Atasi Keracunan Makanan
Perut kram, terasa mual, muntah, diare, tubuh bengkak dan gatal, lemas, hingga demam setelah mengomsumsi makanan? Sebaiknya waspada. Mungkin saja Anda mengalami keracunan makanan.
Beberapa jenis makanan memang bisa menyebabkan keracunan. Misalnya: jengkol, berbagai makanan laut atau makanan yang sudah basi. Keracunanan makanan disebabkan oleh bakteri atau mikroorganisme dalam makanan yang telah rusak, tidak dimasak dengan baik, atau terkontaminasi pestisida.
Keracunanan akibat mikroorganisme bisa berupa keracunan makanan (food intoxication) atau infeksi (food infection) karena makanan terkontaminasi parasit atau bakteri patogen. Food intoxication bisa terbagi menjadi makanan yang terjadi karena entorotoksin dan eksotoksin. Contoh keracunan entorotoksin adalah keracunan akibat mengomsumsi tempe bongkrek, sedangkan makanan nonasam dalam kaleng yang diproses kurang sempurna bisa menyebabkan keracunan eksitoksin.
Untuk mengantisipasi keracunan, ada sejumlah hal yang bisa Anda lakukan. Pertama, pilihlah makanan yang diolah dengan bersih dan tepat. Kedua, konsumsilah makanan yang benar-benar baik kondisinya. Ketiga, hindarilah mengomsumsi makanan dalam kaleng yang beraroma tak sedang, berubah warna, berubah tekstur. Hindari pula mengomsumsi makanan yang kemasan kalengnya yang sudah mengembung.
Jika tanpa sadar Anda telah mengomsumsi makanan yang kurang baik dan mengalami keracunan, sebaiknya lakukan tindakan-tindakan berikut:
Pertama, cari tahu jenis makanan yang diduga menyebabkan keracunan. Untuk menetralisirkan racun segera cari dan minum susu murni atau susu beruang minimal segelas atau dua gelas untuk menetralisirkan racun ganas, sementara waktu atau mencari obat Norit sebagai penetralisir ampuh. Untuk menetralisirkan racun secara spiritual dan menghindari bahaya kematian segera lafalkan Mantra Khung Chie Ming Wang, yaitu: OM MAYURA KRANTE SVAHA (minimal 21 kali, paling baik dilafalkan terus sampai masa kritis Anda sudah lewat). Kekuatan Mantra ini untuk mencegah dan menghindari bahaya kematian, karena racun ganas yang telah menyerang tubuh Anda, atau karena lama untuk menunggu kedatangan ambulan atau menaiki kendaraan lain untuk perjalanan macet dan sulit menuju rumah sakit terdekat.
Kedua, usahakan untuk memuntahkan makanan yang menyebabkan keracunan. Bila tidak muntah, segera minum air putih sebanyak mungkin. Atau segera cari susu segar atau susu kaleng untuk ’minumam darurat’ guna menetralisir racun yang sudah masuk ke dalam tubuh. Bisa juga meminum air kelapa muda untuk membantu menawar dan mengurai racun tersebut.
Ketiga, tak jauh berbeda jika Anda mengalami mual dan muntah disertai diare, minumlah air sedikit demi sedikit secara terus-menerus untuk mencegah dehidrasi. Hindari minuman berkafein atau minuman yang terlalu manis.
Keempat, berikanlah makanan yang mudah dicerna dalam porsi kecil, misalnya roti, kentang atau sereal. Untuk menangani keracunan makanan yang berjamur atau makanan laut, Anda bisa memberikan karbon aktif atau norit.
Kelima, jika gejala keracunan masih berlanjut, segeralah periksa diri ke dokter.
