《大通方广忏悔灭罪庄严成佛经》其藏名为《圣大解脱方广忏悔灭罪成佛庄严大乘经》简称为《圣大解脱经》。Membaca dan menjapa sutra ini punya pahala, Ta Thung Fang Chan Hui Mie Cui Cuang Yen Chen Fo Cing, nama Tibetannya adalah Shen Ta Cie Tuo Fang Kuang Chan Hui Mie Cui Chen Fo Cuang Yen Ta Sheng Cing, disingkat Shen Ta Cie Tuo Cing.
善男子。读持是经者。本虽恶人。今是善人。本虽苦人。今是乐人。本虽缚人。今是脱人。本虽未度。今是度人。本虽无智。今是论师。本虽有漏。今是无漏。本虽凡行。今是圣行。本虽失道。今入圣道。身虽凡夫。读持是经。智同圣慧。本虽烦恼。读持是经。共诸佛如来。同有涅盘。Putra yang berkebajikan, Membaca dan mempraktikkan sutra ini, walapun asalnya orang jahat, sekarang menjadi orang yang berkebajikan. Asalnya orang ini menderita, sekarang menjadi orang yang berbahagia. Asalnya orang ini terjerat sekarang terbebas. Asalnya orang ini belum tertolong, sekarang sudah tertolong. Asalnya orang ini tidak ada kebijaksanaan, sekarang menjadi Guru Abhidharma. Asalnya memiliki kebocoran (kekotoran hati) sekarang tiada lagi kebocoran. Asalnya praktik duniawi sekarang praktik kesucian. Asalnya kehilangan kesucian sekarang memasuki jalan kesucian. Tubuhnya walau seorang awam, membaca dan praktikkan sutra ini, kebijaksanaannya sama seperti orang suci yang memiliki kearifan. Asalnya galau membaca sutra dan praktikkan sutra ini, totalitas layaknya seperti para Buddha Tathagata bersama pula memasuki Nirvana.
善男子。读持是经者。即能消除无量生死烦恼重恶之罪。闻是经名。即得闻佛。见是经者。即得见佛。持是经者。即持佛身。行是经者。即行佛事。说是经者。即说佛事。解是经者。即解佛义。若行佛事。善解佛义。如此之人。永无烦恼。何以故。得值是经。断除烦恼。 Putra Berkebajikan, Membaca dan mempraktikkan sutra ini, dapat melenyapkan dosa karma buruk kejahatan yang sudah dilakukan saat mengalami kelahiran dan kematian yang tidak terukur. Mendengarkan nama Sutra ini seperti mendengarkan Buddha. Melihat sutra ini bagaikan melihat Buddha. Praktikkan sutra ini bagaikan memiliki tubuh Buddha. Membina sutra ini bagaikan membina urusan Buddha. Membicarakan sutra ini bagaikan membicarakan urusan Buddha. Memahami sutra ini bagaikan memahami kebenaran Buddha. Bilamana laksanakan urusan Buddha , memahami kebajikan dan kebenaran Buddha. Demikian orang ini selamanya tiada kerisauan, kenapa bisa demikian? Bisa bertemu/berjodoh dengan sutra ini, dapat melenyapkan kerisauan.
何以故。是大方广经典。十方诸佛。之所修行。之所护持。诸佛之母。诸经之王。妙义之藏。菩萨之道。今此大乘。大通方广。威德力大。不可思议。能使破戒五逆。诽谤正法。邪见烦恼。悉得除灭。能受供养。虚空藏菩萨白佛言。世尊。诸佛如来。不可思议。大通方广。威神之力。亦不可思议。受持经者。其人功德。亦不可思议。佛言。如是如是。如汝所说。得不可思议无边功德…… Kenapa bisa demikian? Adalah Sutra Ta Fang Kuang Cing Tien. Sepuluh penjuru para Buddha membina sutra ini, juga melindungi sutra ini, sutra ini adalah ibu nya para Buddha, raja dari para sutra. Kumpulan kegaiban kebenaran. Adalah praktiknya para bodhisattva. Sekarang adanya Mahayana maha menembusi dan luas, kewibawaannya dan kekuatannya besar, tidak terjangkau oleh pikiran. Dapat menghancurkan pelanggaran Lima Garuka Karma (perbuatan pembunuh ayah, membunuh ibu, membunuh Arahat, melukai Hyang Buddha dan memecah belah sangha) memfitnah Dharma Benar, pandangannya sesat dan segala kerisauan dapat dilenyapkan, dapat menerima persembahan: Si Khung Cang Bodhisattva berkata kepad Buddha: Lokanatha yang dimuliakan, Para Buddha Tathagata tidak terjangkau oleh pikiran, Sutra Ta Thung Fang Kuang kewibawaan dan kekuatannya juga tidak terpikirkan. Menerima dan melaksanakan sutra ini, orang tersebut juga tidak terpikirkan. Buddha bersabda: demikian demikian, seperti yang anda ucapkan, peroleh pahala yang tidak terbatas dan tidak terpikirkan.
Bagaimanakah Kita Melakukan Pertobatan dan Penyesalan?
何謂懺悔?懺則懺前愆;悔是悔後過,永不再犯。然則懺悔必具十法:一者明信因果;二者生重怖畏;三者深起慚愧;四者求滅罪方法;五者發露先罪;六者斷相續心;七者起護法心;八者發大誓願,度脫眾生;九者常念十方佛;十者觀罪性無生。佛經云:「慚愧之服,無上莊嚴」
(《小止觀》,智者大師著) Bagaimana Bertobat dan Menyesal? Bertobat atas kejahatan lalunya; Menyesal atas kesalahan yang sudah dilakukan, berjanji selamanya tidak mengulangi/melanggar kembali. Secara natural bertobat dan menyesal harus genap 10 cara: 1. Memahami dan yakin terhadap hukum karma (hukum sebab akibat); 2. Memunculkan rasa ketakutan yang kuat (takut dengan hukuman); 3. Membangkitkan rasa malu berbuat jahat, takut akibat perbuatan jahat; 4. Memohon petunjuk cara melenyapkan karma buruk; 5. Jujur mengatakan karma buruk yang sudah dilakukan; 6. Memutuskan corak rantai keterikatan hati/ corak hati: timbul, melekat, berubah dan lenyap.7. Membangkitkan hati untuk melindungi Dharma/Kebenaran; 8. Mengembangkan ikrar agung untuk menolong dan membebaskan para makhluk (membebaskan para makhluk dari bodoh dan derita); 9. Senantiasa mengingat dan melafalkan pujian kepada sepuluh penjuru Buddha; 10. Merenungi karma buruk hakikatnya tidaklah muncul. Sutra Buddha mengatakan kiasan: Gunakan pakaian malu berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat adalah peroleh keagungan yang tiada tara. (Siau Ce Kuan, yang dibuat oleh Maha Bhiksu Che Ce Ta Shi)
天台宗有三種懺悔法門:
Di dalam aliran Sekte Thien Thai Cung ada tiga jenis Pintu Dharma Pertobatan dan Penyesalan
- 以戒律門懺悔:精持戒律,夙夜不懈的修持,猶如大火,燒去一切情識障。
- 以功德門懺悔:常行功德,供養三寶的修持,猶如春風,消去一切煩惱障。
- 以無生門懺悔:勘破生死,修習無我的修持,猶如淨水,洗去一切知見障。
- Dengan gunakan pintu sila dan vinaya untuk lakukan pertobatan dan penyesalan: Fokus dan tekun melaksanakan sila dan vinaya. Rela begadangpun tidak malas untuk membina dan melaksanakan, seolah-olah muncul api yang besar, membakar habis semua rintangan emosi.
- Dengan gunakan pintu jasa dan pahala: senatiasa melaksanakan jasa pahala, berdana kepada Hyang Triratna (Buddha, Dharma dan Sangha) untuk membina dan melaksanakan, seolah-olah muncul angin musim semi, melenyapkan semua rintangan kegalauan.
- Dengan gunakan pintu “Tidak Muncul/Timbul” untuk pertobatan dan penyesalan, menghancurkan jeratan kelahiran dan kematian. Membina dengan tekun keadaan tanpa syarat yaitu “Ketiadaan Sang Aku’, seolah-olah adanya air murni, dapat membersihkan semua rintangan pengetahuandan pandangan.
這種由心理上的懺悔,轉化成行為上的樂善好施,依經典上的記載,可以有五種福報:
一者、終不遠離一切聖人;
二者、一切眾生,樂見樂聞;
三者、入大眾時,不生怖畏;
四者、得好名稱;
五者、莊嚴菩提。
Praktik ini berasal dari kebenaran hati untuk melakukan pertobatan dan penyesalan. Merubah perilaku dan tujuan menjadi senang berbuat kebajikan dan gembira berdana. Tercatat di dalam Sutra, ada lima jenis pahalanya, yaitu:
- Selamanya tidak menjauhi dan meninggalkan semua manusia suci/makhluk suci.
- Terhadap semua makhluk senang melihat dan senang mendengar. (melihat atau mendengar kesusahannya dan berupaya menolongnya).
- Saat berkumpul dengan semua makhluk tidak takut dan gentar.
- Peroleh nama dan reputasi baik.
- Memperindah Kebodhian
各宗祖师都造了各种不同的忏愿仪轨,如《药师忏》、《法华忏》、《方等忏》、《梁皇宝忏》、《贤劫千佛宝忏》、《慈悲三昧水忏》、《大悲忏》、《净土忏》、《地藏忏》、《宝王三昧忏》等,广行于世,普救众生,大家可择其相应者极力修持。其实我们早晚课的普佛也是一种忏悔,是请师父们帮我们来一起忏悔。不知道你们有没有注意到,在念文疏的时候有念:“……业造万端,非凭佛力,何能忏悔?……” Setiap sekte para Patriarch telah membuat beragam jenis yang berbeda cara-cara pertobatan dan ikrar, seperti Pertobatan Bhaisayjaguru Buddha (Yao She Chan); Pertobatan Sutra Lotus (Fa Hua Chan), Pertobatan Sutra Vaipulya (Fang Ten Chan), Pertobatan ala Kaisar Liang Huang (Lian Huang Pao Chan), Pertobatan 1000 Buddha di Kalpa Badra (Sien Chie Chien Fo Pao Chan), Pertobatan Maitri Karuna Samadhi Air ( Sam Mei Sui Chan), Pertobatan Maha Karuna ( Ta Pei Chan), Pertobatan Tanah Suci (Cing Thu Chan), pertobatan Ksitigarbha Bodhisattva (Ticang Chan), Pertobatan Samadhi Raja Mustika ( Pao Wang San Mei Chan) dan lain sebagainya. Semua sudah tersebar dan dipraktikkan di dunia, tujuan universalnya untuk menolong semua makhluk. Semua orang boleh memilih dan dapatkan mukjizatnya dengan sekuat tenaga untuk membina dan melatihnya. Sesungguhnya kita saat melaksanakan kebaktian pagi dan sore saat melaksanakan mengulangan nama 88 Buddha (Phu Fo) juga sudah melaksanakan satu jenis pertobatan dan penyesalan. Atau bisa mengundang seorang guru/bhiksu membantu dan memimpin kita semua bersama-sama lakukan pertobatan dan penyesalan. Apakah kamu mengetahui atau memperhatikan ada tulisan syair tersebut: “Karma diciptakan berpuluh ribu jenis banyaknya, bukan mengandalkan kekuatan Buddha, bagaimana dapat melakukan pertobatan dan penyesalan?”
