Sebab Akibat Kebaikan, keburukan, Ilmu Putih dan Ilmu Hitam

Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira

Semua kebaikan harus bersumber dari hati baik, pikiran baik, niat baik, ucapan baik, perbuatan baik, mengerjakan urusan baik, selamanya jadi orang baik, sehingga bisa bernasib baik di dunia dan akherat.

Sebaliknya bila berhati buruk, niat buruk, pikiran buruk, ucapan buruk, perbuatan buruk, gunakan cara cara buruk, ditambah lagi gunakan ilmu hitam yang buruk, semua dilakukan serba buruk, tentu pasti bernasib buruk, dan kelak pasti terjatuh di alam buruk.

Bila hati belum paham kebenaran bagaimana bisa mengaku sebagai siswa Buddha? Hati belum benar bagaimana semua praktik bisa jadi benar? Hati belum benar bagaimana hatinya bisa menjadi sumber mata air kebenaran yang mengalir tiada hentinya? Hati belum benar bagaimana bisa hatinya menjadi sumber inspirasi dan menghasilkan ide cemerlang? Hati belum benar walaupun lulusan Universitas Buddhis bagaimana bisa mengajarkan kebenaran kepada makhluk lain? Hati belum benar bagaimana tingkah lakunya bisa menjadi contoh teladan yang patut di gugu dan ditiru oleh semua makhluk? Hati belum benar bagaimana bisa berwibawa, di hormati, disegani dan diperlukan oleh makhluk lain? Hati belum benar bagaimana bisa mendidik muridnya jadi benar? Hati belum benar bagaimana bisa memiliki kondisi, perjodohan dan keturunan / generasi penerus yang benar? Hati belum benar bagaimana bisa berkembangnya kualitas kebijaksanaan dan pencerahannya? Hati belum benar mana mungkin dapat restu, bimbingan, dukungan dan bantuan Hyang Triratna? Hati belum benar bagaimana dapat perlindungan dari para Dewa Naga? Hati belum benar bagamana bisa berkembangnya kualitas kesuciannya? Hati belum benar bagaimana akhir kehidupannya bisa terlahir di surga Sukhavati? Hati belum benar bagaimana bisa jadi Buddha?

Bilamana hati buruk, gunakan cara cara buruk dan pakai ilmu buruk apakah bisa membuahkan kebaikan? tentu mustahil!
Walau rajin sembhayang pagi sore belajar ilmu putih, tapi malamnya belajar dan praktikkan ilmu hitam, apa hasilnya? nila setitik rusak susu sebelangga; Setetes racun apapun terjatuh dimakanan yang lezat sekalipun makanan tersebut berbahaya dan tidak bisa dimakan; Begitupula hati jahat sekecil apapun bisa merusak pahala yg sudah banyak dikumpulkan. Hati jahat untuk merusak orang lain pastinya hoki dan jodoh baik diri sendiri dulu yang rusak.

Ajaran pertama Buddha adalah Jangan berbuat bodoh dan jahat, jangan ada racun jahat dihati yang bisa keluar melalui tiga pintu yaitu pikiran jadi jahat, ucapan jadi jahat dan perbuatan jadi jahat, keseringan berbuat jahat jadilah orang jahat. Awal kejahatan semua bersumber dari hati bodoh dan pikiran buruk

Ilmu putih tentu bisa menolong orang secara tuntas, sedangkan ilmu hitam walau awalnya bisa menolong orang tapi endingnya adalah kehancuran; karena karma buruk atau kondisi buruk seseorang tidak bisa dihancurkan dengan ilmu hitam, malah dikhawatirkan menjadi runyam akibatnya! Hanya hati baik dan melakukan kebaikan tulus dan murni yang berkesinambung terus dilakukan baru bisa merubah nasib jadi baik.

Bila Ilmu putih dan ilmu hitam di pelajari dan dilaksanakan ia bukan menjadi Bodhisattva tapi menjadi siluman, musang berbulu domba; Bertubuh manusia berhati srigala.

Seorang sramana bila memiliki ilmu putih dan hitam, baik tapi jahat, jahat tapi baik, apakah kondisi dualitas baik dan buruk bisa mencapai sarva paramita? Tentu tidak mungkin, kenyataannya begitu! Bagaimana kondisi sekarang? ia bisa kaya tapi tidak bisa dinikmati; Ia terkenal bisa bantu banyak orang, tapi namanya juga buruk menyebar! Apakah Hyang Triratna mau mendukung? Tentu mustahil mendukungnya? kok bisa begitu?