Keenam, bila Anda seorang artis, olahragawan, pejabat, agamawan, politikus, usahawan, atau ilmuwan yang sukses, berprestasi, tenar atau banyak dikenal orang, kemungkinan Anda banyak dipuji atau dicela oleh orang lain, banyak orang kagum tapi tidak sedikit yang iri hati, sehinga terjadi pro dan kontra terhadap diri Anda, bahkan kemungkinan ada yang sirik dan dengki yang bermaksud mau mencelakan diri Anda, yaitu: memberikan racun pada makanan yang Anda pesan, atau minuman yang disuguhkan pegawai restoran. Tentu mencegah lebih baik dari pada mengobati. Supaya aman lebih baik makan dulu di rumah sebelum Anda tampil di depan umum, atau membawa minuman sendiri di dalam tas Anda, agar bisa selamat dan sukses setiap acara yang sudah direncanakan. Bila terpaksa disuguhi makanan atau minuman oleh panitia maka katakan setelah tugas dan kewajiban Anda sudah selesai dilaksanakan baru mau makan atau minum. Untuk itu, carilah makanan atau minuman oleh diri sendiri, bila saat mengambil makanan aduklah makanan tersebut dan ambilah sedikit untuk menyenangkan hati panitia. Ingatlah! Jangan mau dilayani atau di ambilkan makanan dan minuman oleh pelayan, karena kita bisa kenal orangnya, kenal mukanya tapi tidak kenal hatinya? Pelayan tersebut punya maksud apa dan suruhan siapa? Apalagi kalau Anda mau pentas di muka umum, lebih baik jangan makan atau minum dulu yang disuguhkan oleh orang yang tidak dikenal, karena bila Anda keracunan maka acara pentas Anda akan rusak dan gagal. Banyak kejadian orang yang mau pentas di suguhkan makanan atau minuman yang beracun, sehingga sakit perut, pusing dan mual sehingga acara pentas Anda jadi gagap, lemas, pelupa, dan berantakan karena tidak berkualitas, sehingga acara tersebut tidak terlaksanakan dengan baik dan sesuai harapan. Tentu akibat ini panitia kecewa dan publik pun mencela dan image Anda rusak saat acara itu juga. Perlu disadari! Kehidupan di dunia begitu kompleksitas dan penuh persaingan. Untuk menjadi terbaik, banyak orang mempergunakan cara-cara jahat untuk menjatuhkan pesaingnnya dan menjadikan diri sendiri untuk tampil sebagai yang terbaik dengan cara-cara tidak etis, kotor dan jahat. Untuk itu, waspadalah, cegahlah dan perlu di antisipasikan segala hal yang buruk kemungkinan bisa menyerang Anda untuk menjatuhkan reputasi Anda.
Ketujuh, dalam dunia yang kompleksitas, persaingan begitu ketat, bisa saja pesaing Anda menggunakan akal bulus atau memasang jebakan mengundang Anda ketempat-ketempat ‘DuGem’ (dunia gembira) menyuguhkan berbagai alkohol dan wanita penghibur, di saat Anda sedang mabuk dan kehilangan kesadaran diri, pesaing Anda memberikan makanan atau minuman yang membahayakan di saat Anda tidak sadarkan diri. Memotret Anda saat tidak berpakaian, atau saat bermesraan dengan wanita penghibur untuk merusak karir dan rumah tangga Anda, atau mencari kelemahan Anda untuk dipublikasikan ke pelanggan Anda atau ke masyarakat umum. Alkohol yang dicampur racun atau ekstasi tentu membahayakan diri Anda dan masa depan Anda. Untuk itu, cegah dan hindarilah, janganlah mudah di ajak kemana saja oleh teman-teman yang belum lama dikenal baik. Jangan mudah terpancing, tergoda dan tergiur oleh ajakan teman-teman Anda yang belum dikenal watak dan tabiatnya. Oleh karena itu, bergaullah kepada kawan-kawan yang baik dan sudah di kenal lama, jangan bergaul teman-teman yang brengsek yang hanya menjadi parasit atau perusak dalam hidup maupun karier Anda.
