礼教伦常 (Norma Hubungan Keluarga Yang Etis Dan Harmonis)

儒家治世、道家治身、佛家治心; Ajaran Confusius mengobati dunia; Ajaran Daoism mengobati tubuh; Ajaran Buddha mengobati hati.

儒家讲的是敬,道家讲的是静,佛家讲的是净; Confusius mengajarkan Penghormatan; Daoism mengajarkan Ketenangan; Buddha mengajarkan kesucian.

老人道、Norma kehidupan orang tua/lansia.
父母道、Norma kehidupan ibu dan ayah setengan baya
夫妻道、Norma kehidupan suami dan istri
丈夫道、Norma kehidupan kaum bapak/suami
妻子道、Norma kehidupan kaum ibu/istri
姑娘道、Norma kehidupan para anak perempuan/gadis
婆媳道、Norma kehidupan mertua dan menantu.

古人雲:“五倫之外無大道”,”五倫八德”是做人的綱領,也是一個人道德的基礎。《大學》曰:“自天子以至於庶人,壹是皆以修身為本。”修身行德本是每一個人的本份,只有我們每一個人都能立身行道,進一步才能家和、國治、天下太平,從而實現中華的復興。現今社會之所以出現一些亂相,就是因為人們忽視了傳統倫理道德的緣故,所以弘揚傳統道德教育是當務之急,也是我們每一個中國人所肩負的光榮使命。

有道才有德,無道便無德; 有德才有福,無德便無福。
道德是天地的規律,本分是個人的規律,我們違背了規律,人就有災難了。
家庭伦常道—构建和谐家庭培养良好的下一代! 老人无德,一家灾殃,子女不孝,没有福报,男人无志,家道不兴,女人不柔,把财赶走。老人要宣扬家风,父母要示范家风,夫妻要掌舵家风,子女要继承家风,孙辈要顺受家风,兄弟姐妹要竞比家风。道德是天地的规律,本分是个人的规律,我们违背了规律,人就有灾难了。
俗话说,“家和万事兴”。小至国家之强盛,社会之祥和,小至个人生活之幸福,事业之兴旺,身体之健康,均有赖和谐的家庭为基础。
本文是根据我国近代着名农民思想家、教育家王凤仪先生和释仁焕导师多年的语录、着作与讲座之精华整理而成。文中用质朴的语言,从伦理道德、传统礼教等方面,讲述每个人在家庭中应尽的本分;号召大家各行其道、各正本位,与家人和谐相处的基本道理。
什么是和谐?和是互相尊重,谐是互相礼让。在这家庭伦常中,我们只能对照自己、反省自己;如果拿这伦常道来对照、指责我们身边的人,必定适得其反。在家庭中,要懂得知恩、感恩、报恩,“不看别人好不好,只管自己对不对”,对父母来说,“不管子女孝不孝,但看自己慈不慈”;对子女来说,“不管父母慈不慈,但看自己孝不孝”,这样一家人就能和谐相处了。有道才有德,无道便无德,有德才有福,无德便无福。在举国上下齐心建立和谐家庭、和谐社会的今天,《王凤仪嘉言录》这本书或许对您和您的家庭有些许的帮助和收益。

Pepatah mengatakan: ” Tiada yang lebih mulia dari pada “Kelima Hubungan Normatif” dan “Delapan Kebajikan”.
Lima Hubungan Normatif:

  1. Hubungan majikan dan pembantu harus setia kawan, majikan berbaik hati, menghargai pembantu, pembantu pasti patuh dan loyal (setia).
  2. Hubungan darah daging orang tua dan anak, orang tua curah kasih sayang penuh dan anak anak pasti berbakti kepada orang tua.
  3. Hubungan suami dan istri penuh pengertian dan cinta kasih, suami harus menunaikan kewajiban sebagai seorang suami, ayah dan kepala keluarga, istri harus menghormati, lemah lembut dan mengikuti arah suami, semua masalah keluarga dibereskan secara musyawarah mufakat.
  4. Hubungan kakak dan adik ada perbedaan senioritas dan prioritas, kakak harus sayang adik, adik harus hormati kakak, kakak berlapang hati, adik penuh pengertian, hubungan kakak dan adik harus harmonis dan tidak pernah mau berebutan harta warisan orang tua.
  5. Hubungan dengan teman harus jaga kepercayaan. Jangan sembarangan umbar janji, beri nasehat seperlunya, membantu teman berbuat amal, tidak pernah diskriminasi terhadap teman yang kaya/berkuasa atau miskin. Bergaul dengan hati tidak munafik atau berpura-pura).

Delapan Kebajikan.

  1. Berbakti, kata Confusius, intisari berbakti ada 5 poi:
    1. Dalam rumah harus patuh dan manut kepada orang tua,
    2. Menjaga asupan makanan dan batin agar orang tua tetap sehat dan senang hati,
    3. Sewaktu jatuh sakit jauhkan dia dari kerisauan,
    4. Ada berita kematian jangan bersedih kepanjangan
    5. Sewaktu ada upacara sembahyang beri dia kehormatan (memimpin dan prioritas ). kelima poin ini dilakukan dengan sempurna, itulah arti Berbakti.
  2. Kasih sayang kakak adik. Kata Confusius, Pemimpin menjalani norma kebaktian, pembantu akan loyal pada nya. Kakak dan adik saling hormat menghormati, bisa diterapkan dalam bermasyarakat tentang santun kepada yang lebih senior, kerapian dan transparan mengurus keluarga bisa dijadikan model tata cara mengelola dalam kantor atau pemerintahan, niscaya akan sangat efektif.
  3. Setia kawan. Ada tiga kiat dalam bersosialisasi , yaitu: pencegahan, pertolongan dan larangan.
    Sebelum masalah terjadi, harus persiapkan pencegahan.
    Selama masalah terjadi, harus diberi pertolongan agar tidak jadi lebih parah.
    Sesudah masalah terjadi, harus evaluasi kejadian agar tak terulang lagi atau larangan.
    Pencegahan paling dianjurkan, kemudian pertolongan dan terakhir larangan.
  4. Kepercayaan/kredibilitas. Kata Confusius; “Hendak orang lain percaya kepada kita, jaga mulut dan kerjakan apa adanya, lama kelamaan, hasil kerja nyata kita akan dilihat, didengar dan dinilai orang lain, mana mungkin orang lain bisa sangkal”.
  5. Sopan santun. Sopan santun bisa menjaga kerukunan bernegara dan bermasyarakat, misalnya, Perintah pemimpin ditaati bawahan, orang tua kasih sayang, anak-anak berbakti, kakak pemerhati, adik santun, suami kalem istri lembut, ipar baik menantu penurut, itulah norma sopan santun.
  6. Keadilan. Ada satu kata yang sering disalahgunakan orang, kemarahan. Ada satu perbuatan yang sering diabaikan orang lain, kebenaran. Kemarahan mencemar hati, kebenaran menjunjung tinggi keadilan.
  7. Bersih dari (korupsi, kolusi dan nepotisme). Andaikata rakyat tidak jeli membeda, habislah riwayatnya. Seseorang tidak diberikan pelajaran sopan santun, mana mungkin bisa bersih.
    Norma sopan santun dan keadilan tidak ditanamkan, hukum negara tidak akan berjalan efektif, menganjurkan perilaku yang sopan santun dan berkeadilan, itulah makna bersih.
  8. Tahu malu. Orang bijak harus junjung tinggi perilaku yang baik, dapat dipercaya dan berguna bagi orang banyak, tapi tidak menuntut orang lain berbuat yang sama, oleh karena itu, orang bijak harus tahu malu, maka bisa lihat noda, kalau tidak tahu malu, tidak akan dipercaya, tidak berguna bagi khalayak ramai, orang yang tidak tergoda oleh tahta, harta dan wanita, tidak takut difitnah, tidak ragu-ragu menjalani kebenaran norma, selalu memperbaiki diri, tidak tergoda oleh materialis, itulah orang bijak yang sejati.

Lima hubungan normatif dan delapan kebajikan ini adalah kharakter dasar dari prilaku manusia, basis moralitas seseorang. Dalam catatan {Da Xue}: “Dari Baginda yang terhormat sampai rakyat jelata, semuanya harus berpegang teguh etika moral dan terus menerus membina diri”. Membina diri dan berperilaku etis adalah moral luhur, kita harus memberi contoh baik dulu, baru bisa menuntun anggota keluarga berlaku yang patut, selanjutnya terjun kemasyarakat, membantu menjalankan pemerintahan yang bersih, memulih kejayaan bangsa dan negara.

Masyarakat kini timbul banyak kekacauan, karena kita sudah lalai dengan ‘Pendidikan Moral’ yang berbasis keluarga ini, jadi sangat URGENSI bagi kita untuk menyebarluaskan ajaran budi pekerti ini, ini adalah amanah yang mulia bagi kita semua.

Pegang teguh ajaran Confusius, kebajikan timbul, tiada pegangan maka tiada kebajikan, bermoral baik berkah timbul, tiada bermoral tiada berkah, moralitas adalah hukum alam, kewajiban pribadi adalah hukum individu, apabila manusia melanggar hukum ini, akan menuai kecelakaan/bencana.

Normatif dalam hubungan keluarga, adalah membina keluarga harmonis dan mewariskan prilaku yang baik untuk anak cucu, jika orang tua tiada bermoral, maka keluarga tersebut akan tertimpa musibah, anak-anak tidak berbakti, miskin dalam segala hal (materi, spritual dan intelektual), lelaki/kepala keluarga tidak bertanggung jawab, anggota keluarga tidak berlaku santun, dan susah cari nafkah.

Kepala keluarga harus menggalakkan pendidikan budi pekarti yang berasas keluarga, pertama ibu bapak harus menjadi suri tauladan bagi anggota keluarga lain, suami istri harus mempunyai visi dan misi yang sama dalam hal mendidik anak-anak, kakak dan adik saling berlomba menjalankan pendidikan ini. Anak-cucu harus berkewajiban meneruskan ajaran keluarga ini. Apabila kita keluar dari ranah pendidikan ini, maka moral anggota keluarga akan jadi ambruk
Peribahasa mengatakan: “KELUARGA HARMONIS SEMUA URUSAN LANCAR”. Ini adalah awal yang baik dari kebahagiaan, kesehatan dan rejeki berlimpah, terus berkembang jadi masyarakat madani dan negara makmur.

