釋迦如來名號功德 Keagungan Nama Sakyamuni Buddha
Baghavan, Samyaksambuddha, Guru Para Dewa dan manusia, bahkan nama Nya saja tak terperikan…. Mari kita sama sama mengingatkan diri, mengapa Beliau membabarkan Dharma? apa harapan Sang Buddha?…. Kita ingat dalam hati dan semoga kita semua tidak membuang buang waktu dengan mengurusi hal yang tidak memajukan batin…
Sutra Memutar Dharmacakra Tak Mundur Bab 3
Ananda mengatakan, “Bagaimanakah Tathagata memperoleh pandangan yang lengkap tanpa kehilangan, mempunyai pengetahuan dari Buddha, melihat Buddha dan berdekatan dengan Buddha”.
Buddha memberitahu Ananda, “Tidak tahukah Engkau?”
Ananda menjawab, “Sesungguhnya Saya tidak tahu”.
Buddha mengatakan, “Sekarang Kau dengarkanlah baik-baik, akan dijelaskan demi Engkau”. Ananda menjawab, “Baiklah Baghavan, mohon jelaskanlah”.
Baghavan menjelaskan, “Ananda, sekarang Kau mendengar Ku Sakyamuni Buddha, engkau sekalian yang telah mendengar dan akan mendengar, semua tidak akan mundur dari Samyaksamboddhi. Kenapa demikian? Sarva Dharmakaya bila sedang ber-Dharma, para pendengarnya akan memperoleh manfaat. Ananda, bila dengan satu kuntum bunga dipersembahkan pada Tathagata, ataupun kelak setelah Parinirvana memberi pujana pada stupa sarira Buddha, juga tidak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi. Ananda, bahkan hewan sekalipun bila mendengar nama Buddha, juga kelak akan memperoleh Anuttara Samyaksamboddhi”.
Buddha mengatakan, “Dan lagi Ananda, bila ada orang mendengar suara Sakyamuni Buddha, menyerukan nama Nya, semua akan memperoleh bibit Anuttara Samyaksambodhi. Bila putera dan puteri yang berbudi, mendengar nama Sakyamuni Buddha, semua manfaat tadi adalah nyata. Ananda, diumpamakan pohon Nyagrodha, satu – dua – tiga – empat atau bahkan lima juta bahkan tak terhitung para insan semua bersitirahat di bawahnya bisa memperoleh keteduhan. Kenapa demikian? Ananda, anak pohon Nyagrodha besar atau kecil?” Ananda menjawab, “Tunas pohon Nyagrodha sungguh sangat kecil”.
Buddha memberitahu Ananda, “Pohon Nyagrodha ini, bila memperoleh kondisi yang baik seperti air hujan, tanah subur dan perawatan manusia, dari hari ke hari semakin membesar”. Ananda menjawab, “Demikianlah Baghavan”. Buddha memberitahu Ananda, “Pada mulanya Pohon Nyagrodha demikian sangat kecil, oleh karena air, tanah, sinar matahari dan rembulan, maka perlahan membesar. Demikianlah Ananda, mendengarkan nama Buddha Sakyamuni, bila akar kebajikan selamanya tidak akan rusak dan sia-sia. Tidak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi. Kenapa demikian? karena bila yang tanpa wujud ini tidaklah bergantung dengan segala sesuatu, maka tidak akan rusak. Bila yang demikian tidak akan rusak, juga tidak melekati wujud, oleh karena itulah Sarva Dharma tidak mengalami kehancuran”.
Ananda menjawab Sang Buddha, “Baghavan, bagaimana kekuatan ikrar agung Sang Tathagata? Bagaimana Dharma dari Para Buddha bisa beryukta?”
Buddha menjawab, “Oleh karena kekuatan ikrar mula, maka bila ada insan yang mendengarkan nama Ku, semua tak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi. Demikian juga dengan Dharma para Buddha. Kenapa demikian? karena Dharma para Buddha adalah bersifat sama rata”.
Ananda mengatakan, “Apakah manfaat dari Semua Dharma Buddha adalah sama rata?”
Buddha menjawab, “Dapat menyebabkan para insan yang walaupun tidak mendengar Dharma, namun dengan kekuatan ikrar ia akan memperoleh manfaat yang sama dengan mendengar Dharma”.