《梵纲》菩萨戒四十八轻中第四十一条说:“若有犯十戒者,应教忏悔。在佛菩萨形像前,日夜六时,诵十重四十八轻戒,若到礼三世千佛,得见好相;若一七日,二、三七日,乃至一年,要见好相。好相者,佛来摩顶,见光、见华,种种异相,便得灭罪。” Sutra Fan Wang, Sila Bodhisattva bagian 48 pelanggaran ringan, di sila ke 41 dikatakan: Bilamana ada yang melanggar sepuluh sila (berat) seharusnya melaksanakan pertobatan dan penyesalan. Di hadapan rupang Buddha dan Bodhisattva, siang malam enam waktu, japakan sila 10 berat 48 ringan (jumlah Sila Bodhisattva untuk sramana/rahib). Bila dapat bernamaskara terhadap tiga masa ribuan Buddha, peroleh dan melihat perwujudan baik; bila 7 hari, 14 hari, 21 hari sampai 1 tahun, harus melihat/menampakkan perwujudan baik. Perwujudan baik adalah Buddha menyentuh ubun kepala, melihat sinar, melihat bunga, macam-mcam perwujudan agung, karena itu menandakan mudah melenyapkan karma buruk.
《佛说观药王药上二菩萨经》中。经云:“若人闻此五十三佛功德名号,百千万亿阿僧祗劫,不堕恶道;若能称诵,世世见佛;若复有人,恭敬礼拜五十三佛,彼之所有五逆十恶、四重八弃,种种重罪,一齐消灭。过去千佛,现在千佛,未来千佛,皆因称诵,恭敬礼拜五十三佛,而早成佛。”宝积经云: “ 一切众生,若有身具五逆十恶重罪之者,万劫千生不通忏悔,应须顶礼三十五佛,至心忏悔,一切罪障,皆得除灭。” 由此可见,称念礼拜八十八佛,功德威神不可思议,能除一切极恶重罪。所以再说一次:修行要精进,忏悔业障很重要,不然生活违缘不顺很多的。《八十八佛大忏悔文》是您很好的忏悔伙伴,可以助大家洗清罪孽,获得幸福,感得佛菩萨赐予所求而得成就。Sutra Fo Shuo Kuan Yao Wang Yao Shang Ol Pu Sha Cing, disabdakan: Bilamana orang mendengarkan nama pujian, jasa dan pahala dari 53 Buddha, maka selama ratusan, ribuan dan puluahn ribu asenkya kalpa, tidak terjatuh ke alam celaka; Bilamana bisa menjapa setiap kelahiran dapat bertemu Buddha; Bilamana ada orang respek dan bernamaskaran kepada 53 Buddha, apapun yang sudah dilakukan 5 garuka karma ( pembunuh ayah, membunuh ibu, membunuh arahat, melukai Buddha, dan memecah belah sngha) dan 10 kejahatan ( Membunuh , mencuri, berzina, berdusta, berbicara kasar/jorok, memfitnah, gossip, keserakahan, kebencian dan kebodohan), pelanggaran bhiksu sila 4 sila berat 8 sila sedang, dan bermacam-macam kejahatan berat, semua nya lenyap. 1000 Buddha masa lalu, 1000 Buddha masa kini, 1000 Buddha masa yang akan datang disebabkan memuliakan dan menjapa, menghormati dan bernamaskara kepada 53 Buddha, sehingga lebih awal menjadi Buddha. Sutra Pao Ci Cing disabdakan: semua makhluk, bilamana tubuhnya telah melakukan 5 garuka karma dan sepuluh kejahatan. Puluhan kalpa selama 1000 kelahiran tidak bisa melenyapkan karma buruk dengan pertobatan dan penyesalan. Seharusnya bernamaskara kepada 35 Buddha dengan sepenuh hati menyatakan pertobatan dan penyesalan. Maka semua karma buruk dan rintangan menjadi terhapus dan lenyap. Ini menunjukkan mengingat, memuliakan dan bernamaskara kepada 88 Buddha, jasa pahala berkah wibawa tidak terpikirkan, dapat melenyapkan semua karma buruk yang terberat. Karena ini, diulang ucapan ini: membina diri harus tekun bersemangat, pertobatn dan penyesalan atas karma dan rintangan buruk sangatlah penting kalau tidak maka kondisi buruk dan ketidak lancaran pastilah banyak. Syair 88 Buddha Maha pertobatan dan penyesalan (Pa She Pa Fo Li Fo Ta Chan Hui Wen) adalah anda peroleh kebaikan dengan pertobatan dan penyesalan menjadi mitra sejati. Dapat membantu semua orang untuk membersihkan karma buruk berat, peroleh kebahagiaan, bersyukur peroleh berkah Buddha dan Bodhisattva yang segala permohonannya bisa tercapai.
《佛说决定毗尼经》,经中言 :“若有菩萨,成就五无间罪,犯于女人,或犯男子,或故犯塔犯僧,如是等余犯菩萨,应于三十五佛边,所犯重罪,昼夜独处,至心忏悔。” Di dalam Sutra Fo Shuo Cie Ting Pi Ni Cing, disabdakan: “Bilamana ada Bodhisattva (praktisi), telah berbuat lima garuka karma, melakukan pelanggaran terhadap perempuan, atau pelanggaran terhadap lelaki, atau pernah merusak pagoda atau pelanggaran terhadap Sangha. Demikian banyak sudah pelanggaran terhadap Bodhisattva. Seharusnya dihadapan tiga puluh lima Buddha, setiap siang malam ditempat tinggalnya dengan sepenuh hati melakukan pertobatan dan penyesalan terhadap pelanggarn berat.”
龙树《十住毗婆沙论》中说:若人福大而智慧小,虽作小恶,亦必受报,能令他堕入地狱;“而大慧福德者,虽有罪恶事,不令堕地狱,现身而轻受。”Nagarjuna , di dalam Abhidharma Se Cu Pi Po Sa Lun, disabdakan: Bilamana ada orang memiliki rejeki besae tetapi kebijaksanaannya sedikit/kecil, walaupun berbuat kesalahan kecil juga harus menerima pembalasan, bisa menyebabkan ia terjatuh ke neraka; tetapi bilamana orang memiliki kebijaksanaan dan rejeki besar, walaupun ada karma buruk dan kejahatan, tidak menyebabkan terjatuh ke neraka, sekarang tubuhnya menerima karma ringan.
《永嘉证道歌》说:“证实相,无人法,刹那灭却阿鼻业。”Lagu Yung Cia Cen Tau Ke, dikatakan: Menembusi realita perwujudan, tiada orang dan dharma, seketika lenyap perbuatan karma Avici.
增一阿含经·马血天子品, 载佛言:“人作极恶行,悔过转微薄,日悔无懈怠,罪根永已拔。”《金光明经》说:“千劫所作极重恶业,若能至心一忏悔者,如是重罪,皆悉消灭。”《四十二章经》比喻忏悔灭罪如有病出汗,渐致痊愈. 《大集经》云:“百年垢衣,可于一日浣令鲜净。如是百劫中,所集诸不善业,以佛法力故,善顺思惟,可于一日一时尽能消灭。”又经云:“诸福中,忏悔为最,除大障故,获大善故。” Sutra Cen Yi Ah Han Cing, bagian Ma Xie Thien Ce Phing, pernah Buddha bersabda: Manusia melakukan kejahatan terberat, penyesalan terhadap keslahan dapat merubah menjadi ringan, setiap hari melakukan penyesalan tiada malas, akar kejahatan selamanya telah tercabut. ; Di dalam Sutra Cing Kuang Ming Cing, dikatakan: Ribuan kalpa pernah berbuat karma yang terburuk, bilamana dapat sepnuh hati melakukan pertobatan dan penyesalan, deikian karma berat tesebut dapat lenyap; Sutra She Se Ol Cang Cing, disabdakan; bagaikan pertobatan dan penyesalan dapat melenyapkan karma buruk bagaikan saat ada sakit bisa keluar keringat, pelan-pelan sampai penyakit sembuh. Di dalam Ta Ci Cing, disabdakan: Ratusan tahun pakaian kotor , perlu satu hari dicuci sehingga segar dan bersih. Demikian juga ratusan kalpa sudah terkumpul semua karma perbuatan yang tidak baik, dengan mengandalkan kekuatan Buddhdharma, pikirannya selalu berkebajikan, dapat dilakukan satu hari satu ketika semua nya bisa lenyap. Juga sutra bersabda: Di antara semua rejeki, pertobatan dan penyesalan yang utama. Melenyapkan rintangan besar , dapat dapat merealisasikan kebajikan besar.
《俱舍論》卷四對「慚愧」謂自省所造之罪惡而感羞恥之心。慚愧心能長養一切善行功德,是佛教七聖財之一。Di dalam Abhidharma Ci She Lun, bab ke 4: “Terhadap malu berbuat jahat , takut akibat perbuatan jahat”, dijelaskan: diri sendiri bisa menyadari perbuatan buruk dirasakan memalukan hati. Hati yang memiliki malu berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat dapat menumbuh kembangkan semua praktik kebajikan dan jasa pahala, adalah Buddha yang mengajarkan salah satu dari tujuh kekayaan orang suci.
《雜阿含經》提到「二淨法能護世間,所謂慚、愧。 假使世間無此二淨法者,世間亦不知有父母、兄弟、姊妹、妻子、宗親、師長尊卑之序,顛倒渾亂,如畜生趣。」慚愧心能正人倫、尚道德、名義裡、守秩序,可見慚愧心對社會之重要。Di dalam Sutra Ca Ah han Cing, diungkapkan: Dua Dharma suci dapat melindungi dunia, adalah : ‘Malu Berbuat Jahat dan Takut Akibat Perbuatan jahat.’ Bilamana di dunia tidak ada dua Dharma suci ini, maka di dunia juga tidak diketahui ada ayah-ibu, kakak-adik (lelaki), kakak-adik (perempuan), Istri-anak, family, hubungan guru, kaum mulia dan biasa. Pasti terbalik menimbulkan kekacauan, bagaikan menjurus ke arah perilaku binatang”. Hati yang bertobat dan menyesal dapat membentuk hubungan manusia normal dan baik yang mengarah kesucian dan pahala, namanya terkenal baik, hubungan dijalin berdasarkan peringkat dan kodratnya. Sehingga dapat dilihat bahwa hati yang malu berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat terhadap masyarakat itu begitu penting dilakukan.
《最胜王经》云: “求一切智、净智、不思议智、不动智、三藐三菩提正遍知者,亦应忏悔,灭除业障。何以故?一切诸法从因缘生故。”又经云:“前心起罪,如云覆空,后心灭罪,如炬破暗。须知炬灭暗生,要须常让燃忏炬。” Didalam Sutra Cui Shen wang Cing, disabdakan: Memohon semua kebijaksanaan, kebijaksanaan murni, kebijaksanaan tidak terpikirkan, kebijaksaan tidak bergerak, dan mencapai pengetahuan Annutara/ pengetahuan tiada taranya, ini diperoleh lakukan pertobatan dan penyesalan, dapat melenyapkan rintangan karma. Kenapa demikian? Karena semua Dharma berasal dari sebab kondisi sehingga muncul. Juga Sutra mengatakan: Hati sebelumnya telah membangkitkan karma buruk, bagaikan awan menutupi angkasa. Bila hati kotor mau melenyapkan karma buruk, bagaikan obor menerangi kegelapan, ketahuilah obornya mati gelap pasti hadir. Mestinya senantiasa obornya dibiarkan menyala.