Naskah ini kutipan dari bapak Wang Feng Yi, Beliau adalah seorang pemikir/filsuf dan guru pendidikan. Ada lagi kutipan kata-kata mutiara dari khotbah Dharma dari pembimbing Bhiksu Ren Huan, Sekelumit yang intisarinya saja, dengan bahasa gaul, dari moral budi pekerti, pendidikan berbasis keluarga, menguraikan kewajiban setiap anggota keluarga, menganjur kepada kita semua menerapkan budi pekerti, menunaikan kewajiban kita dalam keluarga dan berhubungan yang harmonis dengan setiap anggota keluarga.
Apa definisi dari harmonis itu? Definisinya adalah saling menghormati dan saling mengalah. Dalam hubungan normatif, kita hanya mencermin diri, intropeksi diri, tidak mencela orang lain, karena kita tidak mau masalah kecil jadi ruwet dan berkepanjangan. Dalam hubungan dengan anggota keluarga, harus mengutamakan prinsip tahu berterimakasih dan membalas kebaikan.

“Jangan menilai orang lain baik atau tidak, yang penting kita harus bertindak semestinya”.

Bagi orang tua, “Jangan menilai anak-anak berbakti atau tidak, tapi tanyalah diri kita apakah kasih sayang sudah kita pancarkan belum”.

Bagi anak-anak: “Jangan sangsi kasih sayang dari orang tua, tapi tanyalah diri kita apakah sudah menunaikan kebaktian atau belum”.

Dengan demikian semua anggota keluarga bisa berkumpul damai dalam satu atap, adaptasi ajaran Confusius maka kebajikan timbul. Ada kebajikan pasti banyak rejeki, tiada menjalankan kebajikan hanya omong kosong belaka.

Jikalau semua warga negara membangun keluarga yang harmonis, niscaya idaman kita pasti tercapai. {kutipan dari kata mutiara Wan Feng Yi}, Tulisan sekelumit ini mudah-mudahan bermanfaat bagi anda dan keluarga anda.

老人道

  1. 老人是一家的天德星,以德为根。“德”是担当一家的过,和平一家的过。
  2. 老人性如灰,温和无火气,少说话,不唠叨,不说家人长短,带头缘起一定互相看好处,还得要兜满家。
  3. 福德具足、温和厚重叫做性如灰。
  4. 知足常乐,在家颐养天命。宣扬家风,赞叹祖德,教育子孙懂得知恩、感恩、报恩。
  5. 不要管闲事,不要过多牵挂子孙,“儿孙自有儿孙福”。
  6. 子女的事不要干涉,放手让位给后辈来当家,不摆老资格。
  7. 家里有问题,首先是老人行为有漏洞了。一是不守本分,二是过分。
  8. 家里有问题,老人应生惭愧心:是我老人没做好,有缺德之处,没把家人教育好。
  9. 家里不管谁有错,不管发生什么灾难和是非,都不外扬家丑。
  10. 不造是非,不说是非,不传是非,不听是非,要担当是非,不怕是非。调和一家不生是非,不然老人就是缺德。
  11. 家是否发达,子孙是否兴旺,与堂上老人有无善根福德直接有关。老人有德,子孙兴旺;老人缺德,一家灾殃,家道不兴,香火衰败。
  12. 老人如何使一家兴旺呢?就是要多行善事,广积阴德。一方面可修德免罪,一方面为子孙培德扎根,庇荫子孙。
  13. 老人托起一家的福报,创造一家的福德。福德是一代比一代强,福报是一代比一代兴旺发达;子孙比你强,说明你有德,否则就是无德。
  14. 老人如大地,默默地承载一切,包容一切,化育一切。老人胸怀宽大,家庭福报就大。
  15. 老人爱人爱物,家庭子孙就兴旺。如果老人贪了,就将家庭的全部福报吃完了。
  16. 老人有德是最好的风水,最高等的风水。

Norma kehidupan Orang tua/lansia.

  1. Lansia ibarat bintang terang dalam keluarga, berasas kebajikan, menetralisir dan mendamaikan perselisihan dan perseteruan dalam keluarga,
  2. Orang tua harus bersikap tenang, tidak emosi, berkomentar seperlunya, tidak mengomel, memuji atau mengkritik sepantasnya, membimbing anggota keluarga saling menghormati, saling mengalah, hidup rukun dan damai dalam satu atap, mewujudkan keharmonian dalam keluarga.
  3. Memiliki berkah dan kebajikan sempurna, bersikap kalem, tenang dan bisa diandalkan, itulah bintang keberuntungan dalam keluarga.
  4. Bersyukurlah, menikmati hari tua dalam rumah, mengembang tradisi keluarga, menjunjung tinggi kebajikan–kebajikan leluhur, mendidik anak cucu agar bisa tahu berterimakasih dan selalu hendak membalas budi kebaikan orang lain.
  5. Jangan ambil pusing dengan urusan anak cucu, karena mereka ada karunia/berkatnya sendiri.
  6. Jangan campuri urusan cucu, biar orang tua mereka yang membereskannya, jangan mentang-mentang tua lalu mau menunjukan supremasi tetua.
  7. Masalah interen keluarga timbul pasti kelakuan orang tua tidak sepatutnya dan keterlewatan.
  8. Masalah timbul, orang tua mesti merasa bersalah, karena tidak membimbing pendidikan/sopan santun dalam keluarga dengan baik.
  9. Kebobrokan anggota keluarga, jangan disebar keluar rumah.
  10. Tidak bergosip dan menyebarkan gosip, tidak mau mendengar gosip, tapi harus menghadapi, tidak mengelak dan harus bisa menetralisir gosip dalam keluarga, itu diantara satu tanggungjawab orang tua dalam keluarga.
  11. Apakah keluarga bisa maju, anak cucu bisa bersopan santun dan sejahtera, sangat erat hubungannya dengan akar kebajikan dan berkah orang tua, orang tua berkebajikan dan berkah, anak cucu tahu adat dan tiada kekurangan. Kalau orang tua berkelakuan tidak pantas, anggota keluarga menerima akibatnya, karena tiada ajaran berbasis keluarga maka anggota keluarga akan terpuruk semuanya.
  12. Bagaimana agar keluarga sejahtera? Semestinya diperbanyak perbuatan amal, memupuk kebajikan yang tak perlu diketahui orang lain, maka kebajikan terselubung ini bisa mengurangi perbuatan jahat, membina moral dan etika yang baik bagi anak cucu yang akan melindungi mereka di kemudian hari.
  13. Orang tua melestarikan berkah dan kebajikan. Berkah dan kebajikan dari nenek moyang harus bertambah baik dan prospektif, anak cucu lebih unggul dari orang tua, berarti bimbingan orang tua sukses, kalau sebaliknya berarti orang tua gagal.
  14. Orang tua ibarat bumi, dian-diam menanggung, mengayomi dan memberi contoh kepada semua orang. Orang tua harus berbesar hati maka keberuntungan keluarga akan bertambah besar.
  15. Orang tua menebar kasih sayang, maka anggota keluarga makmur raharja. Apabila orang tua serakah, maka keberuntungan keluarga akan terkuras habis.
  16. Orang tua berkebajikan, itu adalah (Hong sui) tata letak rumah yang paling ideal, paling bagus.

父母道(中年道)
1、一家的天福星,以志为根。即以全家安乐为己任,造福一家。
2、上要尊老,下要爱幼。用感恩心去完善一切,让家庭上下和睦。
3、向子女宣扬老人、老祖宗的功德,做尊老敬老的尽孝榜样给子女看,用感恩先辈的恩德,来启蒙后代。
4、不安排老人做事,他们喜欢什么就做点什么,但要多关心老人,常劝他们多休息。
5、父母是人伦之始,阴阳之道,阴为母,阳为父。阴阳和,才能万物生长,阴阳不合,精神痛苦,情不投意不合,即生育的子女,性质一定不好,或者儿女缺乏。
6、父母是孩子的第一任老师,家庭是孩子的第一所学校。
7、小孩子是否健康与母亲关系很大,有无智慧与父亲关系很大,是否福德庄严就看父母是否经常以快乐的爱心去做事做人。
8、子女不听话,不孝顺,首先要问自己是否也不孝顺老人,是否有做不对的地方。对上不认可父母(老人)的功德,对下(子女)怎么教育都不到位。
9、孩子不明理等于是果子酸了。果子酸了要在树根上下功夫。
10、不要怨恨子女,更不能打骂子女,因为子女的成败也与父母本身的心性德行有关,第二要考虑到自己教育的方法是否有不当之处。
11、教育孩子五步曲:养、育、教、领、导,但不许管。重点要培德,把道德教育好。
12、“管”是父母任着自己的性子,找儿女的错处,拂逆他的性子,所以往往越管越管不好。因为用脾气管儿女,不但管不好,反把儿女的脾气激起来,碰起性来,甚至父子成仇,都是父母不明白道的缘故。
13、孩子不用管,全凭德行感化。明白他的个性,帮他砍小枝、留大枝。不娇、不溺、不打、不骂。多鼓励,常肯定,少批评,不用物质诱惑。
14、正人先正己,父母要先化除为禀性,涵养天性。懂得先克己,方能教化儿女。不论儿女孝不孝,但问自己慈不慈。
15、小孩是自己的,也是社会的,是天地的。小孩教不好,小的影响自己家庭,大的影响社会,也有负天地之恩。把孩子教育好,责任重大。

Norma kehidupan ayah dan ibu (setengan baya).