Kedelapan, dalam dunia Buddhis di era kemerosotan Dharma seperti sekarang ini, banyak orang berpenampilan sramana tapi perilakunya seperti “siluman sramana” (sramana aspal), masih penuh ego, diskriminasi, nafsu, dan keserakahan tinggi. Aksi perilakunya liar, licik, rakus dan jahat. Sramana aspal tersebut bukan mengajarkan orang-orang untuk berbuat kebajikan melainkan mengajarkan orang untuk melakukan berbagai aksi kejahatan, dengan iming-iming diberi uang terutama di incarnya para pegawai restoran vegetarian dan di ajarkan untuk memberikan racun atau bahan kimia ke dalam makanan kepada sramana atau orang yang di incar untuk dibunuh secara soft killing melalui perantara pegawai restoran untuk memberikan racun, atau makanan yang disuguhkan terasa asin supaya pemakan tersebut menderita darah tinggi atau terjadi stroke. Atau bisa juga penjahat tersebut mendekati pelayanan hotel untuk masuk ke kamar tidur, bilamana ada sramana yang berseberangan lagi menginap di hotel tersebut, pelayan tersebut menyemprotkan cairan racun ke ranjang, ke bantal dan ke udara. Tentu tujuan utamanya, untuk membuat sramana atau orang yang di incar tersebut jatuh sakit, lemas, sesak nafas, dada sakit, sulit tidur atau mati lemas. Atau penjahat tersebut memasang berbagai perangkap atau jebakan untuk merusak nasib, kualitas dan reputasi sramana yang dijadikan lawannya karena sirik atau merasa tersaingi. Melihat kejadian yang sudah banyak menimpa sramana-sramana lainnya, sungguh perbuatan tersebut sangat keji dan biadab. Apakah mereka yang jahat bisa lolos dari hukum keadilan dan kebenaran karma dan hukum akhirat? Hanya waktu yang dapat membuktikan, menghukum dan mengganjarnya dengan balasan setimpal dan adil.
Waspadalah dan Jagalah Diri Anda Sebelum Menjadi Korban
Anda harus senantiasa waspada dan hati-hati dengan segala kebaikan orang untuk memberi minuman dan makanan yang disuguhkan khusus untuk Anda. Perlu diketahui, saat makan atau minum yang disuguhi racun memang untuk sementara tidak bereaksi cepat sehingga tidak terasa apapun, tapi selang beberapa saat kemudian tubuh anda akan mulai bereaksi, atau saat Anda mau pulang, perut terasa mulai mulas, ginjal mendadak sakit, tubuh lemas, mata merah, sesak nafas, suka buang angin dan malam sulit tidur.
Aneh tapi nyata, sungguh tragis dan menyedihkan! Dunia Buddhis sudah dirasuki banyak “siluman berjubah” dan “umat teroris yang bercokol dan berkumpul di vihara”, sekarang ini banyak sramana penjahat yang berkedok bodhisattva. Lihat saja sramana jahat hanya pandai mencari uang, ketenaran, kedudukan, kemakmuran, keuntungan, kenikmatan dan pelayanan tapi tidak mampu melaksanakan pelepasan agung, praktik Sila dan berkebajikan murni yang sesuai Dharma, mereka malas dan segan untuk membabarkan Buddhadharma. Kepandaian utamanya hanyalah “Cari umat, cari sumbangan dan mengumpulkan aset dan menikmatinya dengan kehidupan mewah”, di tambah lagi kecenderungan mereka adalah menghancurkan kehidupan sramana lain yang hidup sederhana justru lagi giat membabarkan kebenaran Dharma. Sungguh sedih dan pilu melihat kenyataan ini di jaman kemerosotan Dharma, banyak keturunan iblis sudah memasuki dunia sramana Buddhis untuk merusak lestari dan kemuliaan Sang Triratna Buddha, Dharma dan Sangha. Untuk itu, Waspadalah, cermat dan telitilah bila berguru dan memasuki vihara!