Menata Kehidupan Sesuai Dharma
Banyak umat Buddhis senang memuja Buddha di luar, tapi menelantarkan Hakikat Kebuddhaannya sendiri yang di dalam.
Banyak penghuni vihara, beraktivitas di dalam vihara, tapi sayang mereka tidak mengembangkan Brahma Vihara (Maitri, Karuna, Mudita dan Upeksha) dalam kehidupan mereka.
Banyak orang belajar dan praktik Dharma kebenaran tapi karena kurang bijaksana maka kecondongan mereka pun terjebak dan melekat kepada Dharma yang mereka praktikkannya.
Tujuan kita beragama Buddha semestinya untuk mengendalikan diri dan mengembangkan Bodhicitta tapi banyak orang mengaku beragama Buddha cuma sekedar pasang dupa, berdana dan memuja minta perlindungan dan imbalan rejeki.
Tujuan semua ajaran Dharma untuk mensucikan diri, untuk hidup selaras dengan kebenaran Dharma dan untuk mencapai Kesadaran murni, tapi banyak umat Buddha menjadikan Dharma sebagai pengetahuan dan untuk berkembangnya intelektual saja.
Banyak orang hidup bahagia di atas penderitaan makhluk lain, mendapatkan kenikmatan di atas kesusahan makhluk lain; Mereka tidak sadar semua perbuatan pasti ada balasannya, hanya waktunya belumlah tiba.
Manusia hidup di dunia ini bagaikan mimpi berangan angan, perjuangan mereka hanya ingin menguasai dan memiliki harta duniawi; Patut dikasihani terhadap orang orang yang belum sadar, bahwa tubuhnya sendiri tidak bisa dimilikinya, buktinya proses lahir, tua, sakit dan mati mereka tidak bisa mengatasi dan menghindarinya.
Banyak orang sudah mengetahui bahwa saat lahir tidak bawa materi dan saat matipun tidak bawa materi; tapi umumnya kesibukan orang hanya mengejar dan mengumpulkan materi, tidak mau berjuang untuk mengatasi siklus kelahiran dan kematian yang berulang-ulang dan menyakitkan.
Banyak orang ingin hidup bahagia dengan mencari keluar dan menuntut orang lain untuk membahagiakannya; Mereka lupa, realitanya kebahagiaannya sejati bersumber dari dalam dirinya sendiri dan harus dibentuk dan digali dari dalam dirinya sendiri.
Banyak orang bisa melepaskan hewan ke alam bebas, tapi sulit melepaskan nafsu makan daging binatang.
Banyak orang mampu melepaskan kepemilikan harta dengan berdana tapi sulit melepaskan kebodohan dan hawa nafsunya.
Banyak orang tergugah dengan penderitaan makhluk yang terkurung sehingga melepaskan makhluk lain ke alam bebas, tapi sulit dan tidak mampu melepaskan diri sendiri dari penjara tumimbal lahir.
Banyak orang memiliki titel pendidikan akademis untuk menunjukkan kualitas dan citra diri yang semu, mereka sulit juga tidak mampu melepaskan ciri khayalan ego, diri, bentuk kehidupan dan usia sehingga tidak ada kemurnian dan keagungan diri yang sejati.
Banyak orang yang mulai sadar memilih kehidupan sramana tapi sulit juga tidak mampu melaksanakan pelepasan agung secara totalitas, karena sulit melepaskan ciri, nafsu, khayalan dan kemelekatan.
Banyak orang tergoda dan terhanyut dalam arus sensasi kenikmatan duniawi, mereka haus dan menggelepar karenanya; mereka lupa Kebahagiaan sejati berasal dari padamnya nafsu indra.
Terlahir di dunia bagaikan tempat singgah diterminal, untuk itu harus cari bekal dan kendaraan yang terbaik untuk melanjutkan perjalanan untuk menuju surga Sukhavati.
Salam damai sejahtera. Amituofo.