  1. Dasarnya berkewajiban mencari nafkah, mencukupi sandang, pangan dan papan dalam keluarga, seterusnya mendamaikan dan merukunkan semua anggota keluarga agar tercipta keluarga harmonis.
  2. Dalam rumah hormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, menyelesaikan semua urusan dengan kasih, agar semua anggota keluarga merasa aman dan damai.
  3. Memberi pengertian kepada anak-anak, betapa besar warisan leluhur berupa pendidikan budi pekerti berasas keluarga ini, memberi contoh bersopan santun dan berbakti kepada orang tua, dan selalu bersyukur adanya berkah warisan leluhur ini, agar generasi muda bisa mengikuti.
  4. Jangan memberi tugas kepada tetua, biar mereka sendiri mengatur mau berbuat apa, hendaknya banyak memperhatikan dan menasehat mereka agar banyak beristirahat.
  5. Semua anak berasal dari rahim ibu, terlahir karena ada ayah, ibu berlambang negatif, ayah sifatnya positif, unsur “yin” dan “yang” ini klop maka terciptalah seisi dunia, jika kedua unsur ini bertentangan rasanya sangat menderita, jika kedua belah pihak tidak sejalan, meskipun ada keturunan, pasti kualitas tidak baik atau kuantitas tidak memadai.
  6. Ibu dan bapak adalah guru pertama dan pendidikan dalam rumah adalah sekolah permula bagi anak-anak.
  7. Kesehatan anak tanggung jawab ibu, kecerdasan anak tanggung jawab bapak, jadi pertumbuhan anak-anak jadi sehat dan cerdas sangat tergantung pada pendidikan ibu dan bapak.
  8. Anak-anak tidak penurut, pembangkang, sebagai orang tua harus kaji diri dulu, apakah kita sudah berbakti kepada orang tua, apakah diri kita masih banyak kekurangan, apabila kita sendiri durhaka kapada orang tua, apakah kita bisa berharap anak-anak patuh/bakti kepada kita?
  9. Anak-anak jadi pemberontak ibarat petik buah yang asam, jikalau hendak mengubah rasa asam kecut ini, masalahnya ada di akarnya.
  10. Jangan marah apalagi caci maki atau pakai kekerasan terhadap anak-anak, karena kualitas baik seorang anak sangat dipengaruhi oleh perilaku orang tuanya, disamping itu metode pendidikan juga sangat penting
  11. Lima langkah pendidikan anak-anak, yaitu saat lahir, saat kanak-kanak, saat bersekolah, saat dewasa dan saat berkeluarga. Tapi tidak boleh di-intervensi, yang penting membina etika moral, utamakan pendidikan budi pekerti.
  12. Kalau orang tua selalu emosional dan mencari-cari kesalahan anak-anak akan berdampak tidak baik, mungkin si anak tidak mau mengikuti kemauan orang tua, permusuhan ini akan makin lebar dan runyam, bisa jadi fatal, bapak dan anak bisa jadi musuh bebuyutan, ini semata-mata karena bapak tidak bisa menahan emosinya.
  13. Anak sudah besar tidak perlu diurus, hanya perilaku baik kita bisa mempengaruhi mereka. Mengerti sifat tabiat mereka, membantu mereka mengatasi masalah, tidak memanjakan dan memperlakukan khusus pada mereka, jangan memukul atau marah-marah. Memberi dorongan dan keyakinan pada mereka, tidak mengkritik berlebihan dan tidak berjanji yang muluk-muluk….
  14. Hendaknya meluruskan diri dulu baru meluruskan orang lain. Begitu juga orang tua harus berperilaku, berakhlak baik dan bisa mengendalikan diri dulu, lantas bisa mendidik anak anak, tidak usah menilai anak-anak berbakti atau tidak tapi tanyalah diri apakah sudah cukup memberi kasih sayang.
  15. Anak-anak bukan semata milik orang tuanya, tetapi dimiliki oleh masyarakat, langit dan bumi. Didikan anak tidak tepat, mempengaruhi rumah tangga, masyarakat dan anugerah bumi dan langit. Tugas mulia kita adalah mendidik baik anak-anak sendiri.

夫妻道
1、夫妻是一家的天吉星,以爱为根。
2、整个家庭的建立都是以爱为根,没有爱无法建立的家庭,爱是成家的第一条件。
3、有缘爱一个人,首先要了解对方的本分。成全对方、完善本分。启蒙对方发挥本分。不管束对方的自由权,应给予对方快乐,不应给对方烦恼。相互成全,相互理解对方的生理和心理。
4、爱的标准:真爱无私,觉爱无架(价),博爱无条件,实爱无成见。
真爱无私:尊重对方,不给对方添麻烦。
觉爱无架(价):不抬高身份,不把爱当作买卖。明白对方好处,赞叹对方好处;理解对方的难处,原谅对方的过。如对方有过,能启蒙指导对方改过。
博爱无条件:不管人,不束缚对方。给对方自由权。
实爱无成见:真信不疑,不要怀疑对方。
能做到这些,就会家和万事兴。
5、爱是和谐的缘起,也是和谐的总纲,没有爱不可能建立和谐的家庭。
6、夫妻结合有三因缘:第一,是为了生活上互相照顾,互相关心;第二,是为了生儿育女,传宗接代,为世界留下一个好的人根;第三,是为了更好地关心和照顾双方的父母,让老人放心、欢喜。
7、夫妻之间要做到相互补漏,而不是互相埋怨。
8、本来是丈夫的事情,但是丈夫忘记做了,妻子不要埋怨,要认真把事情有做好;反过来,丈夫也要这样做。对方做不到的自己补上去。这就是互相补漏。
9、成家后,男人若不能把女人领到道上,不能上孝公婆,中悌兄弟姐妹,下慈儿女,就是自己十分尽孝,老人也不放心。女子婚后若不能助夫成德,就是自己孝敬公婆,老人也不安心。
10、丈夫多照顾岳父岳母,妻子多孝敬公公婆婆;譬如给老人买东西,应该是女婿亲自给岳父岳母,媳妇亲自送给家公家婆。
11、男女平等是指权力上平等,享受上平等。在本分上、礼节上绝对不能平等。
12、男有男的本分,女有女的本分,阴阳各有其位。男子以刚正为本;女子以柔和为本。 “刚”是不动性(不发脾气),“正”是合乎正理。“柔”要性如水,“和”就要合乎理。所以刚正就是柔和,柔和就是刚正,名词虽然不一样,精神却是一样。
13、夫妻闹矛盾,一是违背天地赋予的恩;二是违背父母赋予的情;三是违背自己本命多生多劫本分的因缘。违背生命本分的因缘,生命就失去正报的依靠。夫妻分裂,就是生命的分裂。
14、夫妻道,也就是阴阳道,夫义妇顺,阴阳气顺,互相不克,不但不生病,不夭亡。还能家齐,子孙昌旺。所以,男子要明女人的道,女人要明男人的道,家庭才能合乐。
15、性(天性)合、心合、身合。才是夫妻真正的和谐。
16、志界夫妻是相互感恩,绝不怨人。意界夫妇是快乐的,夫领妻成道,妻助夫成德,绝不生气。心界夫妇是礼仪夫妇,就会相互管辖啦!身界夫妇,是打骂夫妇,搅扰一生。

Norma kehidupan suami dan istri
1, Perjodohan suami istri adalah lambang karunia, berasas cinta kasih.
2, Tatanan rumah tangga dibangun atas dasar cinta, suami istri tidak bisa menata suatu keluarga tanpa cinta, jadi cinta kasih adalah syarat utama dalam membina suatu keluarga harmonis.
3, Berjodoh mencintai seseorang, hendaknya mengerti sifat tabiat orang tersebut. Memberi perilaku baik, biar orang yang kita cintai bisa mengembangkan talenta/kemampuannya, jangan mengekang kebebasannya, memberi kebahagiaan dan jangan menebar kegelisahan, saling memberi, saling paham lahir batin masing-masing.
4, Rujukan cinta, cinta sejati tidak egois, tiada sok gengsi, tanpa syarat dan tiada berpandangan negatif.
Tidak egois, harus menghormati dan jangan membuat kegaduhan.
Tiada sok gengsi, tidak mengangkat diri, jangan memperjualbelikan cinta, menerima dan mengagumi kebaikannya, mengerti kelemahan dan memaafkannya, apabila ada kesalahan hendaknya bantu memperbaikinya.
Tanpa syarat, jangan mau tahu setiap gerak geriknya, jangan mengikatnya, memberi kebebasan kepadanya.
Tiada berpandangan negatif, mutlak percaya jangan menaruh kecurigaan.
Jika bisa berbuat demikian, niscaya keluarga akan banyak berkah dan harmonis.
5, Cinta adalah kerukunan, tanpa cinta tiada keluarga harmonis.
6, Pertemuan suami istri ada tiga sebab; Pertama, agar bisa saling membantu dalam menempuh bahtera hidup. Kedua, demi keturunan, agar mendidik anak yang baik bagi keluarga dan masyarakat. Ketiga, agar bisa menjaga dan merawat orang tua kedua belah pihak, biar orang tua bisa merasa damai dan bahagia dihari tua mereka.
7, Antara suami dan istri harus saling memberi, bukan saling menuntut.
8, Suami lalai terhadap kewajiban, istri yang bijaksana jangan mengumpat, tapi bantu membereskannya, sebaliknya, sebagai suami juga harus berbuat demikian, selalu siap membantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah. Inilah indahnya saling mengisi.
9, Setelah pernikahan, suami harus membimbing istri menghormati ibu bapaknya, rukun berdampingan dengan saudara kandung yang lain dalam rumah, dan merawat anak-anak dengan baik. Jikalau hanya sang suami, tidak ikut serta istrinya berbakti kepada orang tuanya, sebagai orang tua tetap merasa tidak puas.
10, Suami istri harus saling memperhatikan mertua, misalnya memberi kado hendaknya menantu yang memberi kepada mertua.
11, Emansipasi wanita adalah perwujudan persamaan hak dan kewajiban. Sejatinya dalam etika sopan santun tidak berlaku persamaan ini.
12, Sifat lelaki “keras” (yang) tapi sifat perempuan “lembut” (Yin), masing-masing berperanan tidak sama, sifat keras atau tegas tidak emosi, junjung tinggi kebenaran. Sifat “lembut” bagaikan air, dan menabur “perdamaian” untuk semuanya, jadi dalam “ketegasan” ada “kelembutan”, dalam “kelembutan” ada “ketegasan”.
13, Akibat suami istri sering ribut, 1, tidak tahu bersyukur atas anugerah dari langit/Tuhan, 2, mengabai kehendakan orang tua, 3, merusak jodoh baik yang telah dipupuk sejak berkalpa-kalpa lalu. Jiwa akan kehilangan sandaran. Suami istri bercerai, air mata berurai-urai.
14, Norma kehidupan suami istri, sesuai dengan hukum alam ada “yin” dan “yang”, suami berkeadilan dan membela kebenaran, istri mendorong dan mengikuti, saling membantu, tidak akan jatuh sakit, dan panjang umur, bersama-sama menopang dan membangun rumah tangga, anak cucu bejibun/banyak. Oleh karena itu, suami istri harus saling mengenali sifat atau tabiat pasangannya, agar tercipta keluarga yang rukun dan damai.
15, Suami istri cocok/serasi pada watak, jiwa dan raga masing-masing, itulah pasangan yang ideal.
16, Norma kehidupan suami istri harus merasa bersyukur memiliki visi dan misi yang sama, jangan menyalahi pasangannya. Secara rohani suami berkewajiban menuntun istri dijalan Tao/Tuhan, istri harus membantu suami menyempurnakan ahklak kebajikannya, tidak boleh marah-marah. Menjalin hubungan batin Suami istri harus saling menjaga perasaan. Kalau mengutamakan sifat keduniawian pasti timbul banyak perselisihan.

