Negatif & Positif Thinking! Stop Berpikir Negatif!
Kebanyakan dari kita cenderung lebih mudah melihat atau berpikir dari sisi negatif. Buktinya, dalam sebuah penelitian kecil yang saya lakukan pada salah satu kelas perkuliahan yang saya ampu kebanyakan mahasiswa menyebutkan hal-hal negatif terlebih dahulu saat diminta menilai dirinya dan orang lain.
Daftar hal – hal yang negatif juga lebih panjang daripada yang positif. Selain itu, dalam sebuah diskusi, beberapa mahasiswa mengakui bahwa lebih mudah menyebutkan hal – hal negatif daripada yang positif.
Berpikir negatif tampaknya menjadi bagian dari kehidupan kita sebagai manusia yang tidak sempurna. Tetapi tidak berarti kita menyerah pada pikiran negatif dan tidak juga berarti kita sama sekali tidak boleh berpikir negatif. Maksudnya, kita harus membatasi pikiran negatif!
Ada kalanya pikiran negatif membuat kita tetap waspada dan berjaga jaga. Misalnya seorang istri yang berpikiran negatif tentang suaminya atau curiga suaminya berselingkuh.
Kecurigaan tersebut dapat membantu si istri waspada dan berjaga – jaga, tetapi yang perlu diperhatikan adalah ia harus membatasi pikiran negatifnya.
Artinya adalah boleh saja ia waspada, tetapi berhenti mencurigai tanpa bukti yang kuat atau alasan yang jelas. Jangan biarkan pikiran negatif meracuni dirinya dan membuat suami istri bertengkar bahkan sampai akhirnya bercerai.
Pikiran negatif, STOP!!!
Lalu bagaimana kita membatasi atau mengatasi pikiran negatif yang muncul di kepala kita? Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, antara lain:
Pertama, batasi pikiran negatif dengan berpikir rasional. Ketika pikiran negatif muncul, kita harus melatih diri kita untuk berpikir rasional, berpikir dengan jernih, menimbang dan mencoba mencari bukti atau penjelasan. Pada kasus istri yang mencurigai suaminya berselingkuh, si istri sebaiknya tidak langsung menyerang, tetapi mengevaluasi keadaan tersebut, benarkan suaminya berselingkuh? Apa yang mungkin mendorong atau melatarbelakangi hal tersebut?
Kedua, sadari bahwa banyak hal di dunia ini memiliki sisi positif dan negatif, ada kelebihan dan ada kekurangan. Penyadaran tentang dua sisi ini dapat membantu agar tidak berat sebelah. Tidak terlalu memuji atau mengagungkan sesuatu, dan tidak terlalu merendahkan atau meremehkan sesuatu.
Menyadari kedua sisi secara utuh juga dapat mempersiapkan kita memutuskan dengan bijak dan menerima risiko. Pada kasus istri yang mencurigai suami, si istri dapat membatasi pikiran negatifnya dengan menyadari bahwa bukan hanya suaminya yang negatif (dalam hal ini mungkin berselingkuh), tetapi ia juga memiliki sisi negatif yang mungkin dapat membuat suaminya berselingkuh. Sehingga tidak hanya asal curiga, tetapi si istri juga bersedia mengevaluasi dirinya.
Ketiga, berpikirlah positif. Berpikir positif berarti menggunakan cara pandang yang positif. Apa yang dapat kita pelajari dari suatu kejadian? Hikmah apa yang bisa kita ambil dari pengalaman kita? Dengan berpikir positif, kita tidak lagi terpaku pada kekuatiran, kesedihan, kedukaan atau bahkan kehancuran yang kita alami. Tetapi kita dapat melihat hal – hal yang lebih berarti, yaitu pelajaran hidup yang dapat mengembangkan atau mengubah kehidupan kita.
Pada kasus istri yang mencurigai suaminya, jika si istri dapat berpikir positif, maka ia justru dapat membenahi dirinya, sehingga membuat suaminya tambah sayang dan batal selingkuh. Atau jika benar suaminya selingkuh, maka dengan berpikir positif, si istri dapat lebih tegar dan bersikap bijak menghadapi suaminya.
Siapapun Anda, kapan dan di manapun berada, ketika pikiran negatif mulai muncul, bersiaplah membatasinya. Pikiran negatif, STOP !!!
80 Persen Anak Indonesia Berpikiran Negatif
Hasil survei Pusat Inteligensia Kesehatan Kementerian Kesehatan menyatakan, mayoritas anak Indonesia berpikiran negatif yang dikategorikan sebagai pola pikir tidak sehat.
“Orangtua pemarah bisa berpengaruh langsung ke kondisi kesehatan otak anak”
— Gunawan Bam
“Sebanyak 80 persen dari 3.000 responden menggambarkan cara berpikir negatif atau mental block. Ini adalah bentuk kegagalan pertumbuhan otak dari kecil”, kata Kepala Subbidang Pemeliharaan dan Peningkatan Kemampuan Inteligensia Anak Kemenkes Gunawan Bambang seusai temu media di Gedung Kemenkes, Jakarta, Jumat kemarin.