Kemudian Ananda mengatakan, “Baghavan, oleh karena Tathagata mencapai keberhasilan Dharma yang belum pernah ada sebelumnya, maka dapat memberi manfaat bagi para Bodhisattva Mahasattva dan yang lainnya”.
Buddha menjawab, “Demikianlah. Ananda, meskipun saat ini Aku demi para insan membuat manfaat yang besar, bila bagi yang telah mendengar Dharma, tiada yang tidak bisa memperoleh ladang kebajikan. Dulu Aku dalam membuat persembahan pada Para Buddha, tidak memperdulikan nyawa sendiri, melepas semuanya, mengenyahkan semua keserakahan dan kedengkian, tekun dan berdisiplin membina diri, menyucikan semua indera, tidak mengambil pun tidak melekati, tidak ada tempat bergantung. Oleh karena itulah Ananda, Aku merealisasikan Boddhi dan mampu memberi manfaat besar pada para insan”.
Buddha memberitahukan pada Ananda, “Dengarkanlah dengan seksama, Aku akan menjelaskannya sekarang. Ketahuilah Ananda, bila ada insan yang telah mendengar, sekarang mendengar atau yang kelak mendengar nama Sakyamuni Buddha, semuanya tidak akan mundur dari Anuttara Samyasamboddhi. Oleh karena apa? Karena Boddhi dari Para Buddha tiada kepalsuan, juga tiada keserakahan dan kebencian”.
“Ananda, terlebih bila saat ini di hadapan Ku dapat menebar sekuntum bunga ke atas Ku, atau bila setelah Aku Parinirvana barang siapa dapat memberi pujana berupa sekuntum bunga, orang itu tidak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi”.
Ananda bertanya pada Buddha:
“Bila ada hewan yang mendengar nama Sakyamuni Buddha, apakah dia juga kelak tidak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi?”
Buddha menjawab Ananda:
“Bila ada hewan mendengar nama Sakyamuni Buddha, maka mereka akan memperoleh benih Anuttara Samyaksamboddhi!”.
“… Oleh karena itulah perkataan Para Buddha Tathagata tidak mendua. Ananda, diumpamakan dahan dan daun Pohon Nijvtuo tumbuh lebat, sampai dapat meneduhi ratusan bahkan lima ratus orang. Ananda, benih dari pohon itu besar atau kecil?”
Ananda menjawab Buddha, “Baghavan, bibit pohon itu sungguh kecil”.
Buddha memberitahukan Ananda:
“Oleh karena itulah meskipun benih pohon Nijvtuo sangat kecil, bila dapat memperoleh dukungan kondisi dari unsur tanah, air, api , angin dan angkasa, maka akan tumbuh menjadi sangat besar sekali. Demikianlah Ananda, para insan yang menanamkan benih Boddhi juga akan terus tumbuh dan berkembang, kelak akan mencapai Anuttara Samyaksamboddhi dan tidak akan terhancurkan. Oleh karena apa? oleh karena tidak melekati benih segala sesuatu maka tidak akan bisa hancur”.
Sutra Mahayana Ratnamegha
Pada suatu ketika Bodhisattva Mahasattva Sarva Nivarana Viskambhin melihat sinar yang dipancarkan oleh Baghavan menyinari tubuh Nya (Sarvanivarana Viskambhin), Beliau beranjak dari tempat Nya menuju ke tempat Buddha (bukan Sakyamuni Buddha, melainkan Furongyan Fo/Padmanetra Buddha di dunia Bodhisattva Sarvanivarana Viskambhin). Setelah bersujud di kaki Buddha kemudian Beliau duduk, dengan Para Bodhisattva dan hadirin yang tak terhingga banyaknya semua tersentuh cahaya Buddha. Semua datang ke tempat Buddha berada. Bersujud di kaki Nya dan duduk.
Kemudian Sarvanivaranaviskambhin Bodhisattva Mahasattva bangkit dari tempat duduk Nya dengan jubah bahu sebelah kanan terbuka, lutut kiri menyentuh bumi diatas tahta padma, beranjali dan berkata pada Buddha:
“Baghavan, oleh karena sebab apakah ada cahaya yang bersinar demikian? sungguh tak terperikan berbagai spektrum warnanya. Suci tanpa noda membangkitkan suka cita tubuh dan batin para Bodhisattva”.