丈夫道
1、男子汉大丈夫要说话算数,一就是一,二就是二,说到做到。
2、做不到就不要说,说话不算数就没有尊严。
3、男人属阳,阳即无私。无私就是表达对一家的爱。
4、有私心就会暗中做违背良心的事,令全家烦恼,这种不是好男人。
5、男人要“刚”。刚不是打人骂人,打人骂人的男人是无能的男人。
6、“刚”是不但不打人骂人,而且被骂也不回答、不反驳、不烦恼,如如不动,被骂也不动性(不发脾气)才是刚。顺逆当头,安然自在,做到就是大丈夫。
7、男人分有三夫:弱夫、暴夫、丈夫。
8、弱夫也叫懦夫,撑不起家庭。唯唯诺诺,说而不做,不敢担当事情,把女人推到前面,专听女人指挥。
9、暴夫则非打即骂,不讲道理。不明白自己责任所在,所以才敢胡作非为。
10、丈夫则勇于承担一家的责任,以理服人,一家人有过错反过来自己生惭愧心。
11、为人丈夫,要从“三纲”上定住位,三纲是指性纲、心纲、身纲;不动禀性(不发脾气)为性纲;不起私欲为心纲;没有不良嗜好为身纲。生气是性纲倒;骂人是心纲倒;打人是身纲倒。“纲”是领的意思,必须要把女人领在道上,上孝公婆,中和妯娌,下慈儿女。
12、男人是一家的栋梁,要能明理,有志气,领妻不管妻。
13、如果男人做到位,则家中少灾难;如果男人做不到位,则家中多灾多难。

Norma kehidupan kaum suami
1, Lelaki sejati harus menepati janji, tidak pernah ingkar janji.
2, Jangan mudah buat janji kalau tidak bisa memenuhinya, menjaga kepercayaan orang lain terhadap diri kita sanga penting.
3. Lelaki simbol positif (Yang), maksud positif yaitu tanpa pamrih mencurahkan kasih sayang terhadap seluruh anggota keluarga.
4. Lelaki egois diam-diam menyeleweng di luar, selalu membawa malapetaka bagi keluarga, itu lelaki yang tidak baik.
5, Lelaki sejati harus tampil tegas, tapi tidak bertemperamen tinggi atau ringan tangan.
6, Ketegasan lelaki bukan dengan caci maki atau tunjuk otot, sebaliknya sewaktu diomeli tetap diam tidak menjawab, tidak membalas, tidak ambil pusing bagaikan tidak terjadi apa-apa, inilah ketegasan. Menghadapi urusan apapun, tetap bisa tenang, inilah typical lelaki sejati.
7, Ada 3 type lelaki, yaitu ‘lelaki pengecut’, ‘lelaki temperamen tinggi’ dan ‘lelaki sejati’.
8, Lelaki pengecut, tidak mau bertanggung jawab atas pengeluaran rumah tangga. Hanya berbicara tapi tidak ada tindakan, tidak mau ambil resiko, selalu sembunyi dibelakang istri atau mengekori istri.
9, Lelaki temperamen tinggi kalau tidak main hakim sendiri pasti mengumpat, sumpah serapah, tidak mau tahu salah atau benar, karena tidak bertanggung jawab maka berbuat sesuka hati.
10. Lelaki sejati tanggungjawab sepenuhnya semua pengeluaran keluarga, selalu mengutamakan musyawarah mufakat, kesalahan anggota keluarga selalu diambil alih sebagai bahan mengkaji kekurangan dalam dirinya.
11. Lelaki sejati membina diri dari 3 aspek, yaitu sisi rohaniah, hati dan jasmaniah, bisa menahan diri rohaniahnya baik, tidak serakah atau egois hatinya baik, berperilaku baik jasmaniahnya baik. Cepat emosi mencemari rohani, caci maki mencemari hati, main hakim sendiri mencemari jasmani. Dalam keluarga harus bisa menuntun istri kejalan yang benar, yaitu berbakti kepada orang tua, rukun dengan ipar dan adik, menyayangi anak-anak.
12. Lelaki adalah sokoguru keluarga, harus bijaksana, berwibawa menuntun istri bukan mencampuri urusan istri.
13, Dalam keluarga lelaki berperanan semestinya, maka nestapa akan banyak berkurang, sebaliknya siap-siaplah menderita.

妻子道
1、女人是国之母,家之妇,人之妻。
2、女人要柔和,安祥笑容,和一家的人缘。
3、如水一般随圆就方,合五色调五味,原质总是不变。随遇而安,随贫随富,可高可低,如水能养育万物,又不与万物相争,处在最低的地方,低矮就下,常认不是,是为女人的本分。
4、女人多事,男人无声;女人不柔,家财不旺。
5、不要刚暴,不要急躁,不要罗嗦多嘴,更不要去管男人的事。应助夫不累夫。
6、为人妻,自要先从“三从”上定住位,才能助夫成德。“三从”是指性从天理,心从道理,身从情理。怎样才是“身从情理”?应做的事,亲自去做。上孝公婆,中和妯娌,下教儿女,全都是自己的本分。不怕苦,不怕难。做后也不生气、不埋怨、不后悔。“心从道理”:指除去争贪搅扰的私心。所思所想的都是如何报老人之恩?如何和睦妯娌,如何教导儿女?心存全家的好处,所行之事,自然处处合道。“性从天理”:以不动秉性为主,还要化除禀性,圆满天性,方能厚德载物。
7、女人有三妇:悍妇、弱妇、媳妇。
8、女人刚暴,管着男人,精神上欺压男人,说话像打雷一样,非常强悍,一手遮天,叫悍妇。这种家庭阴盛阳衰,丈夫会未老先衰,甚至夭亡,生下来的小孩也不中用。
9、女人什么事也不做,全部依赖丈夫、依赖父母,叫弱妇。
10、女人好吃懒做,怨天尤人是一家的扫把星,悍妇和弱妇都不是媳妇。
11、媳妇的意思是平息一家的不和,做和睦一家的吉祥使者,对人人平等、和气,齐满一家的福气。
12、媳妇当性如水,性如水要知足常乐,意为根,托满家,和颜悦色。为一家的喜星,上孝父母,中和妯娌,下慈儿女能助夫成德。使丈夫无内顾之忧,能报效社会,立身行道,扬名显亲。不但治家如此,即在社会工作,也能恪守本分,建功立业。才能家道长久,福禄长享。
13、一个家庭是否安乐,是否安静,是否兴旺发达,妻子的作用是非常重要的。女人能做一个性如水的妻子,定生贵子,定能助夫成德,家庭美满。

Norma kehidupan kaum istri
1, Istri ada 3 predikat, yaitu seorang Ratu ( bagi keluarga), Ibu (bagi anak-anak) dan Istri (bagi suami).
2, Pembawaan seorang istri harus lembut, tenang dan tersenyum simpul. Rukun dengan seluruh anggota keluarga.
3, Ibarat ilmu air, bisa membentuk diri mengikuti wadah apa saja, menari mengikuti suara tambur, tapi tetap utuh seperti sedia kala. Sampai kemana saja selalu tetap hati, percaya diri, tak peduli keadaan miskin atau kaya, kedudukan tinggi atau rendah, seperti air sungai/laut bisa menaungi/menerima semua buangan dari daratan, tapi tidak pernah mau berlomba atau berkompetisi. Waktu susah harus bersabar, sering mengalah dan mengakui kesalahan, itulah watak sejati seorang istri.
4, Istri banyak pekerjaan rumah, suami harus membantu. Jikalau istri tidak lemah lembut, rejeki keluarga pasti seret.
5, Tidak pakai kekerasan, tidak terburu-buru, tidak mengomel terus atau bermulut bawel/cerewet/usil, apalagi mencampuri urusan lelaki, seharusnya membantu bukan membebani suami.
6, Sebagai seorang istri, membantu suami jadi berkebajikan harus mengacu pada 3 prinsip, yaitu 1, kodrat mengikuti hukum alam, 2, suara hati mengikuti etika norma, 3, badaniah mengikuti norma kewajiban. Kewajiban apa? Seperti menunaikan kewajiban rutinitas pekerjaan rumah, berbakti kepada mertua, rukun berdampingan bersama ipar dan adik, dan mendidik anak-anak. Jangan mengeluh tentang susah dan payah, tidak marah, tidak berkeluh kesah, atau menyesali suatu perbuatan di kemudian hari.
Suara hati mengikuti etika norma, tidak egosentris, serakah berlebihan dan mengadu-domba sesama anggota keluarga. Konsentrasi pikiran pada berbakti kepada yang lebih tua, hidup berdampingan dengan ipar dan adik secara rukun dan damai, berpikir dengan cara yang lebih baik mendidik anak-anak, fokus pada memperindah keharmonisan keluarga, apa saja yang dikerjakan, pasti disambut baik oleh seluruh anggota keluarga.
Kodrat mengikuti hukum alam, pembawaan tabiat jelek jangan ditonjolkan, malahan harus dilenyapkan, dengan demikian ahklak menanjak, hanya orang yang berakhlak baik bisa mengatasi semua masalah rumit.
7, Ada tiga tipe istri, yaitu, galak, lemah lembut, dan alim.
8, Istri galak, menyetir suami, memberi tekan mental kepada suami, berbicara suaranya menggeledek, sangat ganas dan mencampuri segala urusan, inilah tipikal istri galak. Unsur Yin dominan dalam keluarga, gejala ini membuat suaminya cepat loyo atau mati muda, keturunannya juga tidak berguna.
9, Istri lemah lembut tidak berbuat apa-apa, bergantung kepada suami dan orang tuanya.
10, Istri tipe ini hanya mau bersolek, tidak becus berberes pekerjaan rumah, selalu menggerutu tidak puas terus seperti nenek sihir membawa sial, istri yang galak dan lemah lembut bukan istri yang ideal.
11, Istri alim merukunkan semua anggota keluarga, menjadi duta perdamaian, berkeadilan bagi setiap orang, selalu memancarkan kedamaian bagi siapa saja agar mendapat keberuntungan.
12, Istri alim sifatnya seperti air, tahu berpuas diri, selalu bersyukur, berasas dari kemauan, menopang sekeluarga dengan suka cita. Sebagai bintang keberuntungan, berbakti kepada mertua, rukun dengan ipar dan adik, mengasihi anak-anak dan membantu suami menempuh jalan kebajikan. Agar suami leluasa berkarya, mendedikasi kepada masyarakat luas, selalu menjalankan kebajikan, mengangkat nama baik leluhur/marga. Tidak hanya intern keluarga, tapi berkarya dalam masyarakat juga harus berbuat demikian, berbuatlah banyak kebaikan, agar keturunan dan berkah mengalir terus menerus.
13, Tolok ukur kedamaian, kebahagian dan berkah dalam keluarga, sangat tergantung kepada peranan istri yang saleh, istri saleh berperan seperti air, pasti ada keturunan yang menonjol, membantu suami jadi berkebajikan dan keluarga pasti bahagia.