《大集须弥藏经》:尔时,地藏菩萨告功德天言:“清净智,我今能令此佛刹土所有四大普遍无余,悉能令变为天饮食,使诸众生于百千劫食不能尽。何以故?但此众生薄福德故所不能食,于此胜报非其应器。清净智,我又能令此娑婆佛刹变为天宫及天卧具,庄严衣服香华果树,种种音声众妙伎乐,众宝庄严悉能为作。此诸众生远离福德,又非其器不堪受用,唯除如来应正遍知,十住菩萨及住首楞严三昧得自在者乃能受用。清净智,又我能令一切众生置第四禅令无有余,岂可不能降伏龙、富单那等?又我不应佛未听许而现神变。譬如转轮圣王主兵藏臣,不奉王教而发四兵,无有是处;如是菩萨悉是佛子,从佛心生,从佛口生,从法化生,是故一切诸菩萨等,无有不请如来而现神变。清净智,复有陀罗尼轮,名水风摩尼宫集一切咒术章句,建立一切三世诸佛三宝之性。清净智,汝今可问如来水风摩尼宫大陀罗尼轮集一切咒术章句,若佛说者我亦随喜。汝等若能受持此陀罗尼者,一切所愿皆悉满足。”
看完以上的经典开示很多人是否发现祈求佛菩萨赐给财富、姻缘、健康等等,发现这样的事情,比如:
- 求财富,对着佛菩萨祈求发财致富,很快有了生意的门路,可是却做不成拿不到,眼睁睁看着擦肩而过。
- 求姻缘,对着佛菩萨祈求赐予良缘,很快身边有了自己喜爱的对象,可是偏偏追不到,最后对方和自己擦肩而过。
- 求健康,对着佛菩萨祈求身体健康,很快身体好了一些,但是过阵子又复发了。
相关罪业不消除,相关福报不增长,佛菩萨没法给你安排,一给你你就自己泡汤了!我们平时祈祷佛菩萨有所求的时候,佛菩萨能给与的都给与了,只要是善愿都赐予,可是有些薄福众生无福消受啊,给了他但是其业力立马发作又变回原样。 Di dalam Sutra Ta Ci Si Mi Cang Cing, disabdakan: ketika itu, Ksitigarbha Bodhisattva memberitahukan kepada Dewa Kung Te Thien: Ching Cing Ce, saya mampu terhadap tanah suci Buddha di empat penjuru luas tiada batasnya, merubah menjadi makanan dan minuman dewa, sehingga semua makhluk selama jutaan kalpa peroleh makanan tidak bisa berakhir. Kenapa demikian? Tetapi makhluk-makhluk ini tipis rejeki dan pahalanya sehingga tidak bisa makan. Ini kekuasaan karma lebih dominan dibanding kekuatan gaib. Ching Cing Ce, saya pun bisa membuat Dunia Buddhis yang berada di dunia Saha merubah menjadikan istana dewa yang memiliki tempat tidur dewa, memiliki pakaian agung dan bunga harum dan pohon, dan bermacam jenis suara dan keajaiban yang mengembirakan. Banyaknya mustika dan menjadi indah hasil ciptaan. Tetapi semua makhluk justru menjauhi perilakukan untuk ciptakan rejeki dan pahala, juga bukan orang yang tepat menerima dan gunakan. Hanya saja Tathagata yang memiliki pengetahuan sempurna dan Dasa Bhumika Bodhisattva dan orang yang menetap di dalam Samadhi Shurangama yang memiliki keluasaan saja yang dapat menerima dan gunakan; Ching Cing Ce, juga saya dapat membuat semua makhluk sampai di tingkat jhana ke 4 tidak ada yang bersisa, atau sekiranya tidak bisa menaklukkan dan kendalikan Naga, Fu Tan Na dan lainnya? Juga karena Saya belum mendapatkan petunjuk dari Buddha melakukan kegaiban untuk melakukan perubahan. Bagaikan Raja Cakravarti belum perintahkan menteri dan tentara. Tidak mendapatkan perintah dari Raja mengerahkan 4 tentara, hal ini tidak demikian adanya. Demikian Bodhisattva adalah siswa Buddha, asalnya dari hati Buddha yang muncul, asalnya dari mulut Buddha yang keluar, asalnya dari Dharma yang menjelma, karena itu, semua Bodhisattva dan lainnya, tiada yang tidak mengundang Tathagata untuk menampakkan Keajaiban Dewa. Ching Cing Ce, ada Roda Dharani dinamaka Sui Fung Mo Ni Kung Ci Yi Chie Cou Shu Cang Ci, yang membangun semua tiga masa para Buddha kesejatian dari Triratna ( Buddha, Dharma dan Sangha). Ching Cing Ce, Kamu sekarang boleh bertanya kepafa Tathagata mengenai Sui Fung Mo Ni Kung Ta Tho Lo Ni Lun Yi Chie Cou Shu Cang Ci, bilamana Buddha bersabda Saya akan ikut gembira. Kalian semua bilamana dapat menerima, mempraktikkan Dharani ini, semua pengharapan bisa tercapai sesuai keinginan.
看完以上的经典开示很多人是否发现祈求佛菩萨赐给财富、姻缘、健康等等,发现这样的事情,比如:
1.求财富,对着佛菩萨祈求发财致富,很快有了生意的门路,可是却做不成拿不到,眼睁睁看着擦肩而过。
2.求姻缘,对着佛菩萨祈求赐予良缘,很快身边有了自己喜爱的对象,可是偏偏追不到,最后对方和自己擦肩而过。
3.求健康,对着佛菩萨祈求身体健康,很快身体好了一些,但是过阵子又复发了。
相关罪业不消除,相关福报不增长,佛菩萨没法给你安排,一给你你就自己泡汤了!我们平时祈祷佛菩萨有所求的时候,佛菩萨能给与的都给与了,只要是善愿都赐予,可是有些薄福众生无福消受啊,给了他但是其业力立马发作又变回原样。
Setelah melihat di atas Sutra yang diceramahkan yang banyak ini apakah diketemukan memohon kepada Buddha dan Bodhisattva untuk menghadiahkan dan memberikan harta dan kemakmuran, jodoh, kesehatan dan lain-lainnya, menampkkan masalah ini, seperti:
- Memohon harta dan kemakmuran, dihadapan Buddha dan Bodhisattva memohon berkembangnya rejeki untuk mencapai kemakmuran, dengan cara cepat peroleh pintu untuk sukses berdagang, tetapi kenyataannya tidak berhasil dan tidak bisa di ambil, dengan mata melotot melihat dan gosok bahunya kemudian pergi.
- Memohon perjodohan, dihadapan Buddha, Bodhisattva memohon di hadiahkan dan diberikan jodoh yang baik, dengan cepat peroleh pendamping yang saya sukai, tetapi kecenderungan dengan mengejarnya tidak didapat, akhirnya orang yang dimaksud dengan sendirinya menggosok bahunya kemudian pergi.
- Memohon kesehatan, dihadapan Buddha dan Bodhisattva memohon kesehatan jasmani, dengan cepat peroleh kesehatan yang baik dan lainnya, tetapi setelah diperolehnya hanya beberapa saat kambuh lagi.
Terkait Karma Buruk tidak mau dilenyapkan, terkait Rejekinya tidak mau dikembangkan. Buddha dan Bodhisattva tidak ada cara untuk mengatur untuk memberikan apa yang dimohonkan. Sekali di berikan kepada kamu, kamu sendiri yang menghabiskan! Kita selama ini hanya memohon dan berharap kepada Buddha dan Bodhisattva pada saat memohon, asalkan ada tekad Kebajikan (dan realita Perbutan Kebajikan) tentu permohonannya bisa diberikan. Tetapi bila rejeki tipis para makhluk atau tiada rejeki sehingga tidak bisa menerimanya. Walau diberikan tetapi kekuatan karmanya pasti bereaksi dan merubahnya kembali ke kondisi asalnya.
僧伽吒经,抄写福德大过佛
佛说:一切勇,你认为听到僧伽吒经的功德,和一位佛的福德相等吗?
一切勇说:我认为是这样。
佛说:你想错了。其实听到这个法门的功德,等于恒河沙这么多佛的福德的总和。
请听世尊在经中开示:若人听闻此僧伽吒法门所获得的福德,超过于一佛福德之聚。
一佛福德之聚有多大呢?比如恒河沙等众生都作了十地菩萨,如是一切十地菩萨所有的福德加起来,还不如一佛福德之聚大。
尔时世尊告一切勇菩提萨埵。有法门名僧伽吒。若此法门在阎浮提。有人闻者。悉能除灭五逆罪业。于阿耨多罗三藐三菩提得不退转。一切勇。于汝意云何。若人闻此法门福德之聚。过于一佛福德之聚。一切勇白佛言。云何世尊。佛告一切勇。如恒河沙等诸佛如来所有福德。若人闻此法门。所得福德亦复如是.(何况是受持、书写、流通此法门呀,所以说没福报你是无法听闻这部经的,更何况受持书写读诵了) Di dalam Sutra Sen Chia Zha Cing, menyalin dan menulis Sutra kebajikan dan pahalany sangat besar melampaui Buddha. Buddha berkata: Yi Chie Yung, kamu rasakan bagaimana setelah mendengar Sutra Sen Chia Zha Cing punya jasa pahala, sama tidak dengan satu Buddha punya kebajikan dan pahala? Yi Chie Yung menjawab: saya kira begitulah. Buddha berkata kamu berpikir salah, nyatanya siapa saja yang pernah mendengar Pintu Dharma ini punya jasa pahala, sama saja dengan butiran pasir di sungai gangga begitu banyak Buddha punya kebajikan dan pahala yang terkumpul bersama. Silakan mendengar Lokanatha (Buddha) di dalam sutra yang memberikan wejangan: Bilamana ada orang yang mendengar Pintu Dharma Seng Chia Zha punya jasa pahala melampaui satu Buddha punya kebajikan dan pahala yang terkumpul. Satu Buddha punya kebajikan dan pahala yang terkumpul ada berapa besar? Misalnya sebanyak butiran pasir disungai gangga makhluk-makhluk pernah menjadi Dasa Bhumika Bodhisattva (sepuluh tingkatan Bodhisattva), demikian semua Dasa Bhumika Bodhisattva yang memiliki kebajikan dan pahala yang dikumpulkan tidak sebanding dengan terkumpulnya satu Buddha punya kebajikan dan pahala besarnya. Saat ini Lokanatha memberitahukan Yi Chie Yung Bodhisattva, ada Pintu Dharma dinamakan Seng Chie Zha Bilamana pintu Dharma ini berada di Jambhudvipa, ada orang yang mendengarkan maka dapat melenyapkan perbuatan 5 garuka karma, terhadap Anuttara-samyaksambodhi dapat diraih dan tidak mundur lagi. Yi Chie Yung, apakah kamu pikirkan kenapa bisa demikian?. Bilamana orang mendengarkan Pintu dharma terkumpulnya kebajikan dan pahala, melampai satu Buddha punya kebajikan dan pahala yang terkumpul. Yi Chie Yung berkata kepada Lokanatha, Kenapa demikian Lokanatha?, Buddha memberitahukan Yi Chie Yung, bagaikan butiran sungai Gangga para Buddha yang memiliki kebajikan dan pahala. Bilamana orang mendengarkan Pintu Dharma ini peroleh kebajikan dan pahala yang demikian pula. (apalagi menerima, dan melaksanakan, membaca dan menulis, dan menyebarkan pintu Dharma ini, karena itu bila tidak ada rejeki kamu tidak bisa mendengar Sutra ini apalagi bisa menerima, melasanakan, membaca dan menulis dan menjapanya)
《大乘本生心地观经》云:“若覆罪者,罪即增长,发露忏悔,罪即消灭。” Di dalam Sutra Ta Cheng Pen Sen Sing Ti Kuan Cing, disabdakan: Bilamana menutupi kejahatan, maka kejahatan pasti berkembang, Bila diungkapkan dan lakukan pertobatan dan penyesalan, maka karma buruk bisa lenyap.