Ajaran Buddha itu utamanya SATUKAN HATI, baik itu berupa ingat Buddha, ingat Dharma atau Ingat Sangha, harus satukan hati untuk praktik kebajikan; bila HATI MENDUA bagaikan madu dan racun dicampurkan apakah bisa dimakan dan dinikmati? tentu tidak bisa; Bila hati baik dan buruk melakukan apa saja pasti tidak bisa menghasilkan kebaikan, dan kebaikannya tidak bisa dinikmati; Bila baik dan buruk bersemayam dalam hati maka antara niat, doa dan praktik menjadi pecah sehingga tidak mukjizat dan keinginannya tidak terkabul!

Begitupula Ilmu putih dan ilmu hitam berkombinasi untuk membantu dan mengerjai orang, Hyang Triratna pasti tidak akan mendukung apalagi membantunya! Siapakah yang mendukungnya? Yang Pasti Kaum Mara tentu mendukung dan membantunya!

Kenapa sramana tidak boleh mempunyai dua ilmu, ilmu putih dan ilmu hitam? karena sramana masih gelap batin, bernafsu dan mudah tergoda sehingga mudah terjerumus; Walau ada syair Buddhis mengatakan : Orang Sesat melaksanakan Dharma putih, Dharma putihpun bisa jadi hitam; Sebaliknya Orang Benar melaksanakan Dharma hitam, Dharma hitam pun bisa jadi putih; Makhluk awam yang bodoh dan masih mengalami siklus tuminbal lahir umumnya hatinya belum benar; Hanya makhluk suci tataran Dasa Bhumika Maha Bodhisattva atau seorang Arahat hati nya sudah benar, terang dan sunya tidak ada noda lagi, apapun yang mereka lakukan itu semua benar dan murni untuk kebaikan! Hati Arahat pada umumnya sudah benar dan sunya sedangkan hati para Bodhisattva sudah benar, sunya hanya kepedulian, cinta kasih dan welas asih yang terus tumbuh berkembang!

Bagaimana sramana yang masih awam, tentu hati masih gelap dan kotor memiliki dualisme ilmu putih dan ilmu hitam? tentu kecondongannya ilmu dualitas tersebut digunakan untuk memenuhi ambisi dan nafsunya, Siapapun yang tidak memenuhi permintaannya atau siapapun yang menjadi penghambat atau perintangnya pasti dikerjai atau dijebak dengan ilmu segala cara!

Bagaimana sramana yang memiliki ilmu putih dan ilmu hitam sekaligus, apa bunga karmanya dan apa buah karmanya? Tentu Bunga karmanya sekarang apapun yang dikerjakan hasilnya tidak bisa dinikmati; Ilmu hitam dapat merusak semua pahala kebajikannya, merusak jodoh baik Triratna, merusak reputasi dan citra dirinya sendiri; Buah karmanya kelak pasti tidak terlahir di surga Sukhavati melainkan terjatuh di tiga alam celaka, atau setidak tidaknya, berwajah binatang tapi bertubuh manusia; Atau sebaliknya berwajah manusia tapi bertubuh binatang, lihatlah kenyataan dan buktinya ada alam alam yang bukan manusia kiranya banyak yang berwajah dan bertubuh aneh di dunia lain! semua tercipta oleh aktivitas hati, inilah resiko perbuatan ilmu putih dan hitam.

Untuk itu, diingatkan kepada semua umat Buddha, telitilah dan waspadalah terhadap tingkah laku sramana sebelum Mengambil Abhisekha Trisarana dan meminta bantuannya; karena nama, tanggal lahir dan alamat semua harus diberikan dan dicatat saat pendaftaran atau minta bantuannya! Ingat pepatah mengatakan: bagaikan orang buta menuntun orang buta pasti jatuh ke jurang! Mengandalkan sramana bodoh dan bernafsu pasti kelak bermasalah! Lebih baik jauhkan dan tinggalkan sramana yang memiliki ilmu putih dan ilmu hitam, karena resikonya besar dan bisa runyam; Walau awalnya dapat bantuan tapi endingnya tidak ada kebaikan.
Jangan salah berguru sebelum anda mendapat bantuan pamrih dan dikerjain tanpa sadar.

Berlindunglah kepada “Tiga Mustika Sejati “ berupa Kesadaran Murni, Kebenaran dan Kesucian; siapa pun yang mempraktikkan tiga mustika ini dengan sungguh sungguh kita boleh mengandalkannya untuk membimbing kita untuk menapak jalan Kebuddhaan!

Akhir kata, lenyapkan kejahatan kembangkan kebaikan dan sucikan hati dan pikiran, praktikkanlah ajaran inti Buddha, semoga demikian hendaknya svaha!

Salam bahagia, Amituofo.