姑娘道
1、姑娘(閨女)是世界的源頭。古時有孟母,才有孟子。現今重男輕女,女子不讀書,怎能明理?不明理怎能當賢妻良母?生些糊塗子女,世界才不清平。婦德女道,早已失傳。人們早已不懂得胎教、嬰兒教、家庭教。若想改種留良,重立人根,生孝子賢孫,必須先有良母。要想有賢妻良母,就要正本清源,從女教入手,辦女學是治本的辦法。
2、欲當好姑娘,可得明白姑娘道。
3、講婦德女道,就是想救婦女們出苦,享得人生的幸福。種什麼因,結什麼果。現在大同開幕,應該女子出來救世界的時候,必須提倡婦德女道,才能救正人心,挽回劫運。婦德女道,是家庭倫理要道,家庭教育之根本,救世之大本源也。
4、女子是世界的源頭,欲世界好,國家好,社會好,家庭好,必從姑娘身上好。
女子為國民之母,世界的源頭。要想兒女好、家庭好、社會好、國家世界都好,非由婦德女道實行不可。婦女道有個根,本立而道自生。婦女道不講,好比水的源頭不清,老是渾濁的。想濁水變為清流,總得先清水源。婦女到了老年,稱為老太太。老太太的根在哪裡?是從多年的媳婦熬成的。媳婦是從哪裡來的?是從在家當姑娘來的。所以姑娘是世界的源頭,要提倡婦德女道,必先講姑娘道。
婦德女道,分三段來研究,是姑娘道、媳婦道、老太太道。女子是世界的源頭,姑娘是女子第一步道,所以要想齊家,必先明白姑娘道。
5、姑娘是一家之貴星,以志為根,性如棉,提滿家。
以志為根,就是立志不爭不貪,立志孝雙親,敬哥嫂,愛護侄男侄女。
性如棉者,如棉花之潔白,守身如玉;如棉花之柔軟,性子不許暴躁;如棉花之溫暖,待人不冷淡;如棉花之綿長,不要退志。任何事皆可做,沒有挑選,沒有分別心,這就是性如棉的道理。
姑娘性如棉,因為棉花又白又軟又暖,雖然用水浸濕了,它也永遠不起來,這正是不爭的表現。姑娘果然這樣,也真就合乎道了。
志為根是不貪,性如棉是不爭,棉用水濕後永遠不起發了,這正是不增不減,用棉紡線,線可極長,姑娘的志也要這樣長。姑娘性如水,曲曲流去,終歸大海,說不上能流多少千裡,媳婦的意也要這樣長。
姑娘性如棉,真能如棉就是神,真能志為根就是佛。成佛容易,你打我我就立志去挨,你罵我,我就安坐靜受,你打罵完了,挨我也完了。你能打煩了我,罵煩了我,算你有能耐,這樣做還能動嗎?
姑娘提滿家是天命,性如棉是天性,身有補助力是天理。
6、當姑娘的對於家庭,身有補助力。性如棉是意氣發動,是成神的根。志為根是志向堅定,成佛的根。心知眾人的好處,能提起全家的和樂精神,是結緣的,是成佛的路徑。
7、姑娘在家是半賓半主,要心知眾人的好處,能提起全家人的和樂精神,結一家的緣。
8、在家能當好姑娘,出閣一定能當好媳婦,能助夫成道,恭敬丈夫,和睦妯娌,孝敬公婆,全家和樂,真正是喜星臨門。後來有了兒女,自然會教子成名,能為良母。老了一定會當老太太,也能兜滿家,為一家的福星。
9、姑娘道明白了,會做了,則本正源清。
10、姑娘在家時陰命,因為前生和這一家有因,所以才生到這家來,但是得由陰命轉為陽命才是。怎轉呢?就是要找一家的好處,存一家的道,就轉過來了。
11、姑娘是有補助力是消因果的,是與佛國接氣的;心知眾人的好處是結緣的,是屬意界的,是成神的路;性如棉是義氣發動,是成神的根;志為根是成佛的根。
12、為姑娘的好自餒而不肯講姑娘道的,那就像有燈而無光。
13、做姑娘時,預先把做媳婦的道理練習明白,才能把握將來婚姻的幸福美滿。
父母對於女兒,是至親骨肉,大多十分融洽,所以女兒的言語行為,十分自由,而不受拘束,加上女子的天性,弱於自制,在自己父母面前,不免恃愛撒嬌,做父母的不忍拂逆其意,遇到事情總是順從她,免不了養成嬌惰的習性,有所要求,一不從意,便負氣使性,不達目的不止。若成家後,仍執嬌惰習性,必然導致家庭矛盾產生,自己也痛苦萬分。因而女兒在父母跟前時,先要學會侍奉翁姑的道。
姑娘在娘家,對於經濟方面,不負責任,若崇拜享受,養成奢侈的習慣,到自己組建家庭,對於家庭經濟,是負絕對或相對的責任。但由於自己奢侈浪費的習性不改,必定引起家庭矛盾,自己也受苦。所以在姑娘時期,養成簡樸的生活習慣,培養勤儉的美德,是構建未來幸福美滿家庭的基石。
當姑娘時,就應練習家政。如經濟的支配,家務的操持,子女的教育指導等等,都是將來成家後必須面對和承擔的,也是自己本分內的責任。若自己一味嬌惰回避,父母也放任偏袒,將來吃苦受罪的還是自己(姑娘)本身。
14、姑娘是世界的源頭,女兒是齊家之本。為什麼這樣講?我們大家想,所有人都是母親生的,除了孫悟空是從石頭蹦出來,不是父母生的,其他都是父母生的。所以王鳳儀老先生說世界就兩個人,一個男的一個女的。因為有了兩個人才有了後面的子孫,有倫理關系。
15、王鳳儀老先生在一百年以前辦女子學校,為人類和社會生下好的孩子,給我們的社會留下好的人根。所以他說女人是齊家之本,清國之源。源頭水不清,後面的河流自然是污水。女人一定要自強自愛,自尊還要自重。
王元五老師在廈門時,遇到一個女人看著很好,她也很有能力。她自己的疾病是子宮肌瘤,沒有結婚。王元五老師告訴她,雖然沒結婚,但此疾病反應是夫妻問題。她哭了,講她跟這個男的是怎麼回事。她說這個男人騙了她,後來懷孕了,男的說你做流產,流產以後咱們結婚。流產了以後又不跟她結婚,所以她非常生氣。王老師就問她這件事情誰錯了?你跟他好的時候你不知道別人有妻子? 你知道了為什麼還要這樣做?別人愛你嗎?這個不是愛,而是拿你取樂、開心,然後不要你。現在自己苦惱,你說你都已經不是孩子,你有這麼強的工作能力,難道這些事情你不知道嗎?一個自己不愛自己的人沒有人愛你!她就哭了。大家想一想,為什麼古人叫我們要自尊自愛、自強自立,要保持女孩子的潔身如玉。那樣不自愛的女孩子絕對不能做媳婦,在外面混可以,做媳婦不可以。我們大家想想,女孩子不愛自己就沒有人愛你。你的家人都不愛你,因為你不自愛嘛!
16、女人要柔和,安祥笑容,和一家的人緣。
17、如水一般隨圓就方,合五色調五味,原質總是不變。隨遇而安,隨貧隨富,可高可低,如水能養育萬物,又不與萬物相爭,處在最低的地方,低矮就下,常認不是,是為女人的本分。