Pusat Inteligensia Kesehatan melakukan survei terhadap anak sekolah, dari tingkat SD hingga SMA, untuk mengetahui kondisi perkembangan otak anak Indonesia.
Kondisi pikiran yang serba negatif itu, ujar Gunawan, sebagai salah satu akibat dari “keracunan otak” akibat ulah orangtuanya. “Kondisi yang tidak kondusif. Orangtua pemarah bisa berpengaruh langsung ke kondisi kesehatan otak anak,” katanya.
Ia mencontohkan, jika orangtua berbohong atau marah kepada anak, hal itu dapat menyebabkan otak anak menjadi menyusut. Kondisi semacam itu, jika diteruskan, akan mencegah terjadinya pertumbuhan otak normal.
“Ini adalah bentuk kegagalan dari kecil. Sama seperti anak tidak matang dalam merasa, meraba, melihat,” ujar Gunawan.
Namun, ia mengatakan, hal itu bukannya tidak dapat diperbaiki. Beberapa perbaikan sensomotorik dapat dilakukan untuk kembali meningkatkan kesehatan dan perkembangan otak.
Kemenkes juga akan melakukan brain assessment kepada pegawai pemerintahan bekerja sama dengan Kementerian Aparatur Negara.
“Mudah-mudahan tahun ini akan kita mulai. Paling tidak akan kita awali tahun ini,” kata Kepala Pusat Inteligensia Kesehatan Kemenkes dr Kemas M Akib Aman, SpR, MARS.
Tiga instrumen yang diamati dalam brain assessment itu adalah neuro-behaviour, psikologi dan psikiatri.
Metode yang dikembangkan Pusat Inteligensia Kesehatan ini telah divalidasi pada sejumlah responden di sembilan provinsi, yaitu Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat.
Inilah 10 Keuntungan Positive Thinking
Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur yang terpenting dalam menciptakan jenis kehidupan Anda.
Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik. Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif:
1. Mengatasi stres: Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika Anda mengembangkan sikap positif Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik.
2. Menjadi lebih sehat: Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi.
3. Percaya diri: Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik.
4. Bisa mengambil keputusan yang benar: Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat.
5. Meningkatkan fokus: Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.
6. Bisa mengatur waktu lebih baik: Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.
7. Lebih sukses dalam hidup: Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda.
8. Memiliki banyak teman: Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.
9. Menjadi pemberani: Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.
10. Hidup lebih bahagia: Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial.
Tips agar Anda selalu berpikiran positif :
– Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.
– Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.
– Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud
– Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.
– Baca dan kutipan yang inspirasional.
– Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.
– Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif.
Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa pun. Dan ingat, keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri! (M05-11)
Pikiran Positif Meredakan Rasa Sakit
Orang-orang yang berpikiran positif biasanya lebih menikmati hidup. Akan tetapi, apakah mereka lebih sehat? Jawabannya, iya. Optimisme merupakan sumber penyembuhan, membantu mengurangi sakit dan membantu kita mengatur stres.
Seperti diketahui, tubuh kita sesungguhnya merespons pikiran, emosi, dan perbuatan yang kita lakukan. Karena itulah, harapan yang timbul juga bisa memengaruhi hasil pengobatan yang dilakukan. Efek plasebo membuktikan teori ini. Obat atau terapi plasebo yang tidak mengandung manfaat medis kecuali keyakinan pasien sering kali berdampak menyembuhkan.
Mengubah harapan kita dari negatif menjadi positif berpengaruh besar pada status kesehatan seseorang. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengundang energi positif menguasai kita.
1. Hentikan semua pembicaraan negatif, seperti bergosip atau mengeluh. Buatlah pernyataan yang positif untuk mendukung pemulihan.
2. Banjiri pikiran Anda dengan afirmasi. Afirmasi adalah kata atau kalimat yang memberikan kekuatan atau pernyataan positif mengenai diri kita, misalnya, “saya orang yang bisa diandalkan” atau “kaki saya kuat dan fleksibel”.
3. Visualisasikan sebuah kondisi yang sehat dan bugar untuk mendukung afirmasi positif.
4. Jangan merasa bersalah. Masih terbuka kesempatan untuk mengurangi efek penyakit karena beberapa penyakit tetap timbul, tak peduli apa yang sudah kita lakukan. Upayakan semua cara sebaik mungkin.
5. Terbukalah pada humor, persahabatan, dan cinta karena hal ini akan meningkatkan kreativitas, mengurangi rasa sakit, dan mempercepat kesembuhan.
Sumber Referensi:
1. Stop Berpikir Negatif!; Kompas.com, P. Henrietta, S.Psi, pengajar pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
2. 80 Persen Anak Indonesia Berpikiran Negatif; kompas.com, Asep Candra,ANT
3. Inilah 10 Keuntungan Positive Thinking, Kompas.com, Asep Candra, Sumber : Lifemojo
4. Pikiran Positif Meredakan Rasa Sakit, Kompas.com, Lusia Kus Anna Sumber :AolHealth