Sutra Dharani Saat Dibabarkan Pertama Kali

Oleh: YM Bhiksu Tadisa Paramita Mahasthavira

Sutra Dharani Saat Dibabarkan Pertama Kali Harus Dihadapan Buddha, Diberi judul dan Direstui Buddha.

Kuan Se Yin Pusha adalah Penjelmaan Tathagata Cen Fa Ming Ju lai (正法明如來)Kelak pun Kuan Yin Pusha akan jadi Buddha menggantikan kedudukan Amitabha Buddha di Surga Sukhavati bergelar Buddha Pu Kuang Kung Te Shan Wang Ju Lai (普光功德山王如来). Disebabkan banyak suara suara keluh kesah dan penderitaan semua makhluk Beliau kembali menjelma jadi Kuan Yin Pusha dengan 12 ikrar agungnya.

Saat Kuan Yin Pusha mau babarkan Dharma Sutra Maha Karuna Dharani, Ia mengundang Guru Agung Sakyamuni Buddha ke istana Potalakung, untuk menjadi saksi dan merestui Sutra Maha Karuna Dharani untuk dipahami dan disebar luaskan. Kuanyin Pusha yang sudah sempurna paramita jadi Buddha mau turun tahta hanya jadi Bodhisattva jadi Pangeran Dharma, Beliau tidak sombong dan melekat kepada Kebuddhaannya. Semua Maha Bodhisattva mau membabarkan Dharmanya mesti mengundang Seorang Buddha Sakyamuni untuk jadi saksi dan merestuinya. buktinya lihatlah sutra sutra Di dalam Maha Tripitaka, semua disaksikan dan dibabarkan oleh Buddha asli. Tanpa adanya saksi dan restu Buddha, Dharma apapun bukanlah Dharma sejati. khawatir nya dharma mara, khayalan, atau menyimpang.

Begitupula Ksitigarbha mau babarkan Sutra Ksitigarbha saat Sakyamuni berkunjung ke surga Trayamtisa untuk menjenguk Ibunya Maha Dewi Maya; Sakyamuni Buddha mengeluarkan begitu banyak sinar dan suara untuk mempersonakan seluruh hadirin di surga Trayamtisa guna berdialog dan menginisisasikan Kstigarbha sebagai mewakili Buddha untuk menolong semua makhluk yang sangat menderita di alam tiga celaka pada khususnya dan di enam alam tumimbal lahir pada umumnya; Ksitigarbha Bodhisattva memiliki kesucian, kebijaksanaan dan pahala dan paramita sempurna untuk jadi Buddha; tetapi Beliau tidak mau jadi Buddha bila neraka belum kosong; Bila semua makhluk sudah tuntas tertolong dan diseberangkan Beliau baru mau jadi Buddha. Bayangkan Ksitigarbha yg sudah sempurna segalanya dan senantiasa dipujikan oleh Sakyamuni Buddha saja tidak mau jadi Buddha.

Manjusri Bodhisattva adalah seorang Buddha masa lampau yang bergelar Ta Shen Julai, juga Buddha yang bergelar Lung Cung Shang Curn Wang Julai, Sekarang menjadi Guru dari Tujuh Buddha; dan kelak menjadi Buddha kembali bergelar Pu Sien Julai (普现如来),Sekarang menjadi Bodhisattva juga bergelar Bodhisattva Miau Ci Siang 妙吉祥菩萨。 walaupun sudah pernah jadi Buddha 2 kali dan kelak jadi Buddha kembali, sekarang ia merendahkan hati bersedia turun tahta menjadi Bodhisattva sebagai Pangeran Dharma saja.

Setelah kita mengetahui kualitas Para Maha Bodhisattva yang sudah sempurna saja tidak mau menyandang gelar Kebuddhaan saat hadir dan menolong semua makhluk di dunia saha,; Tapi di dunia saha ini ada praktisi belum merealisasikan kesucian, kebijaksanaan dan welas asih secara sempurna sudah khayal dan dusta dengan menyandang dan bergelar Dharmaraja dan Buddha Hidup? Tanpa ada ciri agung dan kualitas Kebuddhaan. Tentu orang khayal tinggi, dusta besar dan sombong bagaimana ia bisa jadi Buddha? jadi Upasaka saja sudah gagal karena dusta besar, lalu bagaimana seorang pembohong bisa jadi Buddha?

Kiranya budaya malu dan takut Hiri Ottappa tidak dimiliki dan dipraktikkan oleh pelaku dusta besar juga belum menyadari sebab akibat terjatuh ke neraka Avici. Sungguh iba dan kasihan kepada orang yang terjerat khayal tinggi dan pelaku dusta besar!

Sebagai siswa dan umat Buddha kita harus berlindung kepada Buddha Dharma dan Sangha yang sejati. jangan mencari dan berguru kepada yang palsu, karena kita akan ikut khayal dan bisa tersesat.

Semoga Renungan ini menyadarkan kita semua semua dan kembangkanlah Kebijaksanaan, svaha. Amituofo.