Buddha memberitahukan pada Bodhisattva:
“Putera yang berbudi, dari sini ke Barat melewati dunia yang banyaknya bagai butiran pasir sungai Gangga, ada negeri Buddha bernama saha. di situ ada seorang Buddha, bernama Sakyamuni Tathagata”.
“Bila ada makhluk yang dapat mendengar nama Sakyamuni Buddha, para makhluk itu kelak tidak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi. Cahaya ini adalah dipancarkan oleh Sakyamuni Tathagata. Sungguh merupakan cahaya terindah dan suci tanpa noda. Membangkitkan suka cita di hati para Bodhisattva”.
Bodhisattva bertanya lagi pada Buddha:
“Baghavan, kenapa insan yang mendengar nama Sakyamuni Buddha bisa tak akan mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi?”.
Padmanetra Buddha menjawab:
“Wahai Putera yang berbudi, dalam kehidupan lampau Nya, saat Sakyamuni Tathagata masih menjalankan laku Bodhisattva, Beliau pernah berikrar, saat Aku telah mencapai ke Buddha an , barangsiapa mendengar nama Ku, semua kan dibuat tidak mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi”.
Tanya:
“Baghavan, para insan di dunia itu yang mendengar nama Sakyamuni Buddha kelak tidak akan mundur lagi?”.
Buddha menjawab, “Tidak juga”.
“Baghavan, apakah para insan di dunia itu tidak mendengar nama Sakyamuni Buddha?”.
Buddha menjawab, “Putera yang berbudi, semua mendengarnya”.
“Baghavan, para insan di dunia itu yang tiada kemunduran kenapa tidak mundur?.”
Buddha menjawab:
“Wahai putera yang berbudi, para insan mempunyai benih tidak mundur yang akan tumbuh karena mendengar nama Buddha tersebut. Para insan itu tidak ada kemunduran, bukannya mendengar nama barulah tidak mundur”.
“Putera yang berbudi, sekarang Aku akan menjelaskan maknanya pada Mu melalui sebuah perumpamaan”.
“Putera yang berbudi, bagaikan benih sebuah pohon baik itu yang besar maupun yang kecil. Namun bila tiada halangan dan memperoleh dukungan dari kondisi lingkungan, maka akan tumbuh tunas dan bertumbuh besar”.
“Putera yang berbudi, kenapa dikatakan sebagai benih?”
“Baghavan karena tiada rintangan maka disebut benih”.
Buddha berkata:
“Demikianlah wahai Putera yang berbudi, mendengar nama Tathagata akan menanamkan benih tak mundur. Oleh karena itulah para insan tersebut dinamakan sebagai tak mundur dari Anuttara Samyaksamboddhi”.
Yangjue Moluo Jing Bab 4
Manjusri Bodhisattva berkata pada Buddha:
“Baghavan, apakah para insan tidak ada karma akar?”
Buddha menjawab:
“Mereka memiliki karma akar, namun hanya sedikit yang bisa mendengar sutra ini. Asankyeya tak terhingga kesalahan itu semua akan disucikan, oleh karena apakah ? Tathagata telah berikrar agung selama asankyeya kalpa tak terhingga. Supaya para insan yang belum terselamatkan menjadi terselamatkan, yang belum bebas menjadi memperoleh pembebasan. Dengan akar kebajikan dari ikrar ini, matahari kebijaksanaan Tathagata bersinar, menyinari semua karma buruk yang tak terhingga dan melenyapkannya”.
“Dan lagi Manjusri, saat sang mentari belum terbit dan awan menutupi seluruh bagian dunia, namun begitu sedikit saja sinar mentari muncul, maka segala rintangan akan sirna, begitu pula dengan tumpukan karma buruk sejak asankyeya kalpa tak terhingga. Saat matahari sutra ini belum terbit, para insan lahir dan mati dalam samsara, namun begitu matahari sutra ini terbit, dalam sekejap tumpukan karma buruk sirna”.
“Oleh karena itulah, bila mendengar nama Sakyamuni Tathagata, walau belum membangkitkan Bodhicitta namun telah menjadi Bodhisattva”.
