Hati
Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira
Semua kebajikan dan keburukan bersumber dari aktivitas hati. Bila hati membina kebaikan maka jasmaninya tentram bahagia. Bila hatinya menciptakan keburukan, maka tubuhnya akan menerima penderitaan. Hati yang mengatur tubuh, sedang tubuh dipergunakan hati. Kenapa bisa demikian? Karena Kebuddhaan dicapai oleh hati yang sempurna. Kesucian karena hati dikendalikan. Pahala dihasilkan oleh hati penuh kebajikan. Jasa terbentuk karena pembinaan. Kebahagiaan karena hati membuatnya. Mengalami malapetaka karena hati mempunyai kecenderungan.
Hati bisa menciptakan surga, bisa menjebloskan ke neraka. Hati benar, bisa menjadi Buddha, hati ditelantarkan, jadi makhluk. Oleh karena itu, hati benar bisa menjadi Buddha, hati sesat menjadi Mara(raja iblis). Hati welas asih penuh kearifan jadi Bodhisattva. Hati bajik jadi dewa, hati jahat jadi Asura (raja setan). Hati kacau penuh nafsu jadi manusia. Hati adalah sumber dari dosa dan pahala. Bila ada orang bisa memahami hatinya, dapat menemtramkan sekaligus menatanya, tidak berbuat jahat, senantiasa membina kebaikan, mengikuti petunjuk dan praktik sesuai dengan ajaran Buddha. Membangkitkan tekad dan pelaksanaan seoerti Hyang Buddha, Buddha mengatakan orang tersebut tidak lama lagi menjadi Buddha! Amituofo