Masalah Hidup dan Mati Manusia
分段生死事大, Urusan hidup dan mati sepenggal penggal adalah urusan besar manusia;
變易生死更大, Urusan pikiran yang selalu berubah timbul lenyap adalah urusan terbesar manusia;
不生不死最大, Urusan Hati tidak timbul tidak lenyap adalah urusan paling besar manusia.
Kelahiran dan Kematian Manusia:
1. 大生死流 (Ta Sen Se Liu, Arus besar kelahiran dan kematian) : Sejak masa tiada awal melewati kalpa kalpa yang lama sekali terseret dan terhanyut ke dalam arus tumimbal lahir yang bergelora dan menyakitkan. Ta Sen Se Liu ini terjadi karena akibat adanya kebodohan/ Avidya/ Kesadaran buruk.
2. 分段生死 (Fen Tua Sen Se, Kelahiran-kematian secara fase/tahapan): Adalah saat ia dilahirkan kemudian mati, dilanjutkan lahir lagi kemudian mati kembali; Kelahiran dan kematian ini terus berlangsung dan bergulir di enam alam tumimbal lahir berdasarkan tahapan sesuai kesadaran dan karmanya. Fen Tuan Sen Se ini terjadi dan dipengaruhi oleh akibat adanya “eksistensi hasrat” sehingga memiliki kekotoran batin akibatnya berkelanjut mengalami kelahiran dan kematian berulang-ulang di dalam siklus tumimbal lahir.
3. 變易生死 (Pien Yi Sen Se, Kelahiran dan kematian secara perubahan dan berlangsung cepat)
Di dalam banyak bentuk-bentuk kelahiran dan kematian, semua berasal dari perubahan timbul lenyapnya gejolak pikiran yang disebut Sumber kelahiran dan kematian 根本生死 (Ken pen sen se), ini juga disebut Gelombang pikiran lahir dan mati , Sekilas secepat pikiran timbul lenyap ( 動念生死/刹那生死 ,Tung nien sen se atau bisa disebut Cha na sen se), juga di sebut Kebodohan lahir dan mati (无明生死 , Wu ming sen se) . Karena disebabkan adanya Pien yi sen se, makhluk apapun mengalami proses kelahiran dan kematian yang berulang-ulang dalam siklus tumimbal lahir.
4. 不生不死( 不生不灭)Hakikat Buddha atau Kesejatian Diri realitanya tidak timbul-tidak lenyap; tidak kotor- tidak bersih; tidak bertambah-tidak berkurang; tidak lahir-tidak mati; Kenapa urusan tidak timbul tidak lenyap adalah urusan paling besar manusia? karena semua makhluk ingin peroleh kebahagiaan mutlak yang tidak berkondisi lagi; Pikiran / Hati yang tidak timbul-lenyap adalah praktik pembebasan mutlak 解脱道(Cie Tuo Tao), Sutra Hati sabdakan Sunyakan / Kosongkan hati maka semua derita lenyap adanya; Hati suci dapat dilahirkan di Tanah Suci Buddha;
Untuk meraih pembebasan mutlak, marilah kita pahami hati dan menampakkan kesejatian diri;
Praktik awal dimulai dari ‘Satukan hati’ dan ‘Fokuskan Pikiran’ terlebih dahulu, kemudian ‘Sunyakan’ ( Kosongkan) dari sang aku dan dharma/kondisi, kemudian memasuki Samadhi tidak tergerak 不起心不動念, bila diperlukan mengatasi berbagai urusan gunakan Kesadaran Murni (Amala Vijnana), atau bisa juga munculkan hati tapi tidak melekat 无住生心。
5,无住生死涅槃 (Wu cu sen se nie phan, Tiada terjerat dalam arus kelahiran dan kematian juga tidak menetap dalam Nirvana)
Seorang Maha Bodhisattva memiliki 智慧 kebijaksanaan prajna (terbebas dari timbul lenyap dualitas) juga memiliki 慈悲 Matri Karuna (Cinta kasih dan Belas kasih) untuk menyadarkan dan membimbing semua makhluk. walaupun hati mereka sudah suci atau Nirvana tapi karyanya sangat agung, walau Maha Bodhisattva yang memiliki batin nirvana dan pahala berlimpah bisa seketika jadi Buddha tetapi disebabkan masih banyaknya penderitaan semua makhluk mereka menunda untuk jadi Buddha; Kadang pula yang sudah jadi Buddhapun sekalipun banyak yang turun tahta menjadi Bodhisattva demi menolong semua makhluk tanpa pamrih, tanpa lelah dan tanpa akhir.
Mohon diingat, tidak ada makhluk super apapun yang punya kuasa besar dan gaib yang dapat mensucikan diri kita atau mengakhiri siklus kelahiran dan kematian kita, Hyang Triratna Buddha Dharma dan Sangha hanya memberi petunjuk, membimbing atau menyadarkan kita saja, usaha untuk kembangkan kesadaran dan praktik semua berpulang kepada individual masing-masing.
Selamat pagi, semoga renungan ini di sadari dan bermanfaat, Marilah kita semua mengatasi dan mengakhiri siklus kelahiran dan kamatian yang berulang-ulang dan menyakitkan ini dalam kehidupan sekarang; semoga kita semua memiliki tekad dan perjuangannya berhasil, svaha.
Salam bahagia. Amituofo.