Saat Ini Adalah Saat Yang Terindah
Oleh: Nico Mercubuono
Setiap manusia pasti pernah mengalami kesulitan dan problematika kehidupan yang menimbulkan penderitaan dalam hidup bahkan kepahitan yang sangat mendalam dan mendarah daging. Sebagian orang mampu mengatasi persoalan bahkan kesulitan tersebut, namun sebagian malah terjebak dalam kepahitan tersebut. Bahkan mereka tidak tahu harus berbuat bagaimana untuk melepaskan beban tersebut.
Perlakuan negatif yang Anda dapatkan dan alami yang terus membekas terbawa sampai saat ini. Setiap kali Anda mengingatnya maka kekecewaan, putus asa, sakit hati, dan kesedihan akan timbul. Hyang Sakyamuni Buddha sudah memberitahukan kepada kita bahwa kehidupan kita penuh penderitaan. Hal ini dimaksudkan bukan kehidupan kita selalu menderita tapi Beliau memberikan petunjuk bahwa kehidupan yang kita alami ini tidaklah sempurna. Sesaat kita bertamu, sesaat kita berpisah. Sesaat kita gembira, sesaat kita menangis. Sesaat kita lagi menjadi orang yang diatas, namun sesaat kita berada di posisi terpuruk. Tidak ada kebahagiaan yang sifatnya abadi yang bisa kita dapatkan sebelum kita melepas roda samsara atau kelahiran yang berulang-ulang.
Kehidupan ini bagaikan putaran roda pedati, kadang diatas dan kadang dibawah”. Ungkapan diatas sering kita dengar dari seseorang yang baru terpuruk dari usaha atau pekerjaannya. Atau ungkapan pembenaran terhadap diri yang lemah. Ataupun dari seseorang yang baru sukses namun ragu dengan ketahanan kesuksesannya “sekarang sukses..sebentar lagi sepertinya terpuruk lagi”.
Pada kehidupan sehari-hari, perputaran kondisi setiap pribadi akan berputar seperti putaran roda pedati, namun roda pedati haruslah dipahami dalam jumlah yang banyak dan membentuk pola anak tangga. Saat kita masuk dalam putaran roda pedati yang pertama, akan terasa kita mulai menaik dan bertambah naik sampai putaran roda telah mencapai puncaknya. Pada saat ini haruslah bersiap untuk melakukan lompatan ke roda pedati yang kedua yang lebih tinggi meskipun akan bertengger diputaran paling bawah. Tetapi yakinlah bahwa roda pedati yang kedua ini akan membawa kita kepuncak putaran roda, dan bersiap melompat ke roda yang lebih tinggi yaitu roda pedati ketiga. Begitulah seterusnya.
Perlu kita ketahui, setiap hasil yang kita terima hari ini adalah akibat dari perbuatan kita di masa lalu. Tentu dari kita, banyak yang ingin tahu kita seperti apa pada masa lalu melalui orang-orang yang melihat masa lalu dan lain-lain. Pertanyaannya untuk apa? Ingat, kita lahir bukan satu kali saja, tapi beribu-ribu kelahiran, bahkan berjuta-juta kelahiran. Kita tidak tahu masa lalu yang dilihat adalah masa lalu yang mana. Jika dilihat masa lalu yang baik, akan menjadi pacuan untuk lebih baik, bukan kalau kebenaran yang dilihat masa lalu yang buruk, bukankah membuat kita menjadi lebih down. Nah, jika anda ingin tahu masa lalu anda seperti apa? Lihatlah pada masa sekarang ini. Masa sekarang ini adalah gambaran pada kehidupan yang lalu dan masa depan merupakan rancangan pada saat sekarang ini. Masa depan baik atau buruk tergantung dari Anda sendiri. Jika anda menanam perbuatan baik dari sekarang, niscaya kehidupan mendatang anda akan menjadi baik begitupula sebaliknya.
Terkadang manusia hidup tidak bisa menghargai kehidupan. Banyak manusia yang tidak bisa menikmati waktu-waktunya dengan baik. Banyak diantara kita ada yang menjadi budak pekerjaan, mempunyai banyak uang tapi hatinya tidak bahagia. Ada lagi yang menjadi budak nafsu kepuasan indrianya, namun kebahagiaan juga tidak didapat. Pada saat tersenyum, tersenyumlah. Pada saat tertawa, tertawalah. Pada saat sedih, menangislah.. Luapkan segala perasaan dan emosi sesuai dengan kondisinya. Jangan anda tertawa padahal hati menangis. Jangan anda menangis tapi di belakang anda ketawa lebar dan sebagainya.
Manusia dilahirkan dengan dua mata di depan wajah kita, hal ini dimaksudkan adalah kita tidak boleh selalu melihat ke belakang. Tapi pandanglah semua itu kedepan, pandanglah masa depan kita. Jangan selalu melihat kebelakang. Masa lalu Anda sudah terlewati, ambilah hikmahnya dan nilai-nilai kebijaksanaan dari sana tapi tidak hidup pada masa lalu, Anda harus membawa hidup Anda saat ini dan masa depan bukan berkutat pada masa lalu.
Untuk maju, seseorang harus tidak menengok ke belakang. Seseorang tidak akan pergi ke mana-mana jika kaki kanannya melangkah maju, namun kaki kirinya menempel di tempat yang sama. Seseorang juga tidak bisa maju ke masa depan jika hanya separuh dirinya memulai kehidupan baru sementara separuh yang lain terus tinggal dalam satu kehidupan yang sudah lama berlalu. Seseorang seharusnya tidak hidup pada hari kemarin, tidak juga pada hari esok. Satu-satunya kenyataan adalah hari ini dan momen saat ini. Berikan perhatian penuh Anda kepadanya, dan masa lalu akan lenyap, serta masa depan akan tiba pada saatnya untuk menjadi masa kini.
Jadikanlah momen ini menjadi saat yang terindah dalam hidup kamu, karena setiap waktu, setiap jam, setiap menit dan setiap detik yang kamu lewati tidak akan terulang kembali. Lakukanlah hal-hal yang positif setiap waktumu, jangan membuang-buang waktumu. Jangan berkutat pada masa silam. Jangan membawa-bawa peti mati yang penuh dengan kenangan-kenangan mati. Jika Anda melakukannya, Anda hanya memberatkan diri Anda dengan beban-beban berat yang tidak benar-benar Anda miliki. Ketika Anda membiarkan masa silam berlalu, Anda akan merasa terbebas saat ini. Begitu pula untuk masa depan, rancanglah dan rencanakan secara baik, pasti akan berjalan baik. Teriring mantra Kebahagiaan: “Tadyatha om gate-gate paragate parasamgate bodhi svaha”. Amithofo