《业报差别经》云:“若人造重罪,作以身自责,忏悔更不造,能拔根本罪。” Di dalam Sutra Ye Pao Cha Pie Cing, disabdakan: Bilamana orang menciptakan karma Buruk, dapat menyalahkan tubuh sendiri, bertobat dan menyesal tidak lagi berbuat jahat, dapat mencabut akar kejahatan.
普贤菩萨有十大愿王:礼敬诸佛、称赞如来、广修供养、忏悔业障、随喜功德、请转法轮、请佛住世,常随佛学、恒顺众生、普皆回向 ; Samantha Badra Bodhisattva memiliki sepuluh ikrar agung, yaitu: Menghormati para Buddha; 2. Memujikan Tathagata; 3. Kembangkan dan melatih berdana; 4. Bertobat dan menyesal terhadap karma buruk dan rintangan; 5. Hati gembira melaksanakan jasa dan pahala; 6. Memohon memutar Roda Dharma; 7. Memohon Buddha menetap di dunia; 8. Senantiasa belajar ajaran Buddha; 9. Senantiasa membantu dan menolong semua makhluk; 10. Melakukan pelimpahan jasa universal.
经中云:“然诸福中,忏悔为最,除大障故,生大善故。” Di dalam Sutra, disabdakan: Di Antara semua kebajikan natural, bertobat dan menyesal adalah yang paling utama, dapat melenyapkan rintangan besar, dan menumbuhkan kebajikan besar.
如《观普贤菩萨行法经》说:“若欲忏悔者,端坐念实相,众罪如霜落,慧日能消除。是故应至心,勤忏六根罪。” Di dalam Sutra Kuan Phu Sien Pu Sha Sing Fa Cing, dikatakan: Bilamana ingin melakukan pertobatan dan penyesalan, duduk dengan tegap merenungi wujud realita. Karma buruk bagaikan bunga es, matahari kebijaksanaan dapat melenyapkannya, karena itu harus sepenuh hati, tekun bertobat terhadap kejahatan enam indera.
四祖在他的《入道安心要方便法门》里提到的。“若欲忏悔者,端坐念实相。是名第一忏悔。”端坐念实相就是“无生忏”。用禅定的方法观实相,是最直截了当、最究竟的忏悔法门。实相是什么?实相无相,无相之相名为实相。妄想也好,业障也好,都是因缘所生法,都是虚妄不实的。归根结底,一切诸法都是缘起性空,了不可得。只要能够在一切诸法上,排除名言、分别,以正智去观察,直接领悟真如的境界,那就是实相。真如是什么呢?真如就是一切诸法的本来面目。“真者不虚,如者不变。”一切诸法的实相本来如此,不可改变,不可改变的就是实相,能改变的就是名言、分别.名言、分别的背后就是诸法实相。能够观察诸法的实相,本身就是最好的忏悔,所以说是“第一忏悔”。实际上忏悔没有第一,也没有第二。所谓“第一”,是说这是最究竟、最根本的忏悔。所以不管是念佛、持咒、观想、数息参话头乃之到现实生活中的一行三昧,也就是进入了禅定观空状态,那就是最高明的忏悔方法。比如三祖僧璨在见二祖的时候得了很严重的风疾(类似现在的麻疯病)。他请求二祖帮他忏悔,把病治好。二祖就问他:“将病来”。把你的病拿过来,最后三祖观到空性回答:“觅病了不可得”。观到了真空,实现了彻底的忏悔。 Patriach ke 4 dia mengungkapkan di Ru Tau An Xin Yao Fang Pien fa Men, dikatakan: “Bilamana ingin bertobat dan menyesal, duduklah yang benar merenungkan realita wujud, adalah dinamakan pertobatan dan penyesalan nomor satu ” duduk yang benar merenungkan realita wujud adalah “pertobatan tidak muncul”. Dengan cara samadhi merenungkan realita wujud, adalah paling ampuh, paling sempurna pintu Dharma bertobat dan menyesal. Realita wujud adalah apa? Realita wujud adalah tiada wujud, tiada wujud punya wujud dinamakan realita wujud. Khayal juga baik, karma dan rintangan juga baik, semua adalah sebab kondisi yang memunculkan dharma/kondisi, semuanya adalah khayal tidak nyata. Kembalikan ke akarnya sampai ketitik rendah, semua dharma/kondisi adalah muncul karena kondisi tapi intinya sunya, sudah dipahami tidak diperoleh. Hanya saja harus mampu terhadap semua dharma/kondisi melepaskan nama dan ucapan, diskriminasi, dengan kebenaran kebijaksanan pergi untuk merenung dan memperhatikan, sampai akhirnya mengantarkan pencerahan “Kedemikianan” inilah realita wujud. Kedemikianan (真如)itu apa? kedemikianan adalah asal mula semua dharma/kondisi. Kebenaran (真)adalah tidak palsu, demikian (如) adalah tidak berubah. Semua dharma/kondisi realita wujud adalah demikian, tidak bisa berubah, tidak bisa berubah itulah realita wujud, yang bisa berubah itu adalah nama dan kata-kata, diskriminasi. Nama dan kata-kata, serta diskriminasi dibelakangnya adalah semua Dharma realita wujud. Mampu merenungi dan memeriksa semua dharma punya realita wujud, inilah tubuh kita yang terbaik untuk melakukan bertobatan dan menyesalan. Oleh karena itu, dikatakan adalah bertobat dan menyesal nomor satu. Nyata sebenarnya bertobat dan menyesal itu tidak ada nomor satu juga tidak ada nomor dua, dikatakan nomor satu karena disebut paling sempurna, adalah paling dasarnya untuk bertobat dan menyesal. Karena itu biarpun itu adalah praktik Buddha Smrth (Nien Fo) japa mantra, memvisualisasi, atau menghitung pernafasan, atau praktik Chan Hua Thou ( merenung sebelum pikiran muncul itu apa/siapa) sampai menjalani kehidupan nyata yaitu praktik satu gerakan dalam samadhi , adalah memasuki Samadhi merenungkan kesunyataan punya keadaan. Adalah paling terang /tinggi cara untuk bertobat dan menyesal. Misalnya Pratriach ke tiga Seng Tsan saat ia mengalamai masuk angin yang berat (bagaikan sekarang kena angin jahat). Ia mengundang dan meohon Patriarch ke dua untuk membantu dia melakukan pertobatan dan penyesalan, agar penyakitnya sembuh dan menjadi baik. Patriarch ke dua terus bertanya kepada dia, silakan penyakitnya datang, penyakit kamu Saya keluarkan, akhirnya Patriarch ke tiga merenungkan inti kesunyataan dan menjawab: mencari penyakit tidak di dapat, merenungkan sampai kesunyataan benar, inilah realita yang tampak pertobatan dan penyesalan yang sejatinya.
忏悔要具足五心四力
Bertobat dan Penyesalan Harus Memiliki Lima hati dan Empat Kekuatan
- 五心 Lima Jenis hati : 我们现在知道了一些忏悔的方法,那么要如何才能精进勇猛地去忏悔?祖师大德告诉我们在忏悔的时候要有五心四力。
- 惭愧心、
- 恐怖心,
- 厌离心,
- 发菩提心,
- 怨亲平等心。
Kita sekarang sudah mengetahui cara untuk bertobat dan penyesalan, tetapi bagaimana baru bisa bersemangat, tekun dan berani/ tegar melaksanakan pertobatan dan penyesalan? Para Patriarch yang memiliki pahala besar, memberitahukan kita saat melaksanakan pertobatan dan penyesalan harus ada lima hati dan empat kekuatan. Lima hati adalah: 1. Memiliki hati yang malu berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat; 2. Memiliki hati takut akan hukuman (hukum pidana, hukum alam, hukum karma, hukum akherat, hukuman bentuk rupa, jodoh dan kondisi saat mengalami siklus tumimbal); 3. Memiliki hati jenuh ( aksi kejahatan membuat derita, hidup sulit, mati susah dan alami siklus tumimbal lahir yang berulang-ulang dan menyakitkan); 5. Memiliki hati terhadap kawan dan lawan secara adil dan sama ( Semua makhluk tanpa kecuali memiliki Hakikat Buddha. Untuk itu kita jangan terpancing oleh perilaku setiap makhluk melainkan munculkan rasa iba dan kebijaksanaan untuk berhadapan dengan semua makhluk).
具此殊胜方便,然后观想十方诸佛菩萨,或仅观一佛一菩萨,否则悠悠缓缓,心浮气躁,身心散漫,罪业不消,一息不来,三途苦报亲身感受,求脱无期,无代受者,智者当扪心深思。Praktik ini adalah memenuhi kemudahan yang terbaik, kemudian merenungi sepuluh penjuru para Buddha dan Bodhisattva, atau merenungi satu Buddha atau satu Bodhisattva. Bila tidak, maka akan menjurus santai dan lambat, hati bingung dan alami frustasi, tubuh dan hati kacau terpecah, karma kejahatan tidak lenyap. Saat satu nafas tidak lagi datang, kiranya terpelosok ke tiga alam celaka menerima balasan derita, sendirilah yang merasakan, memohon terbebas tiada kesempatan, siapapun tidak mau mewakilinya, orang bijaksana berlakulah dengan bijak.
2、四力: Empat Kekuatan
- 根据止力 : 根据止力分外根据止力和内根据止力,外根据止力即如理观想诸佛菩萨,内根据止力指皈依和发心。Menuruti daya henti: Menuruti daya henti di bagi ke luar dan ke dalam; keluar adalah bagaikan kebenaran merenungkan dan memikirkan para Buddha dan Bodhisattva, ke dalam laksanakan Abhiseka Trisarana dan kembangkan hati.
- 破恶力:佛经中多处讲,内心对所犯过错,深自忏悔,决心悔改,具有消灭业障、转变身心的强大力量。Daya menghancurkan kejahatan: sutra Buddha banyak membicarakan, di dalm hati terhadap pelanggarn, kesalahan, memunculkan diri untuk bertobat dan menyesal yang dalam bertekad menyesal untuk berubah, semua ini dapat melenyapkan karma dan rintangan, berubah menjadi tubuh dan hati memiliki kekuatan yang besar.
