Kebenaran

Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira

Kebenaran…

  • Bila ia tidak melihat kebenaran ia pasti hidup kacau berantakan;
  • Bila ia belum paham kebenaran ia cenderung hidup tidak benar;
  • Bila ia cuma mengetahui secuil kebenaran pasti ia tidak bijaksana;
  • Bila cuma mendapatkan kebenaran dari luar tapi hatinya belum selaras dengan kebenaran praktiknya pasti maju mundur;
  • Bila ia sudah terang dengan kebenaran Dharma yang diluar tapi masih gelap dengan kebenaran hatinya maka sifat perilakunya kotor bernafsu;
  • Bila ia belum memahami kebenaran mutlak ia belum melihat Dharma sejati dan realitas;
  • Bila ia sibuk hanya bergelut dengan kebenaran relatif ia pasti menjadi intelektual tapi ia jauh dari arif bijaksana;
  • Bila ia cuma paham kebenaran mutlak tapi malas praktik ia tidak mendapatkan apapun;
  • Bila ia sudah melihat kebenaran tapi hati nya tidak benar ia pasti tidak berbuat benar, ia tidak mampu mengajari kebenaran kepada makhluk lain;
  • Bila sudah melihat kebenaran mampu mengajari kebenaran tapi hati sendiri tidak benar maka jasa mengajari makhluk lain kebenaran hanyalah praktik komersial;
  • Bila hati kotor tapi mampu mengajarkan kebenaran maka memiliki kecenderungan kesombongan suka merendahkan orang lain;
  • Bila niat benar untuk tujuan benar tapi caranya salah tentu hasilnya juga tidak benar/ tidak baik!
  • Bila hati/ niat tidak benar walau cara benar untuk tujuan benar maka ia tidak akan mendapatkan kesucian hati dan tidak akan terbebas dari samsara!
  • Bila ia memiliki pemahaman benar, niat / hati benar, cara praktiknya benar untuk tujuan benar, ia benar-benar praktik kebenaran Dharma!
  • Bila ia praktik kebenaran Dharma tapi tidak terjebak dan melekat kepada segala corak kebenaran Dharma, praktisi bijaksana demikian menapak jalan Kebuddhaan.

Amituofo