Memunculkan Pikiran Amal kebajikan Adalah Pikiran Buddha

Oleh: Suhu Pushan

Memunculkan pikiran amal kebajikan, adalah pikiran Buddha.

Pikiran Buddha adalah memunculkan pikiran welas asih. Memunculkan pikiran amal kebajikan, namun disertai dengan pamrih “mendapat jasa pahala”, telah melakukan kesalahan.

Pikiran ingin ” Mendapatkan ” Jasa Pahala adalah munculnya bentuk keserakahan.

做功德,谈功德,无功德。
Berbuat jasa pahala, serakah akan jasa pahala, malah tidak akan mendapatkan jasa pahala.

Suatu ketika terjadi perbincangan antara Kaisar Liang Wu Ti dengan Master Zen Bodhi Dharma.
Kaisar bertanya kepada Master Zen, bahwa Kaisar telah membangun banyak vihara dan telah melayani ribuan Bhiksu Sangha. pahala besar apakah yang akan didapatkan dengan kebajikan ini?

Master Zen kemudian menjawab, ” Tidak Ada”.

Mari kita analisa, kenapa Master Zen mengatakan demikian? Pada dasarnya kita berbuat kebajikan, tidak boleh ada pamrih atau ingin mendapatkan jasa pahala atas kebajikan yang telah dilakukannya. Sebab, karma baik yang kita lakukan, jika telah berbuah pada akhirnya akan kembali ke asal atau NOL.

Seperti halnya kita punya deposito dibank, jika deposito tsb kita ambil, saldo akan berkurang.

Maka hal yang paling benar dalam berbuat kebajikan adalah, lakukan tanpa pamrih dan kebajikan tersebut bermanfaat bagi semua makhluk yang berada di sepuluh penjuru.

Demikian pula dengan para Praktisi Dharma, seharusnya demikian mengembara ke sepuluh penjuru untuk mempraktikkan Bodhicitta.

Amituofo