Oleh karena ikrar Tathagata, maka yang belum terselamatkan akan terselamatkan, Satya Dharma akan membuatnya sadar. Oleh karena itulah wahai Manjusri ! Barangsiapa mendengar nama Tathagata , maka dia adalah Bodhisattva , bukannya dia sendiri yang dapat menyingkirkan kilesha, demikian pula mereka kelak akan juga memperoleh tubuh yang telah Aku dapatkan ini.
diterjemahkan oleh Lianhua Shian
釋迦如來名號功德
不退轉法輪經卷第三
僧祐錄雲安公涼土異經在北涼錄[*]第二譯
阿難言。云何如來。得具足見無闕失見。具足聞佛具足見佛具足親近。
佛告阿難。汝不知耶。
阿難言。我實不知。
佛言。汝今諦聽。當為汝說。
阿難言。唯然世尊。願為解說。
阿難。汝今聞我釋迦牟尼佛。已聞當聞。如是等。皆得不退於阿耨多羅三藐三菩提。何以故。一切法身若有所說。其見聞者皆悉利益。阿難。若以一華供養如來。及般涅槃後。為佛舍利起塔供養。亦得不退於阿耨多羅三藐三菩提。阿難。乃至畜生。得聞佛名。亦得阿耨多羅三藐三菩提耶。
佛言。阿難。復有人聞釋迦牟尼佛音聲。稱其名號。皆是阿耨多羅三藐三菩提種子。若善男子善女人。聞釋迦牟尼佛名號。如其所說皆實不虛。阿難。譬如尼拘陀樹。若一若二若三若四。乃至五十百千無量等眾。止息其下皆蒙覆蔭。阿難。於汝意云何。尼拘陀子為大小耶。
阿難言。尼拘樹子最為甚小。
佛告阿難。如是尼拘陀樹。以水雨糞土人功因緣。積其日月漸漸長大。
阿難言。如是世尊。
佛告阿難。以尼拘樹子本甚微小。以水土日月因緣故。漸漸長大。如是阿難。得聞釋迦牟尼佛名。善根種子終不敗壞。不退於阿耨多羅三藐三菩提。亦復如是。何以故。無相種子於一切不住。是故不壞。以不壞故。如是種子不可毀壞。亦不取相。是故於一切法不壞。
阿難白佛言。世尊。為是如來本願之力。為是諸佛法應爾耶。
佛即答言。以本願力故。若有眾生聞我名者。皆得不退於阿耨多羅三藐三菩提。一切諸佛法亦如是。何以故。一切佛法皆平等故。
阿難言。一切佛法平等有何利益。
佛言。能令眾生雖不聞法以發願力故亦使得同聞法利益。
爾時阿難白佛言。世尊。如來成就未曾有法故。能大利益諸菩薩摩訶薩等。
佛言。如是如是。阿難。我今雖為眾生作大利益。若聞法者。無不得住利益福田。我於過去供養諸佛。不惜身命。一切皆捨。離諸貪嫉。勤修精進。諸根清淨。於一切法。不取不著。無所依止。是故阿難。我成菩提能大利益一切眾生。
——————–
佛說廣博嚴淨不退轉輪經卷第四
宋涼州沙門智嚴譯
佛告阿難。一心善聽。吾今解說。阿難當知。若有眾生。已聞今聞當聞釋迦牟尼佛名者。是諸眾生。皆於阿耨多羅三藐三菩提不退轉。所以者何。諸佛菩提無虛妄故。亦無貪慾及以瞋恚。
阿難。何況今日現於我前能以一華散我上者。若有眾生。我泥洹後形像舍利。能持一華以供養者。如是眾生亦於阿耨多羅三藐三菩提不退轉。
阿難白佛。若有畜生聞釋迦牟尼佛名者。皆於阿耨多羅三藐三菩提不退轉耶。
佛告阿難。若有畜生聞釋迦牟尼佛名者。是諸眾生皆種阿耨多羅三藐三菩提種子因緣。