Norma kehidupan para anak perempuan/gadis
1, Anak perempuan dimanja dan disayang, dulu kala ibunda Mensius mendidik Mensius jadi orang bijaksana, masyarakat kini diskriminasi gender, anak perempuan kalau tidak dididik, tidak mungkin bisa jadi baik dan bijaksana, gejala ini berdampak pada ketenangan keluarga dan masyarakat, betapa pentingya ajaran etika moral bagi seorang gadis. Pendidikan sejak bayi dalam kandungan dan pasca kelahiran memang sudah lama hilang. Andaikata kita berniat mengubah kondisi ini, menanam akar kebajikan kepada anak cucu, hendak mulai membina anak perempuan yang saleh, pendidikan harus dilaksanakan sejak dini.
2, Hendak mulai membina anak perempuan saleh, ikuti dulu ajaran Etika moral.
3, Kenapa kaum hawa harus saleh, tujuannya adalah untuk mengubah nasib mereka agar lebih baik. Prinsipnya adalah apa yang ditabur, itu yang dituai, pada era emansipasi kini, kaum hawa bisa tampil jadi juru selamat, bertakwa dan memberi contoh baik agar yang lain ikut, hendak mengubah takdir, kaum hawa berperanan penting. Kaum hawa beriman, menerapkan pengajaran etika moral dalam keluarga, maka duniapun jadi damai.
4, Kalau hendak dunia, negara, masyarakat, keluarga jadi baik, mulailah memberlaku bimbingan bagi anak gadis ini.
Kaum hawa adalah ibunda anak bangsa, penentu kelangsungan hidup seluruh umat manusia. Demi kebaikan anak gadis, arahan ini penting sekali, sampai mereka sudah lansia, masih bisa mengajar anak cucunya, berkat akumulasi ilmu yang didapat sepanjang waktu jadi kaum ibu semasa muda. Kaum ibu berasal dari anak gadis, jadi norma anak gadis sangat penting.
Norma kehidupan kaum hawa dibagi tiga fase, anak gadis, kaum ibu dan lansia. Anak gadis yang mengerti norma bisa berbakti dan menyejahtera keluarga.
5, Anak gadis ibarat bintang keberuntungan, tekad pengabdian, sifat lemah lembut, siap menceriakan keluarga.
Tekad pengabdian, siap mengalah, tidak serakah, berbakti kepada kedua orang tua, hormat pada kakak dan kakak ipar, menyayangi keponakan.
Sifat lemah lembut, seperti kapas dibusur, menjaga tata krama, bertabiat lemah lembut, tidak marah-marah, hangat seperti kapas, tidak mau menyinggung perasaan orang lain, keuletan seperti kapas, tidak pernah menyerah, tidak memilih milih pekerjaan tertentu, tidak selektif, inilah hakiki sifat lemah lembut.
Siap mengalah, ibarat kapas yang putih, lembut dan hangat, apabila disiram air tetap tidak protes atau melawan, inilah sifat yang paling mulia.
Tekad pengabdian adalah tidak serakah, sifat mengalah adalah kharakter lemah lembut, seperti kapas disiram air tidak melawan, inilah arti tidak bertambah atau berkurang, tekad itu seperti memintal benang yang panjang, perlu keuletan. Tekad ini seperti sifat air mengalir jauh, menempuh perjalanan bermil-mil dan berlika-liku, akhirnya sampai ke laut (tujuan).
Menuaikan sifat kapas seperti seorang dewa, menerapkan tekad mulia seperti para Buddha. Terima saja kalau ada yang memukul atau menghujat, tabah menghadapi semua cobaan.
Anak gadis berjiwa luhur, sokoguru/penopang keluarga, bersifat anggun, pasti pembawaannya lemah lembut, bersikap mulia pasti siap membantu kapan saja dan dimana saja.
6, Anak gadis harus siap membantu siapa saja, pembawaan lemah lembut tapi penuh energi, itulah akar kebajikan. Bertekad membina diri jadi suci. Harus memahami kebaikan semua orang, lalu membawa semangat keharmonisan bagi anggota keluarga, mengikat jodoh yang baik agar sama-sama bisa mencapai pantai kebahagian.
7, Kedudukan anak gadis dalam keluarga setengah sebagai tamu dan separohnya sebagai tuan rumah, mendalami tabiat setiap anggota keluarga, mengutamakan kerukunan, lalu mengikat jodoh yang baik.
8, Dalam keluarga jadilah anak gadis yang baik, setelah menikah jadilah menantu yang baik, membantu suami menjalani kebajikan, bersikap hormat kepada suami, rukun dengan para ipar, berbakti kepada kedua mertua, keluarga harmonis, itulah ciri menantu yang baik (membawa berkah). Setelah ada anak-anak, didiklah mereka jadi baik, itulah ibu yang teladan, sewaktu lansia, tetap mengasuh dan membawa berkah bagi anak cucu.
9, Apabila anak gadis sudah mengerti, pasti melakoninya, itulah awal yang baik.
10, Kelahiran seorang anak gadis pasti ada ikatan jodoh dengan kelahiran dulu, nasibnya bisa berubah jadi baik apabila lahir dalam keluarga yang baik dan menjalani kebajikan.
11, Kelahiran seorang anak gadis bisa membantu mengurangi karma buruk keluarga, karena anak ini ada ikatan jodoh dengan para suci, pada kelahiran kali ini hendak mengikat jodoh dengan semua anggota keluarga, sama-sama menempuh jalan bahagia, sifat lemah lembut tapi berkeadilan, itulah tekad jalan paramita.
12, Demi kebaikan anak gadis tapi tidak mau mengajar norma kebaikan, bagaikan ada lampu tapi tidak bercahaya.
13, Sebelum menikah, persiapkan diri menjadi menantu yang baik dalam keluarga baru.
Sebelum menikah, hubungan anak gadis dengan orang tua sendiri pasti sangat baik, bebas berekperesi, tidak akan dikekang, sifat anak gadis, tidak bisa mengendalikan diri, bermanja-manja, orang tua tak tega menegur, selalu mengikuti kemauannya, karena kebiasaan manja ini, ada sedikit saja kemauannya yang tidak dituruti, lalu ngambek dan merajuk. Setelah berumahtangga, kebiasaan manja ini bisa menyebabkan konflit dan dirinya juga akan tertekan. Makanya sewaktu gadis harus banyak belajar cara berbakti kepada kedua orang tuanya.
Anak gadis dalam rumah sendiri tiada tanggungjawab secara ekonomis, keranjingan berfoya-foya tidak ada yang tegor. Setelah berkeluarga, harus bertanggungjawab mengatur pemasukan dan pengeluaran keuangan keluarga, jikalau kebiasaan konsumtif tidak berubah, pasti akan terjadi bentrokan, dirinya juga akan terpukul. Jadi sewaktu dayang, membiasakan hidup bersahaja dan ringan tangan membantu pekerjaan ibu, itu wujud keperibadian yang elok, agar nanti berkeluarga bisa menghadapi tantangan baru.
Sewaktu masih gadis, harus belajar tata mengelola keuangan, pekerjaan rumah dan pendidikan terhadap anak-anak, agar terbiasa menghadapi tantangan di kehidupan baru, menunai kewajiban. Jikalau terus menghindar karena perlindungan ibu bapak, nanti yang rugi dirinya juga.
14, Anak gadis membawa keceriaan dan kesejukan bagi keluarga, kenapa? Coba kita telusuri, semua orang dilahirkan oleh ibu, kecuali Sun Go Kong lahir dari batu. Jadi tetua Wang Feng Yi mengatakan, dunia ini hanya terdiri dari 2 jenis manusia, yaitu lelaki dan perempuan. Karena adanya lelaki dan perempuan maka ada keturunan, jadi hubungan normatif dalam keluarga sangat penting.
15, Tetua Wang mendirikan sekolah khusus perempuan seabad yang lalu, mencetak banyak kader anak gadis yang baik, maka anak gadis diberi predikat sokoguru keluarga, kader bangsa, bagaikan sungai, hulu bersih, sepanjang hilir akan jadi jernih. Perempuan mesti kuat dan menyayangi dirinya, hormati diri dan menjaga tatakrama.
Ada cerita sewaktu guru Wang di Xia Men, bertemu dengan seorang wanita karier, tapi menderita tumor vagina, belum menikah. Guru Wang kasih tahu perempuan itu bahwa penyakitnya berasal dari hubungan suami istri, perempuan itu menangis, lalu membeberkan hubungan gelap dia dengan seorang lelaki yang sudah berkeluarga, dia dibohongi mentah-mentah oleh lelaki tersebut, setelah hamil, lelaki itu berjanji akan menikahinya setelah menggugurkan kandungan, tapi apa lacur, janji tinggal janji, lelaki itu tetap tidak menyuntinginya, maka dia sakit hati sekali. Guru Wang bertanya, kejadian ini salah siapa? Apakah lelaki itu cinta kepadamu? Tentu tidak, tapi hanya menganggap kamu alat pelampiasan belaka, sekarang kamu menanggung penderitaan. kamu anggap sendiri sudah dewasa, dan sudah bisa mandiri, tapi masalah ini kok tidak bisa berpikir jernih, sehingga terjerumus sampai begitu jauh. Orang yang tidak menyayangi dirinya tiada orang yang akan menyayanginya! Dia menangis lebih pilu lagi. Coba kita renungkan, kenapa orang dulu mengingatkan anak perempuan agar menjaga kesucian, menguatkan iman dan berdikari, supaya bisa menjaga keperawanan gadisnya. Anak gadis yang tidak bisa menjaga dirinya tidak pantas dijadikan mantu, bergaul diluar boleh, tapi jangan bawa ke dalam rumah. Jadi anak gadis yang tidak bisa menjaga dirinya tidak akan ada orang lain yang menyayanginya. Orang rumahmu tidak senang dengan kamu karena kamu tidak bisa menjaga dirimu.
16, Anak gadis harus lemah lembut dan selalu tersenyum simpul, hidup rukun dengan siapa saja.
17, Bagaikan air mengalir mengikuti alur sungai, pada dasarnya sifat air tidak pernah berubah. Bisa menempatkan diri dimanapun, baik sewaktu kaya maupun miskin, berkedudukan tinggi maupun rendah, mengayomi semua yang ada ( habitat ), tapi tidak berkompetisi dengan mereka, selalu low profil, sering mengakui kealpaan, itulah jati diri seorang perempuan yang sejati.

