13 Kalimat Percakapan Penghancur Karier

oleh Syahid Latif

“Kata-kata adalah penting,” ujar Penulis buku, Well Said! Presentations and Conversations That Get Results, ujar Darlene Price. Kata-kata merupakan komponen dari komunikasi persuasif yang bisa digunakan para pemimpin.

Apapun bentuk acara maupun topik pembicaraan, para pemimpin menggunakan bahasa untuk mempengaruhi pikiran orang lain guna mendapat respon tertentu.

Untuk itu, jika Anda ingin dipersepsikan sebagai pemimpin di lingkungan kerja, cara terbaik untuk memulainya adalah menggunakan kata-kata dan kalimat yang bisa membangun Anda dan orang lain.

“Dari pembicaraan dengan ratusan eksekutif dan pemimpin senior, beberapa kalimat sering kali muncul sebagai penghambat karier,” kata Price.

Dikutip dari laman Forbes, berikut adalah 13 kalimat yang seharusnya tak diucapkan di kantor Anda, Selasa (19/2/2013):

1.     “Ini tak Adil”
Dia mendapatkan kenaikan dan Anda tidak. Dia dikenal dan Anda tidak. Price mengatakan ketidakadilan terjadi dalam pekerjaan manapun di dunia setiap hari. “Apakah ini hanya isu besar di kantor, intinya adalah menghindari kalimat ini untuk proaktif terhadap isu dibandingkan mengeluh,” ujarnya.

2.     “Itu bukan masalah saya,” “Itu bukan pekerjaan saya,” atau “Saya tak dapat bayaran cukup untuk pekerjaan ini,”
Untuk bisa berkontribusi dalam sebuah tim, prioritas utama seharusnya adalah saling peduli terhadap kesuksesan anggota yang lain. Sikap acuh dan egois hanya akan membatasi kemajuan karier Anda.

3.     “Saya Pikir…”
Kalimat tersebut bisa berisiko karena dipersepsikan Anda tak yakin atau tak nyaman dengan pesan yang disampaikan. Ada baiknya Anda menggunakan kalimat “Saya Percaya..,” “Saya Tahu…” karena bersifat lebih asertif dan pasti.

4.    “Tak Masalah”
Dalam dunia bisnis dan situasi sosial, jika Anda ingin dipersepsikan sebagai individu yang santun dan bisa dipertimbangkan, kalimat yang pas untuk menjawab pernyataan terima kasih adalah Terima Kasih Kembali (Your welcome).

5.     “Saya akan mencoba”
Dalam percakapan Anda dengan pemimpin senior, coba mengganti kalimat ‘mencoba’ dengan kata ‘akan’. Kata mencoba lebih menunjukan kemungkinan gagal dalam pelaksanaannya.

6.     “Dia brengsek,” atau “Dia Malas” atau “Pekerjaan saya busuk,” atau “Saya Benci Perusahaan Ini”
Hindari menggunakan pernyataan yang tak sopan, cenderung menghakimi yang pastinya akan membuat penilaian buruk diri Anda. Jika Anda memiliki masalah terhadap seseorang atau sesuatu, komunikasikan hal itu dengan bijaksana, penuh pertimbangan, dan netral.
7.     “Kita sudah melakukan hal itu”
“Sebagian besar pemimpin yang efektif menilai inovasi, pikiran kreatif dan keahlian memecahkan masalah dari setiap pegawainya,” kata Price. Kalimat ini menunjukan Anda tertahan di masa lampau, tak fleksibel, dan tak terbuka.

8.     “Itu tak mungkin,” atau “Tak ada lagi yang bisa dilakukan”
Kalimat diatas hanya makin menegaskan Anda sebagai pribadi yang pesimistis, pasif, dan putus asa. Pendekatan ini biasanya dipakai di tempat kerja. Pengguna tenaga kerja hanya mau mengenal dan mempromosikan pribadi yang optimistis.

9.     “Anda bisa saja…” atau “Anda seharusnya….”
Anda mungkin takkan senang jika seseorang mengatakan, “Anda bisa saja mengatakan ini sebelumnya,” atau “Anda seharusnya mencoba lebih keras.” Kalimat ini sebenarnya bermakna mencari kesalahan dan menunjuk kesalahan. Idealnya, tempat bekerja harus mendorong kesetaraan, kolaboratif, dan kerja tim.

10.     “You guys….”
Kalimat ini hanya pantas diucapkan dalam percakapan antar teman dan hindari digunakan di dunia bisnis. Apalagi jika ada anggota tim perempuan dalam kelompok Anda. Kalimat ini hanya menurunkan level profesionalisme Anda.

11.     “Saya mungkin salah, tapi…,” atau “Ini mungkin ide bodoh, tapi…”
Kalimat ini dikenal sebagai pemotong. Mereka memangkas kredibilitas Anda.

12.    “Bukankah begitu?” atau “Oke?”
Kalimat ini biasa dipakai untuk mencari pembenaran dari pihak lain. Jika Anda sungguh mencari persetujuan, kalimat ini bisa saja digunakan. Namun ini hanya dilakukan jika tujuannya untuk mengomunikasi pesan dan membuat orang memiliki pandangan yang sama.

13.    “Saya tak punya waktu saat ini,” atau “Saya sedang sibuk sekali,”
“Meski pernyataan ini benar, tak ada orang yang ingin dianggap remeh dibandingkan sesuatu atau orang lain,” kata Price. Ada baiknya ada menggunakan kalimat lain yang lebih bijaksana. (Shd/Nur)