- 恢复力:发誓今后决不再造罪业,严格遵守戒律,慎言谨行,奉行善业。Daya merehabilitasi : mengembangkan janji/ikrar sejak sekarang dan selamanya berketetapan hati tidak lagi menciptakan karma kejahatan. Dengan disiplin menjalankan sesuai panduan sila dan vinaya, berhati-hatilah dalam berucap dan bertindak, senantiasa melaksanakan perbuatan kebajikan.
- 对治现行力:指修佛教所说种种能对治业障的法门。①受持读诵大乘般若波罗密多等契经(如《金刚经》),以及持诵有消罪力的真言密咒;②根据胜解空性,指趣入无我空性,安住本来清净的空性,根据空性,可灭除种种罪障,此即为理忏。如是观想可以消尽一切烦恼障及所知障,消灭罪障恶业的力量比事忏更大;③根据持诵百字等诸殊胜陀罗尼,如仪轨而持诵之;④根据形象,指对佛、菩萨具足信心,以虔敬心造立佛经佛像;⑤根据供养,指对佛像及佛塔作种种供养;⑥根据名号,指听闻受持念诵诸佛名号、诸大菩萨名号。此类修行能消罪灭障。初学者依靠四种对治力忏悔,便可将感生恶趣的重业转变,或令变成感受轻微苦,或使虽生恶趣但不领受恶趣诸苦,或者现身稍受头痛等即得清净。又使应长时受报的,变为短时受报或全不受报。消除罪业的程度要看修持之人力量大小,是否圆满具足四对治力,忏悔之力猛烈与否,时间相续是长久还是短促,等等差别无有一定。如果欲完全清净罪业,尽其所能具足四种对治力极为重要,并且注意防护不再作恶业。Daya mengobati dalam tindakan sekarang: berarti membina dengan pintu Dharma ajaran Buddha yang beragam dapat mengobati/memperbaiki karma dan rintangan, yaitu: 1. Menerima dan melaksanakan membaca dan menjapa Sutra Mahayana Prajna paramita dan lain sutra, seperti Sutra Intan, dengan melaksanakan japa dan mantra-mantra mistis yang dapat melenyapkan kekuatan karma; 2. Menuruti dan memahami seutuhnya tentang ‘Inti Kesunyataan’ (hakikat kesunyataan), memasuki ketiadaan Sang Aku yang intinya sunya (kosong), menetap ke asalnya yang murni dan di dalam inti kesunyataan, dapat melenyapkan bermacam-macam karma buruk dan rintangan, ini dinamakan pertobatan sejatinya, demikian merenung dan berpikir dapat melenyapkan tuntas semua rintangan ke galauan dan rintangan pengetahuan, metode ini adalah kekuatan yang dapat melenyapkan karma buruk rintangan ini lebih besar dari pertobatan biasa. 3. Menuruti untuk menjapa mantra Vajrasattva Pai Ce Ming Cou dan Dharani lainya yang terbaik, seperti mengikuti ritual dan menjapanya; 4. Menuruti dihadapan Rupang Buddha dan Bodhisattva memiliki keyakinan penuh, dengan ketulusan dan respek mencetak kitab Sutra Buddha atau Rupang Buddha; 5. Menuruti berdana, kepada rupang Buddha dan Pagoda Buddha membuat bermacam jenis persembahan dana; 6. Menuruti menjapa nama Buddha, mendengar, menerima, mengingat dan melaksanakan pujian kepada semua nama Buddha, dan nama para Bodhisattva. Jenis praktik ini dapat melenyapkan karma kejahatan dan rintangan. Praktisi awal harus mengandalkan empat jenis daya penyembuhan dalam bertobat dan menyesal, sehingga mudah merasakan karma buruk yang berat yang bisa menghantarkan ke lam celaka bisa berubah, atau setidak-tidaknya merubah penderitaan jadi ringan, atau walaupun terjatuh di alam celaka tapi tidak merasakan penderitaan di alam celaka, atau sekarang tubuhnya dapat melenyapkan sakit kepala dan sebagainya semuanya menjadi murni. Juga seharusnya mendapatkan balasan karma yang panjang berubah menjadi pembalsaan pendek atau semuanya tidak diterima balasannya. Untuk melenyapkan karma buruk punya level harus dilihat bagaimana membina diri itu kekuatannya besar atau kecil? Apakah cukup memenuhi empat penyembuhan ini?. Apakah kekuatan pertobatan dan penyesalan besar atau tidak? Praktik ini dilakukan terus menerus untuk jangka panjang atau jangka pendek? Semua perbedaannya tidak ada yang pasti. Bila ingin semua nya bersih dari karma kejahatan, harus sebisanya dan mampu menjalankan empat daya penyembuhan adalah yang paling penting, selain itu harus diingat lebih baik mencegah jangan berbuat karma kejahatan lagi.
金刚三昧经云: 若失本心, 即当忏悔, 忏悔之法, 是为清凉.
Sutra Cing Kang San Mei Cing, disabdakan: bilamana kehilangan (sulit ditemukan) hati sejatinya, seketika harus bertobat dan menyesal, karena dengan Dharma pertobatan dan penyesalan adalah yang memurnikan dan meneduhkan.
如《觀普賢菩薩行法經》說:「汝今應當身心懺悔:身者,殺、盜、淫;心者,念諸不善,造十惡業及五無間,猶如猿猴,亦如黐膠,處處貪著,遍至一切六情根中。此六根業,枝條華葉悉滿三界二十五有一切生處,亦能增長無明老死十二苦事,八邪八難無不經歷。汝今應當懺悔如是惡不善業。」Di dalam Sutra Kuan Phu Sien Phu Sha Sing Fa Cing, dikatakan: kamu sekarang seharusnya jasmani dan hati melakukan pertobatan dan penyesalan, seperti tubuh telah melakukan pembunuhan, pencurian, dan berzina; Kondisi Hati yaitu: pikiran banyak yang tidak baik, ciptakan sepuluh kejahatan sampai lima garuka karma, bagaikan seekor monyet juga bagaikan silicon, dimana-mana terikat dengan keserakahan menyebar ke semua enam organ perasanaan. Enam karma organ diumpamakan batang, kembang dan daun memenuhi Triloka Dhatu yang diuraikan menjadi dua puluh lima bagian semua kehidupan, juga dapat menambah dan mengembangkan kegelapan batin (Avidya0 mengalami derita tua dan mati menjadi dua belas masalah penderitaan ( 12 masalah penderitaan adalah pratītya-samutpāda-aṅg), delapan kesesatan (kebalikan dari Jalan utama beruas delapan, misalnya pandangan sesat, pikiran sesat…. dan seterusnya) juga delapan kesulitan (Terlahir di neraka, di alam setan kelaparan, di alam binatang, telahir bisu, tuli dan buta, kepintaran duniawi penghalang kebijaksanaan, terlahir di utara Jambhudvipa, terlahir di alam tanpa pikiran, terlahir di jaman tiada Buddha). ( 言二十五有者。四洲四惡趣。六欲并梵天。四禪四空處。無想五那含。(四洲。四趣。成八。六欲天。并梵天。成十五。四禪。四空處。成二十三。無想天。及那含天。成二十五。)
《观普贤菩萨行法经》提出“忏悔六根观普贤菩萨法”,即忏悔眼、耳、鼻、舌、身、意等六根的罪障:
1、忏悔眼:若有眼根恶,业障眼不净,但当诵大乘,思念第一义,尽诸不善业。(什么是第一义谛呢?佛言:“一切诸法皆是虚假,随其灭处,是名为实,是名实相,是名法界,名毕竟智,名第一义谛)
2、忏悔耳:耳根闻乱声,坏乱和合义,由是起狂乱,犹如痴猿猴,但当诵大乘,观法空无相,永尽一切恶,天耳闻十方。
3、忏悔鼻:鼻根着诸香,随染起诸触,如此狂惑鼻,随染生诸尘,若诵大乘经,观法如实际,永离诸恶业,后世不复生。
4、忏悔舌:舌根起五种,恶口不善业,若欲自调顺,应勤修慈心,思法真寂义,无诸分别相。
5、忏悔心:心根如猿猴,无有暂停时,若欲折伏者,当勤诵大乘,念佛大觉身,力无畏所成。
6、忏悔身:身为机关主,如尘随风转,六贼游戏中,自在无罣碍,若欲灭此恶,永离诸尘劳,常处涅槃城,安乐心恬泊,当诵大乘经,念诸菩萨母,无量胜方便,从思实相得。
Di dalam Sutra Kuan Phu Sien Pu Sa Sing Fa Cing, diutarakan: Bertobat dan penyesalan terhadap enam indera dengan merenungi Dharma Samantha Badra Bodhisattva (Phu Sien Phu Sa), yaitu: bertobat dan menyesal terhadap organ mata, telinga, hidung, mulut, tubuh, pikiran agar enam indera untuk melenyapkan karma buruk dan rintangan :
- Bertobat dan menyesal terhadap mata: bilamana organ mata ada kejahatan, ada rintangan karma sehingga tidak murni, tetapi hanya lafalkan Mahayana (sutra/mantra), pikirannya ditujukan kepada ‘kebenaran unggul nomor satu’, menghapuskan semua karma yang tidak baik. (Apakah kebenaran unggul nomor satu? Buddha bersabda: semua Dharma adalah khayal dan palsu, dengan kelenyapan/ pelepasan nya, di namakan realita wujud , adalah di namakan Dharma Dhatu, di namakan kebijaksanaan yang menyeluruh, di namakan kebenaran unggul nomor satu)
- Bertobat dan menyesal terhadap telinga: organ telinga terbiasa mendengar suara kacau, merusak dan mengacaukan ketentraman dan kerukunan dalam kebenaran, apalagi menjadi gila kacau, bagaikan monyet yang bodoh, hanya lafalkan sutra Mahayana, merenungkan Dharma sunya/kosong tiada corak, selamanya menghapus semua kejahatan, sehingga memiliki telinga dewa dapat mendengarkan suara sepuluh penjuru.
- Bertobat dan menyesal terhadap hidung, organ hidung melekat kepada semua wangian, mengikuti aroma membangkitkan sentuhan bagaikan hidung yang dimiliki orang gila dan bodoh, mengikuti aroma memunculkan sensasi, bilamana melafalkan Sutra Mahayana, merenungkan Dharma sebagai actual, selamanya menjauhi perbuatan jahat, kehidupan akan datang tidak muncul lagi.
- Bertobat dan menyesal terhadap lidah(mulut), organ lidah memunculkan lima jenis, mulut jahat menciptakan karma tidak baik, bilamana mau dirinya dikendalikan dan lancar, seharusnya rajin membina hati cinta kasih, berpikir Dharma ada kebenaran sunyi, semua tiada wujud diskriminasi.
- Bertobat dan menyesal terhadap hati /pikiran: organ pikiran/hati bagaikan seekor monyet , liar tidak pernah berhenti walau pun sejenak saja, bilamana mau kendalikan, harusnyanya rajin melafalkan sutra Mahayana . melafalkan Buddha yang memiliki tubuh pencerahan besar, terbentuk dari kekuatan tiada ketakutan/gentar.
- Bertobat dan menyesal terhadap tubuh: tubuh sebagai organizer, bagaikan abu terbang ditiup angin, enam pencuri berenang dan bermain di dalamnya, leluasa tidak ada kerisauan. Bilamana ingin melenyapkan kejahatan ini, selamanya keluar dari debu kesusahan, senantiasa menetap dalam kota Nirvana, tentraman bahagia karena hati dapat berlabuh, lafalkan Sutra Mahayana, merenungkan para Bodhisattva sebagai ibu, peroleh kemudahan jitu yang tidak terbatas, semua diperoleh dari pikiran ‘realita wujud’.