【夫唱婦隨】
漢朝鮑宣,字子都,渤海高城人,春秋齊國鮑叔牙之後。年少時,家境清寒,求學於桓氏,老師看重他清苦而有節氣,就將自己的女兒少君許配給他,並送了豐盛的妝飾為嫁妝,鮑宣心感不悅,就說自己家貧,未敢高攀。少君即將女婢及貴重服飾,全部歸還娘家,更換了布衣,與丈夫共挽鹿車回鮑宣故裡。少君出嫁後克苦勞碌,奉事公婆至孝,同鄉人都稱贊她為賢婦。鮑宣後來做官至司隸校尉。她的兒子永,孫子昱皆位司隸,一家富貴,這都歸功於少君之婦德,善能相夫教子也。

Istri ikuti langkah Suami.
Pada dynasty Han ada seorang anak lelaki bernama Bao Xian, pada waktu kecil, karena miskin maka numpang belajar menulis dan membaca di keluarga Heng yang kaya raya, gurunya (dari keluarga Heng) menilai Bao Xian adalah lelaki sejati, meskipun miskin tapi tidak pernah mengemis, maka mereka rela menjodohkan anak gadis mereka bernama Xiao Qun kepada Bao Xian, lalu memberi emas kawin yang berlimpah, tapi Bao Xian tidak terima, meskipun keluarganya miskin tapi tidak beralasan menerima mas kawin yang berlebihan. Xiao Qun setelah mengetahui isi hati suaminya, maka seluruh mas kawin berupa perhiasan, baju yang mahal dan mewah serta dayang pelayan dikembalikan kepada orang tuanya, dan berganti pakaian sederhana mengikuti suaminya balik kampung.
Xiao Qun setelah menikah, di keluarga miskin suaminya tidak pernah mengeluh tapi rajin membantu pekerjaan rumah, sangat berbakti kepada kedua mertuanya, maka dapat julukan istri bajik dari seluruh kampung. Tak lama Bao Xuan lulus ujian negara, menjabat menteri pengawasan aparatur kerajaan. Di kemudian hari anak dan cucu mereka semuanya menjadi pejabat kerajaan, kejayaan keluarga ini berkat budi luhur Xiao Qun yang pinter membantu suami dan mendidik nank-anak mereka.

【婦德可風】
明朝徐顯達之妻汪氏,潛山人,生性淑德,不苟訾笑。從小就接受儒家教育,喜歡讀 《孝經》,孝親敬老,具備女德。當時徐堯莘聽說汪氏賢淑,就娶為長子顯達之妻。到婆家後,她奉侍翁姑(公婆)無微不至,朝夕定省,服侍起居飲食,克盡婦媳之職。縫紉烹饋,從不使婢女,都是親自操勞。
其夫顯達,常讀書至天明,汪氏就隨侍一旁,奉茶易燭,幫助丈夫研讀詩書。她又善於教子,不因溺愛而忽視了教育,督促甚嚴,每至深夜,因此她的三個兒子皆成博學之士。汪氏具婦德,對宗親敦睦有禮,待奴婢仁慈有恩,內外鹹稱其賢惠,真是有德的女子.

Istri bijak yang patut dianjurkan
Pada dynasty Ming, istri Xi Xian Ta bermarga Wang, berkepribadian anggun, tidak pernah menjelek-jelekkan orang lain. Sejak kecil patuh pada ajaran Confusius, senang membaca “Sutra berbakti”, dia mempraktek teori berbakti ini kepada orang tua dan santun terhadap yang dituakan, memiliki kecakapan feminin, karena itu, orang tua Xi Xian Ta melamarnya. Setelah menikah, dia melayani dan menyiapkan kebutuhan kedua mertua dengan seksama, benar-benar menunaikan kewajiban sebagai seorang menantu, seperti menjahit dan memasak, semuanya dikerjakan sendiri, tidak pakai pembantu.
Xi Xian Ta sering menekuni pelajaran sampai larut malam, istrinya disamping selalu menyiapkan minuman teh dan pelita penerangan, dan membantu suaminya menyimak arti kesusasteraan kuno. Dia cakap mendidik anak, tidak pernah memanjakan anak lalu lalai dalam pendidikan, selalu mengawasi perilaku mereka setiap saat, oleh karena itu, ketiga anak mereka lulus dalam ujian negara dan jadi pejabat negara setempat. Karena kebajikannya ini, bisa rukun dengan keluarga besar suaminya, sangat mengayomi dan baik terhadap pembantu, maka dijuluki istri bajik.

【孝慈菩薩的故事】
孝慈菩薩,唐朝人。三十歲那年,她丈夫不幸去世了,家徒四壁,生活無法維持,為養活及照顧年老的婆婆,就帶著婆婆四處行乞為生。婆婆脾氣不好,經常無故發脾氣,打罵她,她默默忍耐,依然盡心孝敬、奉養婆婆。
因為她年輕時端莊美貌,有一個有錢的員外,給她一百兩白銀,勸她改嫁,與他共同享受榮華富貴的生活,不用再過著流落街頭,餐風露宿的日子,她嚴辭拒絕。還有一些年輕小伙子,以手镯、黃金、玉器引誘她,心懷鬼胎,都被她將東西丟在地上,並大聲斥責。
就這樣含辛茹苦,不論有多艱難,對婆婆的孝心不減,盡力奉養。婆婆過世後,她盡人媳之職,埋葬之,然後入空門剃法為尼。一直活到八十八歲,念佛往生西方極樂。往生時,面相祥和、端正而坐,成為佛國菩薩。

Legenda Bodhisattva yang berbakti dan penuh welas asih.
Pada dynasti Tang, ada seorang janda, pada usia 30 tahun suaminya meninggal dunia, sangat miskin, karena tiada penghasilan, apalagi harus merawat mertua yang lansia, maka mereka terpuruk jadi pengemis. Mertuanya emosional, sering marah-marah, tapi dia selalu sabar, terus berbakti dan merawat mertuanya.
Karena dia berpenampilan menarik, ada seorang pejabat tinggi, memberi dia 100 teal uang perak, membujuk agar dia bisa menerima lamarannya, menikmati kehidupan yang mewah, tidak usah jadi gembel lagi, tapi ditolak mentah-mentah. Ada lagi seorang anak muda yang kaya memberikan perhiasan emas dan barang giok yang mahal untuk memikatnya, semua pemberian itu dikembalikan dan dengan tegas menolaknya.
Meskipun mengalami penderita dan kesulitan yang sangat banyak, tapi tidak pernah surut niat untuk berbakti, selalu mengutamakan mertua. Setelah mertuanya meninggal dunia, beliau sudah menunaikan kewajiban sebagai seorang menantu saleh, seterusnya beliau masuk ke vihara jadi biarawati/bhiksuni, sampai berumur 88 tahun, meninggal dunia sambil melafal Amitabha Buddha, setelah putus nafas, paras mukanya sangat tenang, dalam posisi duduk bersila terlahir ke Surga Sukhavati, sampai disana bergelar Bodhisattva.

婆媳道:婆媳怎樣相處
婆媳道
1、家庭內的婆媳,全是自外姓來的,到同一個家裡,如同母女。
2、道在恩義並用,相處合道,能侍奉終身。
3、若不合道,便婆媳不睦,鬧得家務不合分居另過,家庭分崩拆離,家道不興。
4、婆婆是當媳婦多年熬出來的,等到娶了兒媳,便當了婆婆。媳婦是在家當姑娘,一出閣到了婆婆家,便當了媳婦。
5、婆婆是早來的,一切事務全都明白;媳婦是晚來的,一切事務全不明白。婆婆就要把媳婦領到道上,待媳婦如女兒,不知道的告訴她,指導她,不得作難。
6、本來媳婦就不是婆婆生的,婆婆若不明白道,未先施恩,先揚短處,或以大壓小,用脾氣來管她,說話淨種惡因,婆媳哪能發生好感情?
7、每個家庭應設想到是自己的女兒嫁進這個家裡,家婆應疼愛兒媳婦如同疼愛自己的女兒。如做不到,兒媳會用同樣方式去對待她以後的媳婦,造成惡性循環。
8、說話常提兒媳長處,感激她娘家的教育。兒媳如有過錯,婆婆趕快兜過來,先寬容,後在背後指教她,千萬不可與她吵鬧,媳婦自然會感恩、報恩。
9、當媳婦的,愛自己的丈夫必須要愛自己的公婆。明白沒有公婆就沒有自已親愛的丈夫。體恤婆母以前的奔波勞碌,費盡心力,才把兒子養大成人。不能再使婆母受累,指使婆母做事,或對婆母言行產生怨煩。
10、做媳婦的應該把公婆當成自己的父母孝敬。古人雲:“人生都有雙重父母。”所以對雙方父母都要一視同仁。
11、婆母所愛之物,我當愛之;所愛之人,我當敬之。准能得婆母的歡喜心。再能理解老人的心,順老人的意,便是得了道。
12、當媳婦的,要明理:公婆是一家真正的福報。不要老人,怨恨老人,不肯對老人盡孝等於自己不要福報,也不會有福報。
13、不孝公婆,種下如此之因,待兒女長大之後,定也會受兒女不孝自己之果報。
14、公婆如同一家之樹根,想要枝繁葉茂,花香果甜,定要善待樹根,往根上施肥、澆水、松土。
15、家和萬事興,要想夫貴子賢,就要孝敬公婆,日子准能發達。否則富貴花間露,榮華草頭霜,皆不能長久.

