Mengejar Pahala Kebajikan Dengan Bijaksana
Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira
Banyak umat Buddhis tidak tertarik belajar mendalam ajaran Buddha. Mereka malas menekuni ajaran Buddha secara konsisten dan ulet. Umat-umat hanya mengejar pahala kebajikan tanpa diimbangi mengembangkan kebijaksanaan!
Pahala kebajikan ini paling tinggi ya jadi dewa saja, sulit bisa jadi Bodhisaattva, kenapa demikian? Bodhisattva dengan Prajna (kebijaksanaan Bodhi) peroleh batin tanpa rintangan mencapai Nirvana sejati; Tiga masa Buddha dengan Prajna Mencapai Anuttara Samyaksambodhi (mencapai Kebuddhaan); tanpa sila, samadhi mana ada Prajna? Tanpa ada nya Prajna mana ada Pembebasan mutlak? umat-umat kiranya sekedar menolong makhluk yg diluar saja tapi umat-umat belum menolong dirinya sendiri untuk keluar dari Triloka Dhatu!
Umumnya umat-umat hanya melakukan kegiatan Niencing, ikut upacara, fangsen, tapi enggan belajar Dharma untuk memahami kebenaran”, sehingga umat-umat tidak memiliki ‘Pandangan Benar’ dan ‘Pikiran Benar’ akibatnya kebodohannya umat-umat masih terlena dan terbius oleh duniawi dan terseret arus tumimbal lahir! artinya umat-umat telah menyia-nyiakan kelahiran dan kehidupan menjadi manusia yang sangat berharga ini! hanya sibuk dan kumpulin segala sesuatu yg tidak bisa dibawa mati! Akibatnya batin berkembang terus khayalan, terjerat, kotor, dan nelangsa berkepanjangan!
Bila kehidupan sekarang tidak berupaya menolong dirinya sendiri, siapa lagi yg dapat menolong kalian? Renungkan baik-baik.
Amituofo