《佛說舍利弗悔過經》,懺悔法,是在十方佛前陳說的。先說犯罪的原因是:為貪、瞋、癡煩惱所逼,就是煩惱所發動;不知道佛、法、僧;不知道是善是不善。其次,發露陳說自己無始以來的惡業,內容為:
(1)惡心出佛身血、謗正法、破僧、殺阿羅漢、殺父、殺母。
(2)十不善業道──自作、教他作、見作隨喜。
(3)罵詈誹謗、斗秤欺誑、惱亂眾生、不孝父母。
(4)盜塔物、盜僧物、毀佛經戒、違逆和尚與阿闍黎。
(5)毀辱三乘人、惡口毀佛、法說非法、非法說法。
Di dalam Sutra Fo Shuo Se Li Fu Hui Kuo Cing, disabdakan: Dharma pertobatan dan penyesalan, adalah dihadapan Buddha diungkapkan/dibicarakan, diawali sebab pelanggarannya, seperti keserakahan, kebencian, kebodohan, kerisauan yang menghimpitnya, karena kerisauannya sehingga berkembang dan tergerak (berbuat jahat); tidak mengetahui Buddha, Dharma dan Sangha; tidak memahami kebajikan atau bukan kebajikan, selanjutnya, ungkapkan dan berkata saya sejak tiada awal melakukan perbuatan jahat, maksudnya:
- Hati jahat mengeluarkan darah tubuh Buddha, memfitnah Dharma kebenaran, menghancurkan Sangha, membunuh Arahat, membunuh ayah dan membunuh ibu.
- Sepuluh karma tidak baik, sendiri melakukan, mengajarkan mereka berbuat, melihat perbuatan tersebut ikut bergembira.
- Memaki dan memfitnah, sering bertengkar menindas, mengacaukan makhluk-makhluk, durhaka kepada ayah ibu.
- Mencuri barang-barang pagoda, mencuri barang-barang milik Sangha, merusak kitab Buddha dan sila, jahat melukai bhiksu dan acarya.
- Merusak dan menekan orang-orang di dalam Triyana, mulut jahat merusak keagungan Buddha, Dharma dikatakan bukan Dharma, Bukan Dharma dikatakan Dharma.
《五分律》云:「若知有罪,而懺悔者,增長善根。」Di dalam Sila Wu Fen Li, disabdakan: bilamana mengetahui ada kejahatan, lakukan pertobatan dan penyesalan, akar kebajikannya akan tumbuh berkembang.
忏悔是灭罪增福的最好法门,有关忏悔的对象,佛经举出十种:
- 可以对诸佛菩萨忏悔。
- 可以对父母忏悔。
- 可以向儿女忏悔。
- 可以对师僧忏悔。
- 可以对弟子忏悔。
- 可以对领袖忏悔。
- 可以对檀越忏悔。
- 可以对善友忏悔。
- 可以对所化忏悔。
- 可以对龙天忏悔。
Bertobat dan penyesalan adalah melenyapkan kejahatan dan menambah kebajikan (rejeki) adalah Pintu Dharma yang terbaik, terkait objek untuk praktik pertobatan dan penyesalan, Sutra Buddha mengeluarkan 10 jenis, yaitu: 1. Boleh terhadap para Buddha dan Bodhisattva untuk bertobat dan penyesalan; 2. Boleh terhadap ayah ibu melakukan tobat dan penyesalan; 3. Boleh terhadap anak lelaki dan perempuan lakukan tobat dan penyesalan; 4. Boleh terhadap Guru atau Sangha lakukan tobat dan penyesalan; 5. Boleh terhadap murid lakukan tobat dan penyesalan; 6. Boleh terhadap pimpinan lakukan tobat dan penyesalan; 7. Boleh terhadap donator/penyumbang lakukan tobat dan penyesalan; 8. Boleh terhadap Kalyana Mitra (teman berkebajikan) lakukan tobat dan penyesalan; 9. Boleh terhadap perubahan ( makhluk-makhluk yang menyadarkan, menyelamatkan, membimbing, melindungi sehingga ada perubahan yang baik) lakukan tobat dan penyesalan; 10. Boleh terhadap naga dewa (pelindung Dharma) lakukan tobat dan penyesalan.
忏悔要发心,至诚发心,罪业才能消除。因此,无论是向诸佛菩萨,或是对父母、师长等人忏悔,都必须具备两个条件:
1、发露。忏悔须要至诚恳切地表白自己所犯的过错,不可覆藏,就如病患找医生看病,如果不把病症说出来,医生不能正确诊断、开药方,病就不会好。所以要发露不覆藏,如果有所隐藏,忏悔就无法得到完全的清净。
2、要真心地改往修来。六祖大师说:“凡夫愚迷,只知忏其前愆,不知悔其后过。以不悔故,前罪不灭,后过又生。前罪既不灭,后过复又生,何名忏悔?”因此,忏悔最重要的,是要真心的改往修来;懂得“随缘消旧业,切莫造新殃”,才是真忏悔。
Bertobat dan menyesal harus sepenuh hati, tulus dan mengembangkan hati, karma buruk kejahatan baru bisa lenyap. Oleh sebab itu, bagaimanapun juga mengarah kepada para Buddha dan Bodhisattva, atau terhadap ayah ibu, guru dan lain orang melakukan pertobatan dan penyesalan, semua harus memiliki 2 kriteria:
- Bertobat dan menyesal harus sepenuh hati tulus menyatakan sejujurnya pelanggaran dan kesalahan yang sudah dilakukan, tidak boleh ditutupi/disembunyikan. Bagaikan orang sakit berat mencari dokter untuk periksa penyakit, bilamana tidak bicara rasa sakit yang sebenarnya, maka dokter tidak bisa mendiagnosis penyakitnya secara akurat, membuka resep, tentu penyakitnya tidak menjadi sembuh. Karena itu, harus diungkapkan tidak boleh disembunyikan, bilamana ada yang dirahasiakan/disembunyikan maka pertobatan dan penyesalan tidak ada cara lagi untuk peroleh kemurnian secara menyeluruh.
- Harus hati benar mau berubah dan membina. Maha Bhiksu Patriarch ke enam berkata: “ orang awam bodoh dan khayal, hanya bisa tahu bertobat atas kejahatannya , tapi tidak lakukan penyesalan, sehingga karma kejahatan masa lalunya tidak lenyap, kesalahan berikutnya akan muncul, karma buruk dulu belum lenyap , selanjutnya kesalahan baru di buat lagi, bagaimana ini dinamakan bertobat dan penyesalan? Oleh sebab itu, bertobat dan penyesalan yang terpenting adalah harus memiliki hati benar untuk merubah dan membina diri, memahami “ Menerima kondisi (ikhlas menerima akibat) untuk lenyapkan karma masa lampau, jangan lagi ciptakan karma kejahatan yang baru lagi” inilah baru dikatakan pertobatan dan penyesalan yang benar.
《华严经》云:善男子!言忏悔业障者,菩萨自念:我于过去无始劫中,由贪嗔痴,发身口意,作诸恶业,无量无边。若此恶业有体相者,尽虚空界不能容受。我今悉以清净三业,遍于法界极微尘刹一切诸佛菩萨众前,诚心忏悔,后不复造,恒住净戒一切功德。如是虚空界尽,众生界尽,众生业尽,众生烦恼尽,我忏乃尽,而虚空界乃至众生烦恼不可尽故,我此忏悔无有穷尽。念念相续,无有间断,身语意业,无有疲厌” Di dalam Avatamsaka Sutra ( Sutra Hua Yen Cing), disabdakan: Putra kebajikan, yang dikatakan pertobatan dan penyesalan atas karma buruk dan rintangan. Bodhisattva sendiri merenungi: Saya terhadap masa lalu sejak di antara kalpa tiada awal, karena berasal dari keserakahan, kebencian dan kebodohan, yang dikembangkan oleh jasmani, ucapan dan pikiran, menciptakan semua karma kejahatan, tidak terukur dan tiada terbatas. Bilamana karma buruk ini ada ‘Perwujudan Inti’, maka di angkasa raya tidak bisa menampung dan menerimanya. Saya seharusnya memurnikan tiga aktivitas (jasamani, ucapan dan pikiran) terhadap seluruhnya Dharma Dhatu sebanyak alam yang tak terhingga dihadapan semua Buddha dan Bodhisattva, dengan sepenuh hati dan tulus melakukan pertobatan dan penyesalan, berjanji dikemudian hari tidak melakukan lagi. selamanya menetap dalam kemurnian sila dan ciptakan jasa dan pahala. Demikian angkasa raya tidak ada akhirnya, dunia makhluk tiada akhirnya, karma para makhluk tiada akhirnya saya selalu bertobat tiada akhirnya. Karena alam angkasa raya sampai kegalauan para makhluk tidak ada akhirnya, maka saya bertobat dan menyesal juga tiada akhirnya, selalu mengingat dan menyambung tiada putus, terhadap perbuatan jasmani, ucapan dan pikiran , selalu bertobat tiada rasa jenuh dan lelah.
忏悔是认识罪业的良心,是袪恶向善的方法,是净化身心的力量。一个人不怕造业,只怕不忏悔。例如佛世时,印度的阿阇世王曾经犯下了弑父篡位的弥天罪业,后来因为忏悔,终能得救。中国的悟达国师,累劫冤业感生人面疮,透过忏悔,终于冰释多生仇恨,并且留下一部“慈悲三昧水忏”,利益后人。
不过,一般人在平常都不会想到要忏悔,一定要到甚么时候才肯忏悔呢?
- 有病的时候,病苦折磨,他想到要忏悔了。
- 受苦的时候,艰难困苦来了,他想到要忏悔了。
- 困难的时候,做事时,这项不如意,那样不顺心,他想到要忏悔了。
- 年老的时候,他想到过去年轻时候种种非法、种种不是,就容易忏悔。
- 无力的时候,感到自己没有力量了,那时候就想到要忏悔了。
知道自己错了才懂得要忏悔,往往悔不当初;甚至身陷牢狱才知道自己做错了,更是懊悔已嫌迟。所以,我们忏悔,要在平常的时候,要在我们有办法的时候。
如何忏悔愚迷、骄诳、嫉妒等恶业?《六祖坛经》说,佛弟子平日于佛前依下列三段文忏悔发愿,可以增长我们忏悔的力量:
“弟子○○,从前念、今念及后念,念念不被迷妄所染,从前所有的愚迷恶业等罪,悉皆忏悔,愿一时消灭,永不复起。”
“弟子○○,从前念、今念及后念,念念不被骄诳所染,从前所有的骄诳恶业等罪,悉皆忏悔,愿一时消灭,永不复起。”
“弟子○○,从前念、今念及后念,念念不被嫉妒所染,从前所有的嫉妒恶业等罪,悉皆忏悔,愿一时消灭,永不复起。”
Bertobat dan menyesal adalah hati berkebajikan mengenal karma buruk, adalah cara membuang kejahatan menuju kebajikan, adalah kekuatan untuk memurnikan tubuh dan hati. Satu orang tidak takut menciptakan karma, hanya ditakuti tidak bertobat dan menyesal. Seperti Buddha pada masa nya. Di India 阿阇世王(梵Raja Ajatasatru ) pernah melanggar dan membunuh ayahnya yang dihitung karmanya memunuhi langit karma buruknya, akhirnya disebabkan bertobat dan menyesal akahirnya dapat tertolong. Di Tiongkok Sangha Raja Maha Bhiksu Wu Ta, kalpa-kalpa sebelumnya ciptakan hutang karma sehingga kelahiran sekarang tubuh dikakinya muncul wajah orang. Dengan melewati pertobatan dan penyesalan, akhirnya es beku mencair terurainya kebencian dan pembalasan dendam, selain itu meninggalkan satu buku Pertobatan Che Pei San Mei Sui Chan ( Pertobatan Air Maitri Karuna Samadhi), memberi manfaat untuk orang-orang sesudahnya.