Norma kehidupan mertua dan menantu.
Bagaimana bersosilisasi antara mertua dan menantu.
1, Menantu masuk ke rumah, Mertua harus memperlakukannya seperti anak perempuan sendiri.
2, Menantu dengan niat baik hendak membalas budi, hidup rukun berdampingan, dan siap mengabdi sepanjang masa.
3, Norma diabaikan, mertua dan menantu akan ribut, berakhir dengan pisah rumah tinggal, kalau keluarga bercerai, tiada kerukunan lagi.
4, Mertua dulunya adalah menantu, setelah lulus jadi menantu lalu jadi mertua. Menantu sewaktu dirumah sendiri adalah anak gadis kesayangan, setelah menikah jadi menantu orang lain.
5, Mertua lebih mengerti mengatur rumah tangga, maka mertua berkewajiban membimbing menantu supaya mengerti seluk beluk tata keluarga ini, seperti anaknya sendiri, kalau menantu tidak mengerti harus di beritahu, di tuntun, jangan dipersulit.
6, Menantu bukan anak kandungan Mertua, tapi jikalau tidak tahu cara, tidak mengerti membimbing yang benar, terus banyak berkomentar yang berat sepihak, atau mentang-mentang lebih tua, hendak mengendali menantu dengan emosional, berbicara selalu kasar dan kurang sedap didengar, keharmonisan antara mertua dan menantu tidak mungkin tercipta.
7, Setiap keluarga harus memperlakukan menantu seperti anak kandung sendiri, andaikata perinsip ini dikesampingkan, maka akan berdampak tidak baik, menantu sekarang akan diperlakukan dengan cara yang sama oleh menantunya sendiri di kemudian hari.
8, Mertua harus sering memuji kebaikan menantu, berterimakasih kepada keluarga besan telah melahir dan mendidik anak gadis yang baik untuk mereka. Menantu ada kesalahan, mertua harus cepat mengatasinya, maafkan dulu, lalu memberi bimbingan, jangan bertengkar, adu mulut, maka menantu akan merasa berterimakasih dan akan membalas kebaikan mertua.
9, Sebagai Menantu, mencintai suami harus menyayangi mertua juga. Harus mengerti jika tidak ada mertua mana mungkin ada suami, harus empati dengan penderitaan mertua pada dahulu, dengan susah payah membesarkan anaknya, jangan memberi beban tanggungan lagi kepada mertua, misalnya meminta berbuat sesuatu atau menggerutu dengan ucapan mertua.
10, Menantu hendaknya memperlakukan mertua seperti ibu kandung sendiri, pepatah dulu: “setiap orang memiliki ibu bapak kembar”. Jadi harus berbagi sama rata terhadap kedua belah orang tua.
11, Apa saja dan siapa saja yang disayangi mertua, menantu harus menghormati, dengan demikian mertua pasti senang, bisa maklum kehendakan mertua dan mengikuti kemauannya, itulah norma.
12, Sebagai menantu harus berpengertian, itulah berkah bagi keluarga. Perasaan hendak mencampakkan dan tidak senang dengan mertua yang renta, tidak mau berbakti lagi, sama dengan mencampakkan berkah sendiri dan pasti tidak akan mujur lagi.
13, Karma buruk tidak berbakti kepada mertua, nanti anak sendiri ikut-ikut tidak sayang kepadanya.
14, Kedua orang mertua bagaikan akar pohon, jika hendak mengharapkan daun rindang dan buah manis, pasti hendak merawat akar pohon dengan baik.
15, Keluarga harmonis semua usaha lancar, andaikata hendak membantu suami maju dan mendidik anak dengan baik, maka berbakti dan hormati mertua dulu, niscaya semua niat baik akan tercapai.

何相處 須遵循六大婆媳相處法
1. 婆媳相處之道、曾不說婆婆的壞話
很多媳婦和婆婆鬧矛盾後,就會搬出老公這個救兵,會救還好,不會救則越鬧越大。這種告狀的心理不可有。有些甚至會在三姑六婆講婆婆的壞話,然後千家傳完家傳,傳到婆婆的耳中,那么你們之間的戰火將會是不熄的。
聰明的媳婦不會說婆婆的壞話,而是相反,想要討好婆婆,那么好話是一定要講的。而且一定要傳到她的耳中。
2. 婆媳相處之道、不在婆婆面前與老公親熱
有些媳婦喜歡老公在飯桌上給自己夾菜,看電視的時候習慣坐在老公的腿上。在婆婆面前一定要收斂點,第一老人家可能接受不了這些過分親密的舉動。第二她會因此而吃醋。因此這些行為舉止都會讓婆婆對你產生誤會。
3.婆媳相處之道、在婆婆面前不說老公壞話
任何母親都是認為自己孩子是最好的,若你在她面前數落你老公,那么他心裏肯定在想:你算哪根蔥,敢這樣說我的兒子。就算是老公真的再好,也不要跟她抱怨,因為兒子是她親生的,而你跟她一點血緣關系都沒有。
4.婆媳相處之道、認真跟婆婆學習
俗話說:薑還是老得辣。這不無道理,若是婆婆做得什么菜好吃,那你就在誇贊她的同時,還要說希望跟婆婆學做菜。在誇贊婆婆的同時,還提高了婆婆在家中的地位。這肯定讓老人家很樂。但接下來可要有行動哦,那就是真的跟婆婆一起學做菜。
5. 婆媳相處之道、傾聽婆婆的嘮叨
每個老人家都盼望身邊有人願意聽自己說話,特別是沒有老伴的婆婆。老人家都比較嘮叨,若你能靜下心來,和她喝杯茶,聽她說說話,她對你的偏見一定會少很多。而且要真誠的傾聽,必要時還要附上:“媽你真是不容易啊,一定得好好孝敬您。”之類的話語。
6. 婆媳相處之道、舍得給婆婆買禮物
母親節、婆婆生日,一定要給婆婆買禮物,表現對婆婆的愛不僅會讓老公對你多了一層感激之情,還能贏得婆婆的愛。那何樂而不為呢。在給婆婆買禮物的時候,不強求有多貴重,但也不要有隨意性,看婆婆需要什么或者說缺什么,老人家都比較講求實際。
6 prinsip hubungan Mertua dan menantu yang harus ditaati.
1, Norma hubungan Mertua dan menantu, saling tidak menjelekkan satu sama lain.
Banyak contoh konflik mertua dan menantu, masing-masing minta bantuan suaminya, tapi yang terjadi malahan tambah sengit. Adu mengadu itu seharusnya tidak boleh ada. Apalagi kalau sampai melibatkan ipar, om dan tante, tambah berabe lagi, niscaya pertentangan keluarga begini tiada akan bisa diselesaikan.
Menantu yang cerdik tidak ngomong tentang kejelekan mertua, sebaliknya selalu berusaha membaiki mertua, maka kata-kata yang baik perlu diucapkan.
2, Jangan bermesraan dengan suami dihadapan mertua.
Ada menantu yang senang suaminya menyumpiti sayur untuknya, nonton tv duduk di pangkuan suami, dihadapan mertua jangan beraksi demikian, mungkin mertua belum bisa menerima aksi bermesraan atau timbul perasaan cemburu, perilaku demikian akan menciptakan image/citra yang kurang baik terhadap menantu .
3, Tidak mencela suami dihadapan mertua
Setiap ibu selalu memanjakan anaknya, begitu menantu menjelekkan anaknya, pasti mertua akan bereaksi negatif, mengumpet dalam hati ;”kamu ini siapa, berani-beraninya mencerca anak saya”. Jangan mengeluh tentang suami anda, karena anak itu dia yang lahir, tiada hubungan darah dengan anda.
4, Belajarlah dengan mertua
Ada pepatah, kunyit itu yang tua lebih pedas. Ini ada benarnya, kalau mertua masak masakan yang enak, harus diberi jempol dan tak lupa katakan mau belajar, terus selalu mengangkat kedudukan mertua dalam keluarga, perbuatan ini pasti menyenangkan mertua, selanjutnya praktekkan belajar memasak dengan mertua..
5, Selalu siap menerima keluh kesah mertua.
Setiap orang tua selalu menginginkan ada orang yang mau berbagi keluh kesahnya, apalagi yang suami sudah meninggal dunia, orang tua memang agak cerewet, tapi asalkan anda dengan sabar mengikuti, minum teh bersama, dengar celotehnya, pasti dia akan menyenangi anda, hendaknya dengan hati yang tulus, tidak lupa mengatakan;” Mama, anda sungguh luar biasa, aku pasti akan berbakti kepadamu.”
6, Jangan pelit memberi kado.
Setiap hari ibu, hari ulang tahun mertua, jangan lupa kasih bingkisan, tunjukkan kasih sayang anda kepada mertua, suami anda pasti akan terharu, bisa mendapat simpati mertua, kenapa tidak dilakukan. Sewaktu memilih jenis hadiah, tidak perlu yang mahal dan mewah, tapi jangan sembarangan juga, lihat mertua perlu apa dan senang apa, karena semua orang tua senang dapat perhatian.

王善人講道:
○ 王善人說:倫常中人,互愛互敬,各盡其道,全是屬於自動的,簡單地說:道是盡的,不是要的。父母盡慈,子女盡孝,兄弟姊妹盡悌,全是屬於自動的,才叫盡道。若是互相要道,那就錯啦!自動盡道才是善,若是互相要道就變成惡啦!現今家庭所以不和,就因為要道的人多,盡道的人少,好象討債的人多,還債的人少一樣,哪能不爭吵?
○ 做事不可虧人,虧人就是虧天;做事不可欺人,欺人就是欺天;做事不可疑人,疑人就是疑天。你不信天,天就不保佑你。
○ 人和天是通著的,合乎人道就合天道。順天天就應,逆天就降災。若以為天道不可靠,是不知天。
○ 道不遠人,我天天講道也就是天天講人,若不講人,哪裡有道?學道不專,聽的次數多了反而覺得沒意思,沒把做人當做一回事,不找自己的不是,專看別人的不對,把自己忘了!從小當孫子、當兒子,自己有了兒子當爹,有了孫子當爺爺,一輩子連一個人也沒會當,連一條路也沒會行,鬧個空來白走!人是由這裡丟的,世界也是從這裡壞的。
○ 道是行的,德是做的,不行沒有道,不做沒有德。上天按天理命名,人要照本分行事,就合天道,本著天道所做的就是天德,也就能不思而得。現在的人只知求財,不知做德,那是捨本求末,等於開個謊花,沒扎下根,哪能結果呢?德是根、財是果。所以要想

Wejangan Guru Wang,
Hubungan keluarga, harus saling mengasihi dan santun satu sama lainnya, semua anggota menjalani norma etis secara otomatis, dengan perkataan lain, norma itu dedikasi bukan minta-minta. Orang tua tebarkan kasih sayang, anak-anak berbakti dengan sungguh-sungguh, kakak dan adik saling menyayangi dan menghormati, dilakukan dengan sukarela, itulah norma. Kalau saling menuntut agar dihormati, itu sudah menyimpang! Norma dilakukan dengan hati tulus adalah kebajikan, tapi kalau saling menuntut jadi berantakan! Keluarga kini tidak akur, karena yang menuntut banyak, yang memberi langka, ibarat yang datang menagih hutang banyak, yang mau membayar tidak ada, mana mungkin tidak ribut?

Perbuatan kita jangan merugikan, menyakiti atau mencurigai orang lain, karena niat tidak baik demikian melukai akhlak kita yang luhur. Jikalau anda tidak yakin, maka tidak diberkati.