所以者何。諸佛如來其有聞者聞必不虛。是故諸佛如來言無有二。阿難。譬如尼拘陀樹枝葉茂盛。能蔭百人至五百人。阿難於意云何。其樹種子為大小耶。
阿難白佛言。世尊。其子甚小。佛告阿難。是尼拘陀樹種子雖小。得地水火風虛空眾緣故。而得生長漸次廣大。如是阿難。彼諸眾生種菩提種子漸次增長。當成阿耨多羅三藐三菩提。而不可腐敗不可敗壞。所以者何。以不住一切法作種子故。而不腐敗亦無毀壞。
————
大乘寶雲經
爾時降伏一切障礙菩薩摩訶薩。遇是世尊所放光明往照其身。而從住處出詣彼佛。頭面恭敬禮佛足已一所而坐。及與無量菩薩大眾觸是光明。各各從於住處出詣彼佛。頭面作禮恭敬已畢卻坐一處。
爾時降伏一切障礙菩薩從座而起偏袒右肩。右膝著地在蓮華臺上。合掌向佛而前白言。
世尊。何因何緣有此光明遍照。種種雜色不可思議。清淨無垢悅樂一切菩薩身心。
是時佛告菩薩言。善男子。去此西方過恆河沙數世界。彼有佛剎名娑訶世界。是中有佛。名釋迦牟尼如來應供正遍知明行足善逝世間解無上士調御丈夫天人師佛世尊。
若有眾生得聞釋迦牟尼佛名號。是諸眾生則不退轉於阿耨多羅三藐三菩提。如是光明則是釋迦如來所放光明。清淨無垢微妙第一。悅樂一切菩薩身心。作是語已。
復白佛言。世尊。以何義故。有諸眾生得聞釋迦牟尼佛名。而不退轉於阿耨多羅三藐三菩提。
作是問已。芙蓉眼佛告降伏一切障礙菩薩言。善男子。釋迦如來於過去世行菩薩時已發誓願。我成佛時凡是眾生聞我名者。皆悉令得不退轉於阿耨多羅三藐三菩提。
世尊。彼世界中一切眾生聞佛名者盡不退轉耶。
佛言。不然。世尊。彼土眾生不聞釋迦牟尼佛名耶。
佛言。善男子。皆得聞也。世尊。彼土眾生無退轉者云何不退轉耶。
佛言。善男子。是諸眾生種植不退轉因。藉聞彼佛名號而生。今者如來見是事已。說彼眾生無有退轉。非但聞名而不退轉。
善男子。我今為汝當說譬喻成是義故。
善男子。如樹種子若大若小。但無事礙具諸外緣。即生萌牙乃至增長。
善男子。云何說是為種子耶。
對曰。世尊。無事礙故說為種子。
佛言。如是。善男子。聞如來名則便得種不退轉種。是諸眾生即得名為不退轉於阿耨多羅三藐三菩提。
——————-
央掘魔羅經卷第四
宋天竺三藏求那跋陀羅譯
文殊師利白佛言。
世尊。一切眾生無本業耶。
佛告文殊師利。彼有本業但少聞此經。
無量阿僧祇罪皆悉除滅。所以者何。
如來無量阿僧祇劫發大誓言。一切眾生未度令度。未脫令脫。
以此誓願善根。如來慧日光明所照。無量阿僧祇罪皆悉除滅。
複次文殊師利。譬如一切雲霧覆過。日未出時皆悉障蔽一切世間。
日光少出一切世間闇障悉滅。如是阿僧祇大罪積聚。乃至此經日未出時。
一切眾生輪迴生死。此經日出。阿僧祇惡大闇積聚一彈指頃。
於如來常恆不變如來之藏。若戲笑說若隨順他。此及道外。
若波羅夷無間惡業。阿僧祇罪須臾悉滅。
所以者何。若聞釋迦牟尼如來名號。雖未發心已是菩薩。
所以者何。以如來勝願一切世間是我有故。
諸未度者當令得度。化以正法悉令覺悟。
是故文殊師利。聞如來名者皆為菩薩。
非但自能速除煩惱。亦復當得我所得身。
–地藏菩薩本願經
世尊,現在未來一切眾生,若天若人,若男若女,但念得一佛名號,功德無量,何況多名。
是眾生等,生時死時,自得大利,終不墮惡道。若有臨命終人,家中眷屬,乃至一人,為是病人高聲念一佛名,是命終人,除五無間罪,餘業報等悉得銷滅。
是五無間罪,雖至極重,動經億劫,了不得出,承斯臨命終時,他人為其稱念佛名,於是罪中,亦漸銷滅。何況眾生自稱自念,獲福無量,滅無量罪。