Tetapi, sebagian orang biasanya tidak terpikir mau bertobat dan menyesal, musti ada sesuatu kejadian/masalah baru mau bertobat dan menyesal ?
- Saat ada penyakit, penyakit dan derita yang menyiksa, ia baru terpikir mau bertobat dan menyesal.
- Saat menerima penderitaan, alami kesulitan dan himpitan derita , ia baru berpikir mau bertobat dan menyesal.
- Saat mengalami kesulitan, usaha apapun tidak sesuai rencana, tidak sesuai harapan, ia baru berpikir mau bertobat dan menyesal.
- Saat di usia tua, ia berpikir ke masa lalu saat muda berbuat bermacam-macam perbuatan yang bertentangan Dharma, melakukan perbuatan yang tidak baik, sehingga mudah bertobat dan menyesal.
- Saat tidak bertenaga (karena sakit, tua renta, bangkrut atau dikurung dipenjara) baru merasakan sendiri tidak punya tenaga (tidak berdaya lagi)), saat itu baru terpikir dan mau bertobat dan menyesal.
Bila sudah diketahui bersalah baru mengerti mau bertobat dan menyesal, seringkali menyesali kenapa tidak dilakukan lebih awal, sampai tubuh sudah terkurung di penjara baru tahu sendiri punya kesalahan, lebih banyak lagi pengakuan dan penyesalan nya yang datang terlambat. Karena itu, Kita bertobat dan menyesal, harusnya saat normal , saat kita punya cara dan kesempatan (menyadari dan memperbaiki).
Bagaimanakah bertobat dan menyesal atas kebodohan, kesombongan , keiri hatian (kedengkian) dan kejahatan lainnya? Di dalam Sutra Altar ( Sutra Lyu Cu Than Cing) dikatakan: Siswa/umat Buddha semestinya setiap hari di hadapan Buddha mengandalkan syair petunjuk di bawah ini untuk lakukan pertobatan dan penyesalan dan mengembangkan tekad/ikrar. Bisa menambah kekuatan untuk bertobat dan penyesalan.
- Saya bernama OOO (sebutkan nama sendiri), sejak pikiran masa lalu, pikiran sekarang, pikiran yang akan datang, pikiran-pikiran tersebut tidak dihinggapi kebodohan dan khayalan yang mengotorinya. Sejak pikiran masa lalu semua kebodohan, kejahatan dan karma buruk lainnya, melakukan pertobatan dan penyesalan, semoga seketika lenyap, selamanya tidak muncul lagi.
- Saya bernama OOO (sebutkan nama sendiri), sejak pikiran masa lalu, pikiran sekarang, pikiran yang akan datang, pikiran-pikiran tersebut tidak dihinggapi kesombongan (atau keserakahan) ang mengotorinya. Sejak pikiran masa lalu semua kesombongan (atau keserakahan), kejahatan dan karma buruk lainnya, melakukan pertobatan dan penyesalan, semoga seketika lenyap, selamanya tidak muncul lagi.
- Saya bernama OOO (sebutkan nama sendiri), sejak pikiran masa lalu, pikiran sekarang, pikiran yang akan datang, pikiran-pikiran tersebut tidak dihinggapi keiri hatian/ kedengkian (atau kebencian)) yang mengotorinya. Sejak pikiran masa lalu semua ke iri hatian/ kedengkian (atau kebencian), kejahatan dan karma buruk lainnya, melakukan pertobatan dan penyesalan, semoga seketika lenyap, selamanya tidak muncul lagi.
《观普贤菩萨行法经》载,在家信众的忏悔法有五种:一、不谤三宝,乃至修六念(念佛、念法、念僧、念戒、念施、念天);二、孝养父母、恭敬师长;三、端正身心,以慈悲、道德待人;四、六斋日不杀生;五、相信因果。
除了上述的忏悔方法以外,一般佛教徒也可以在日常生活中修行如下六种忏悔:一、说好话忏悔;二、捐善款忏悔;三、勤劳服务忏悔;四、成就他人忏悔;五、用感恩报德的心忏悔;六、以礼佛谢罪的心忏悔。Di dalam Sutra Kuan Phu Sien Pu Sha Sing Fa Cing, disabdakan; umat-uamt perumah tangga yang melakukan pertobatan dan penyesalan memiliki lima jenis, yaitu: 1. Tidak memfitnah Triratna (Buddha, Dharma dan Sangha) sampai membina enam renungan ( merenungkepada Buddha, Merenung kepada Dharma; Merenung kepada Sangha; Merenung kepada sila/pengendalian; Merenung dana/ sumbangsih; Merenung dea/pelindung Dharma); 2. Berbakti dan merawat ayah dan ibu, menghormati guru; 3. Membenarkan jasamani dan hati (memperbaiki sikap dan perilaku jasamani dan hati) , dengan maîtri karuna , kesucian dan pahala memperlakukan orang lain (bergaul); 4. Di saat hari puasa (saat penanggalan lunar kalender tanggal 8, 14, 15, 23, 29, 30, (bila bulannya kecil tidak memiliki tanggal 30 maka diganti tanggal 28 dan 29) tidak melakukan pembunuh makhluk; 5. Meyakini hukum karma (hukum sebab akibat). Selain itu, seni cara bertobat dan menyesal disebut di atas, sebagian umat Buddha dapat dapat membina diri dapat kehidupan sehari-hari , seperti di bawah ini seperti enam jenis pertobatan dan penyesalan, yaitu: 1. Berbicara baik untuk bertobat dan menyesal; 2. Sumbangkan uang (atau materi, tenaga, kebenaran Dharma) untuk bertobat dan menyesal; 3. Rajin dan ulet dalam melayani (pengabdian) untuk bertobat dan menyesal; 4. Membantu usaha orang lain untuk bertobat dan menyesal; 5. Gunakan hati yang berterima kasih untuk membalas budi untuk bertobat dan menyesal; 6. Dengan bernamaskara hati memohon pengampunan karma kejahatan untuk bertobat dan menyesal.
忏悔是生活里时刻不可或缺的美德,例如:穿衣的时候,想到“慈母手中线,游子身上衣”,如何能不忏悔?如何能不想到母恩难报呢?穿衣服的时候,想到这件衣服是从工厂里的工人一丝一缕慢慢地织成,我能不爱惜它吗?所以,穿衣服就可以忏悔。吃饭的时候,所谓“吃现成饭,当思来处不易”;所谓“佛观一粒米,大如须弥山,若人不了道,披毛戴角还”。一粒米所以能到我们的口中,那是经过了农夫的耕作,工人的制造,商人的贩卖,同时还要结合水份、土壤、阳光、空气等宇宙间所有的因缘、力量,才能成为这一粒米给我们充饥填饱。我在吃饭的时候,怎么能不感恩忏悔呢?所以,在佛门里,饭前要念供养咒,饭后要念结斋偈,在吃前三口饭时要说:“愿断一切恶,愿修一切善、愿度一切众生。”断恶、修善、度众,主要的,就是要忏悔、感恩、发愿。Bertobat dan menyesal dilakukan dalam kehidupan sehari-hari setiap saat tidak boleh alpa /kurang yang menjadikan pahala indah, seperti : “Saat berpakaian tersebut, kepikir ibu welas asih tangannya merajut, berpakaian untuk melindungi tubuh”, bagaimana tidak bertobat dan menyesal? Bagaimana tidak kepikir budi ibu sulit dibalas? Saat berpakaian tersebut terpikir sepotong pakaian ini sejak dari pabrik dan pegawainya satu persatu pelan-pelan dibentuk. Bagaimana kita tidak menyayanginya? Karena itu, berpakaian dapat bertobat dan menyesal, saat kita makan, merasakan makan sekarang tersedia nasi dipikirkan datangnya tidak mudah, sebab itu “Buddha merenungkan satu butir beras, jasanya bagaikan gunung Semeru, bila orang penerima dana tidak mencapai kesucian, bulu, kulit dan tulang harus membayarnya “. Satu butir nasi yang dapat mencapai mulut kita, melalui petani yang menanamnya, pegawai yang menyabitnya, pedagang yang menjualnya, saat kebersamaan harus di aliri air, pupuk, sinar matahari, udara dan lain sebagainya mengandalkan sebab kondisi alam semesta, kekuatan sehingga menjadi satu butir beras yang memberikan kita untuk hilangkan lapar dan jadi kenyang. Saat saya lagi makan bagaimana tidak bersyukur untuk bertobat dan menyesal? Karena itu, di dalam pintu Buddha, sebelum makan harus melafalkan mantra berdana, setelah habis makan harus dilanjutkan baca gatha (pelimpahan jasa), juga saat sebelum makan tiga sesuap nasi harus berkata, “Bertekad melenyapkan kejahatan, Bertekad membina semua kebajikan, Bertekad menolong semua makhluk”. Melenyapkan kejahatan, membina kebajikan, menolong makhluk yang terpenting adalah harus bertobat dan menyesal, berterima kasih, serta mengembangkan tekad.
忏悔不但可以灭罪,而且可以增福。依经典记载,忏悔可得五种福德:终不远离一切圣人;一切众生乐见乐闻;入大众时,不生怖畏;得好名声;庄严菩提。
忏悔之后,罪业是否究竟清净,可以依忏悔当时的情状自我审查。忏悔的相状有三品:
下品忏悔:全身微热而眼出泪。
中品忏悔:全身毛孔发热出汗,从眼出血。
上品忏悔:全身的毛孔和眼睛都出血。这是最高的忏悔。
一般人学佛修行,无不希望与佛菩萨感应道交,但是为甚么有的人有感应,有的人没有?感应的原理就同“月现江心”。所谓“千江有水千江月,万里无云万里天”、“菩萨清凉月,常游毕竟空,众生心垢净,菩提月现前。”菩萨就像一轮皎洁的明月,常游在毕竟空里,对大地众生没有分别心,只要众生心中清净无垢染,就像江河的水澄澈无波,月亮自能影现江心。所以没有感应的人,不能责怪天上没有月亮,应该怪自己的心海不清净。所谓“人有诚心,佛有感应”.
Bertobat dan menyesal bukan hanya dapat melenyapkan karma buruk melainkan juga dapat menambah rejeki kebaikan. Sesuai catatan Sutra. Bertobat dan menyesal dapat peroleh lima jenis keberuntungan, yaitu: 1. Selamanya tidak meninggalkan semua makhluk suci; 2. Semua makhluk senang melihat dan mendengarkannya; 3. Saat berada di masyarakat luas, tidak timbul rasa takut/kekhawatiran; 4. Peroleh nama baik; 5. Kebodhiannya menjadi agung.
