Karma Diprogramkan dan Direkam oleh Gudang Kesadaran sendiri

Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira

Setiap manusia bahkan semua makhluk harus menerima konsekuensi sebab-akibat pikiran, ucapan dan perbuatannya sendiri dan menjalani karmanya masing masing yang sesuai diprogramkan dan direkam dalam
gudang kesadarannya masing masing.

Kondisi sekarang ini bukanlah bentuk kehidupan kita yang pertama kali maupun yang terakhir kali; Selama kita masih bodoh maka kita akan terus bertumimbal lahir di dalam lautan derita (samsara) sesuai jodoh, kondisi, lokasi, kesadaran dan karmanya masing masing. Apa yang sering di pikirkan kamu akan menjadi. Apa yang kamu sering lakukan kamu akan dapat balasan serupa dikemudian hari.
Kekuatan karma yang dihasilkan terus mengikuti kita. Selama kita belum mencapai kesucian total karma selalu diciptakan dan senantiasa menyertainya pula. Selama kamu belum mencapai pembebasan mutlak maka karma pun selalu menjeratnya. Hanya batin yang mencapai Nirvana saja karma walau masih bersisa untuk dibayar tapi sudah tidak terasa baginya. Apabila sudah mencapai Nirvana tidak bersisa lagi maka terbebas dari karmanya sementara waktu? kenapa hanya sementara waktu, karena karma diciptakan sejak masa kalpa tak terbilang banyaknya bagaikan butiran pasir disungai gangga harus dilunasi tuntas. Apabila ia hadir lagi di alam samsara untuk mencapai tataran Kebuddhaan, maka ia harus melunasi dan membayar semua hutang piutang karmanya.

Jangan mengira dan berprasangka bahwa orang suci sudah bebas dari jeratan karmanya, lihatlah bagaimana wafatnya YA Moggalana? walau pun ia seorang Arahat memiliki Iddhi kesaktian tapi tidak bisa mengelak balasan karmanya. Tubuhnya dihancurkan oleh orang lain akibat balasan karma dulunya. Begitupula Manusia Buddha yang sudah sempurna sekalipun masih harus membayar 12 jenis karma lampaunya.

Jadi jangan menyepelekan sebab akibat karma walau sekecil apapun juga; Walau sebab karma kecil kelak bisa saja harus berakibat besar!

Dunia sekarang kacau dan manusia cenderung jadi liar dan jahat, juga aksi radikal dan terorist merajarela disebabkan mereka tidak paham dan tidak yakin adanya hukum karma, umumnya mereka takut hanya kepada penciptanya. Sesungguhnya Hukum karma realita nya sudah ada sebelum Buddha mengungkapkan. Hukum karma tidak diciptakan oleh penguasa langit dan bumi; Hukum karma adalah Kebenaran Dharma yang meliputi alam semesta. Kitalah pencipta karma, nasib dan bentuk kehidupan kita kelak. Karma berlaku disepuluh alam dan tiga masa; Hukum karma berlaku mutlak tidak bisa dirusak oleh siapa pun juga. Hanya karma saja bisa diperingan karena usaha dan tekad kita, atau diperberat karena mengulangi kebodohan dan kejahatan kita sendiri.

Karma terbentuk dari niat kehendak. Berat atau ringannnya buah karma ditinjau dari motivasi dan ditujukan kepada siapa perilaku kejahatan atau kebajikan itu dilakukan?

Ciri ciri seorang yang memiliki karma baik adalah dikenal 五福(Lima keberuntungan), yaitu:

  1. Hidup dengan usia panjang,
  2. Memiliki Kesehatan prima;
  3. Makmur dan mulia;
  4. Orangnya baik dan jasa pahalanya berlimpah;
  5. Saat meninggal pun bajik, tenang dan senang terlahir di alam surga.

Berbahagialah orang yang memiliki hati baik dan karmapun baik.

Orang jahat hanya sibuk ciptakan kejahatan untuk diri sendiri dan makhluk lainnya; Orang bodoh hanya sibuk ciptakan khayalan dan cari kenikmatan; Orang awam sibuk ngurusi yang tidak bermanfaat dan ngumpulin kekayaan, Orang cerdas menciptakan teknologi untuk kemudahan banyak orang; Orang bijak kendalikan diri dan berbuat kebajikan; Orang suci sunyikan pikiran dan sunyakan hatinya; Bodhisattva melupakan ego dan kepentingannya untuk menolong semua makhluk; Manusia Buddha membimbing dan menolong semua makhluk untuk menyempurnakan semua paramitanya.

Salam bahagia. Amituofo.