Bertobat dan menyesal kemudian apakah karma buruknya sudah total murni, kiranya dapat diperiksa oleh diri sendiri saat bertobat dan menyesal. Wujud bertobat dan menyesal dapat dibagi dalam tiga kategori:
- Pertobatan dan penyesalan level rendah: seluruh tubuh alami panas dan mata mengeluarkan air mata
- Pertobatan dan penyesalan level menengah: seluruh tubuh punya pori-pori terasa panas dan mengeluarkan keringat, dari matanya keluar darah
- Pertobatan dan penyesalan level meninggi: seluruh tubuh dan porinya serta matanya mengeluarkan darah, inilah pertobatan dan penyesalan yang paling tinggi.
Sebagian orang praktiksi Buddhis untuk membina diri, tentu tiada yang tidak berharap mendapatkan responsif kemujizatan dari Buddha dan Bodhisattva, tetapi kenapa ada orang mendapatkan responsive, ada orang tidak mendapatkan responsif? Responsive kemujizatan asalnya” Bulan muncul di sungai hati” oleh sebab itu, “Ribuan sungai yang ada air ada bulan berada di sungai, puluhan ribu mill tiada awan puluhan ribu mill terlihat angkasa raya”, “Bodhisattva bagaikan bulan yang jernih dan meneduhkan, senantiasa mengitari intinya sunya, makhluk-makhluk hati kotornya sudah murni, maka bulan Bodhi kan menampakkan”. Bodhisattva bagaikan satu lingkaran bersih bulan yang terang, senantiasa berkelana di dalam kekosongan, terhadap semua makhluk di semesta alam ini tidak ada hati pendikriminasian (tidak membedakan), hanya saja hati makhluk-makhluk tersebut harus murni tidak kotor, layaknya sungai dan kali punya air bening tiada ombak, maka terang bulan otomatis sendiri menampakan bayangan di sungai hati. Karena itu, orang yang belum mendapatkan responsif , jangan salahkan di langit tidak ada bulan, seharusnya salahkan lautan hati diri sendiri tidak murni. Oleh sebab itu, “Orang ada hati tulus, Buddha ada respon kemujizatan.”
Di dalam Sutra Fo Shuo Wu Liang Sou Fo Cing, disabdakan. melafalkan nama Buddha (Amitabha), setiap melafalkan dapat melenyapkan 80 milyar kalpa dosa kelahiran dan kematian.
我弟子某某,从于无始,以至今生,毁破三宝,作一阐提。
谤大乘经,断学般若,杀害父母,出佛身血。
污僧伽蓝,破他梵行。焚毁塔寺,盗用僧物。
起诸邪见,拨无因果。狎近恶友,违背良师。
自作教他,见闻随喜。如是等罪,无量无边。
故于今日,生大惭愧,克诚披露,求哀忏悔。
惟愿三宝,慈悲摄受,放净光明,照触我身。
诸恶消灭,三障蠲除。复本心源,究竟清净!
Saya siswa (sebutkan nama anda) sejak masa tiada awal, sampai kelahiran sekarang, merusak dan menghancurkan Triratna ( Buddha, Dharma Dan Sangha), menjadi Icchanthika ( Melenyapkan akar kebajikan). Memfitnah Sutra Mahayana, memutuskan pelajaran Prajna, membunuh dan melukai ayah ibu, menyebabkan Buddha terluka keluar darah. Mengotori Sangha dan Arama, merusak praktisi yang membina kesucian, membakar dan merusak pagoda dan vihara, mencuri dan menggunakan barang-barang Sangha. Memunculkan berbagai pandangan sesat, menekankan tiadanya hukum karma, mendekati teman jahat, menghianati Guru baik. Sendiri berbuat juga mengajarkan orang lain, melihat dan mendengarkan ikut bersuka cita, demikian banyak kejahatan, tidak terukur dan tidak terbatas. Mulai dari sekarang, memunculkan rasa malu yang besar bila berbuat jahat dan takut akibat perbuatan jahat, mau berubah dengan tulus mengungkapkan, memohon dengan sedih untuk bertobat dan penyesalan. Semoga Hyang Triratna, dengan cinta kasih dan welas asih dapat menerimanya, memancarkan sinar sucinya, menerangi dan menyentuh tubuh saya. Semua karma kejahatan menjadi lenyap. Tiga rintangan* dapat terhapus, kembali ke sumber hakikat hati, akhirnya menjadi murni.
* Tiga Rintangan adalah: 1. Rintangan kerisauan; 2. Rintangan kemampuan; 3. Rintangan pengetahuan
今日来忏悔
我为我自己的冤亲债主来忏悔:
一切都是我的错 前世错和今世错 人活世间莫自傲 一丝不顺需内找
改恶向善真忏悔 今向众生来发露 杀盗淫妄我忏悔 不孝父母我忏悔
不敬师长我忏悔 为人不善我忏悔 对人恶语我忏悔 心量太小我忏悔
说人长短我忏悔 看人缺点我忏悔 不会微笑我忏悔 话多造业我忏悔
光说不做我忏悔 喜听好话我忏悔 怨恨领导我忏悔 夫妻不和我忏悔
教子不好我忏悔 邻里不合我忏悔 身体有病我忏悔 怨人管人我忏悔
做饭不香我忏悔 死要面子我忏悔 与人争理我忏悔 怕苦怕累我忏悔
着急上火我忏悔 待人不热我忏悔 贪财好色我忏悔 争强好胜我忏悔
毛病太多我忏悔 禀性不化我忏悔 对方生气我忏悔 半点私心我忏悔
无数个过错我不犯错谁会错
真心诚意来忏悔 改邪归正做四好
世间本无是和非 都是我执在作怪
一切都是我的错 人人都是佛菩萨
南無阿弥陀佛! 南無阿弥陀佛!南無阿弥陀佛!
南無忏悔会上佛法菩萨, 南無忏悔会上佛法菩萨, 南無忏悔会上佛法菩萨!
Hari ini datang untuk bertobat dan menyesal
Saya dan sendiri punya kawan dan lawan penagih hutang datang untuk bertobat dan menyesal:
Semua terjadi adalah kesalahan saya; Kehidupan lampau bersalah dan sekarang pun bersalah;
Orang hidup di dunia jangan sombong sendiri; Satu ketika tidak lancar harus mencari ke dalam;
Merubah kejahatan menuju kebajikan adalah pertobatan dan penyesalan benar; Sekarang dihadapaan makhluk-makhluk datang untuk menyampaikan; Membunuh, mencuri, berzina dan berdusta saya bertobat dan menyesal; Tidak berbakti kepada ayah dan ibu saya bertobat dan menyesal; Tidak menghormati “Guru” saya bertobat dan menyesal; Jadi orang tidak berkebajikan saya bertobat dan menyesal; Terhadap orang bicara jahat saya bertobat dan menyesal; Ruang hati terlalu kecil saya bertobat dan menyesal; Bicarakan orang punya panjang pendek (bergosip) saya bertobat dan menyesal; Melihat orang punya kelemahan saya bertobat dan menyesal; Tidak bisa tersenyum saya bertobat dan menyesal; Bicara banyak ciptakan karma buruk saya bertobat dan menyesal; Cuma bisa bicara tetapi tidak bisa dilakukan saya bertobat dan menyesal; Hanya senang mendengar ucapan baik saya bertobat dan menyesal; Membenci pimpinan saya bertobat dan menyesal; Hubungan suami istri tidak rukun saya bertobat dan menyesal; Mendidik anak tidak baik saya bertobat dan menyesal; Terhadap tetangga tidak rukun saya bertobat dan menyesal; Tubuh ada sakit saya bertobat dan menyesal; Benci orang kontrol orang saya bertobat dan menyesal; Membuat nasi tidak wangi saya bertobat dan menyesal; Saat mati mau cari muka saya bertobat dan menyesal; Terhadap orang bertengkar tentang kebenaran saya bertobat dan menyesal; Takut derita dan takut lelah saya bertobat dan menyesal; Tergesa-gesa sehingga naik darah saya bertobat dan menyesal; Melayani orang tidak hangat saya bertobat dan menyesal; Serakah harta suka kenikmatan saya bertobat dan menyesal; Berebut kekuatan cari kemenangan saya bertobat dan menyesal; Penyakit terlalu banyak saya bertobat dan menyesal; Karakter ambisi tidak kenal cukup saya bertobat dan menyesal; Terhadap orang lain mudah marah saya bertobat dan menyesal; Setengah hati dan egois saya bertobat dan menyesal.
- Catatan: “Guru” termasuk semua Guru pendidikan umum, Guru ketrampilan dan Guru dalam Triratna ( Buddha, Dharma dan Sangha)
Tiada terhitung kesalahan, kalau saya tidak melanggar siapa yang bisa melanggar.
Hati benar pikiran tulus datang untuk bertobat dan menyesal; Merubah sesat kembali menjadi benar berbuat empat kebaikan (1. Simpan hati baik, 2. Bicara hal-hal yang baik, 3. Mengerjakan urusan baik, 4. Menjadi orang baik). Di dunia sesungguhnya tiada benar juga tiada salah; semua karena keterikatan membuat keanehan; Semua adalah kesalahan saya, Orang-orang adalah Buddha dan Bodhisattva. Namo Amituof, Namo Amituofo , Namo Amituofo.
Namo Pasamuan agung pertobatan dan penyesalan para Buddha dan Bodhisattva (3X)
Kesimpulan:
Karma buruk pada dasarnya adalah sunya; Semata produk dari pikiran
Ketika pikiran hening; Kesalahan terlupakan; Ketika pikiran terlupakan;
Kesalahan hening; Maka keduanya telah mencapai kesunyaan
Dan inilah yang dinamakan penyesalan sejati. (Sutra Avatamsaka)
Semua kesalahan bagaikan bunga es di atas tanah; Ketika mentari kebijaksanaan terbit, ia akan hilang;
Oleh karena itulah dengan segenap hati; Kita harus sesali kejatuhan keenam indera kita.
(Sutra Samantabhadrotsahana Parivarta)
Perbuatan jahat kita pada masa lampau; Adalah seperti awan yang menutupi bulan
Keputusan untuk berubah; Adalah seperti obor di dalam kegelapan. (Sutra Abhutadharma)
經云:「罪性本空由心造,心若滅時罪亦亡,心亡罪滅兩俱空,是則名為真懺悔。」 Sutra bersabda: (Inti kejahatan hakikatnya kosong karena hati yang menciptakan, hati bila sudah lenyap seketika kejahatan juga mati, hati bila mati kejahatan sudah lenyap keduanya sudah sunya, adalah dinamakan pertobatan dan penyesalan yang benar.)
Penutup:
Demikianlah Artikel yang berjudul “ Manfaat Pertobatan dan Penyesalan” yang di ambil dan bersumber dari berbagai Sutra Buddha untuk diketahui betapa pentingnya untuk melakukan pertobatan dan penyesalan atas kebodohan dan karma buruk yang sudah dilakukan pada kelahiran sebelumnya , dan kehidupan sekarang agar kehidupan kita sekarang menjadi ringan, senang dan sukses, di jauhkan semua bencana, kesulitan dan kemalangan. Manfaatnya Pertobatan dan penyesalan untuk HIDUP SENANG MATIPUN TENANG. Akhir kata semoga artikel ini bisa di ambil hikmahnya dan bermanfaat, Amituofo.